"Huh, bosan"
Hoseok terus saja mengganti saluran televisi tanpa minat, tidak ada acara yang menarik menurutnya. Akhirnya Hoseok mematikan televisi dihadapannya kemudian melempar remotnya asal, remot yang malang. Kini Hoseok beralih ke dapur, membuat secangkir kopi juga sepiring cemilan di malam hari sepertinya tidak buruk juga.
Tok tok
Cklek
"Kook?? Aku membawakan kopi dan cemilan untukmu"
"Tidak perlu repot begitu sayang"
"Apa salah jika aku ingin melayani suamiku??"
Hoseok menaruh nampan berisi kopi dan cemilan itu di atas meja kayu panjang dekat sofa yang berada di ruangan itu, kemudian Hoseok menghampiri Jungkook sebelum Jungkook berjalan mendekatinya.
"Tak apa Kook"
Hoseok mengisyaratkan Jungkook untuk kembali duduk sementara Hoseok menghampirinya. Kemudian Hoseok duduk di pangkuan Jungkook, melingkarkan kedua lengannya pada leher Jungkook.
"Kenapa belum tidur hmm??"
Jungkook ikut melingkarkan kedua lengannya mencoba memeluk perut Hoseok yang setiap harinya semakin terlihat membesar.
"Bosan"
"Maafkan aku, pekerjaanku masih belum selesai"
"Kamu bekerja terlalu keras Kook"
Hoseok menatap Jungkook khawatir, sedangkan Jungkook lebih memilih menyandarkan kepalanya pada dada Hoseok sembari memeluk lebih erat perut membuncit Hoseok.
"Kita sudah membahas tentang ini sayang"
"Setidaknya biarkan aku yang mengerjakan pekerjaan rumah, jadi kamu bisa--"
"Tidak, aku tidak mau kejadian itu terulang lagi"
"Baiklah. Tapi kalau kamu lelah, istirahatlah dulu, aku tidak mau melihat kamu sakit" Hoseok berucap sembari memainkan rambut belakang Jungkook
"Kamu dengar itu little Jeon?? Eomma mu ini cerewet sekali" Jungkook sedikit menunduk lalu suaranya mengecil di akhir kalimat seolah berbisik pada calon bayi yang ada dalam perut Hoseok
"Yak, aku cerewet juga untuk kebaikan dirimu"
"Haha iya sayang, aku sangat beruntung memiliki dirimu" Jungkook tertawa kecil kemudian kembali mendongak menatap dalam manik kecoklatan Hoseok
"Aku lebih beruntung memiliki dirimu"
Mereka saling bertatapan untuk beberapa saat, seolah saling menyatakan perasaan masing-masing yang tidak bisa mereka ungkapkan melalui kata-kata. Kemudian Jungkook tersadar bahwa waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam, tidak baik jika Hoseok tidur terlalu malam.
"Kalau begitu sekarang istirahatlah"
"Baiklah aku akan kembali ke kamar"
Hoseok hendak beranjak dari pangkuan Jungkook namun ditahan oleh Jungkook.
"Tunggu"
"Ada apa??"
"Berikan aku ciuman selamat malam"
Detik selanjutnya wajah Hoseok memerah bahkan hingga ke telinga, terkadang Jungkook masih merasa heran dengan sikap Hoseok yang seperti itu padahal mereka sudah menjalin hubungan selama bertahun-tahun dan sudah tidak terhitung berapa kali Jungkook meminta Hoseok untuk menciumnya terlebih dahulu namun Hoseok tetap bereaksi seperti itu bahkan sampai saat ini. Namun Jungkook akui, ia justru menyukainya. Melihat bagaimana wajah Hoseok yang memerah dan juga ekspresi malu-malunya saat melakukan apa yang Jungkook pinta, sangat menggemaskan dalam penglihatan Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚝𝚑𝚎 𝚐𝚘𝚕𝚍𝚎𝚗 𝚍𝚞𝚘
RandomK O O B I ✨ it's just all about Jeon Jungkook & Jung Hoseok✨ sometimes i talked about shit so, don't expect too much ✨