PART 13.PERJANJIAN ENAM PURNAMA 3

142 28 23
                                    

*13.

🌸Jadilah engkau buminya,niscaya ia akan menjadi langitmu🌸

🌸


"Bu Aisha..udah di tunggu dokter Nugraha diparkiran."

Ucap salah satu mahasiswi.Aisha mengiyakan dengan ucapan terimakasih.Melangkah malas ke arah parkiran.

Hatinya masih berperang,antara mengutuki dan menghakimi.Antara memaklumi dan membenci.

Mengapa sekarang jemput Aisha?Di IGD terus kan enak.Menunggui Febby.Runtuk batin Aisha,masih belum bisa menerima insiden telfon yang tiba-tiba mati.

"Siang dokter Nugraha..!"

Masih saja Aisha harus berusaha menekan emosinya pada titik terbawah.Saat mahasiswi-mahasisiwinya menyapa Nugraha dengan centil dan bisik-bisik cekikikan.Meski Nugraha hanya tersenyum dan melambai lalu acuh dan sibuk dengan buku.Tapi Aisha tetap saja cemburu.

"Assalamu'alaikum"

Sapa Aisha datar.Mencium tangan Nugraha takzim meski cemberut.

Nugraha menjawab salam Aisha.Menghela nafas berat.

"Udah dong,Sha ngambegnya..kita kan mau tidur di rumah umi kamu."

Ucap Nugraha kalem.Libur akhir bulanan ini jadwalnya nginep di rumah mertua.Meski nanti Nugraha masih harus shif malam.

"Syukur deh kamu inget.Kira'in lupa dan lebih suka merawat Febby."

Sungut Aisha.Kesal setengah mati.

"Jangan mulai lagi deh,Sha.masak orang pingsan aku biarkan."

Nugraha berusaha membela diri.

"Kan bisa minta bantuan orang lain.Kenapa harus gendong Febby sendiri?Atau emang pengen?!"

Terengah suara Aisha,meluapkan seluruh kekesalannya.Sepasang matanya menghangat,merebak berkaca-kaca membayangkan tangan Nugraha merengkuh tubuh Febby.

"Kita pulang,gak jadi nginep di rumah umi."

Ucap Nugraha datar.Memakai helmnya.Ia tidak mau pulang ke rumah mertua dengan kondisi pikiran Aisha kacau.

"Ooh..Jadi gitu..kalau waktuya silaturohmi ke keluargaku kamu.."

Ucapan Aisha terpotong pekikan lirih Nugraha.

"Bisa nggak sih,Sha kamu dewasa dikit?!Mau keluargamu tahu kamu marah gak jelas sama aku?!"

"Marah gak jelas gimana?Kan jelas alasannya kamu gendong Febby dengan dalih kemanusiaan?!"

Protes Aisha dengan suara parau.Nyaris terisak.

"Intinya cuma satu,kamu tidak percaya sama aku."

Tandas Nugraha dingin dan datar.Ia capek terus di curigai.Nugraha menstater motornya meminta Aisha naik.

Aisha menurut karena tidak mau
jadi sorotan orang-orang di parkiran.Yang mulai menatap mereka keheranan.

Tes!
Air matanya luruh saat Nugraha langsung menghentakkan motor dengan kecepatan tinggi.Meninggalkan area kampus.Itulah Nugraha kalau lagi kumat sifat kerasnya.Dan Aisha tidak suka dengan sikap Nugraha.Ia terbiasa di perlakukan manis oleh keluarganya.Ia...

Saat itulah getar hand phonenya nyata terasa di tas yang ia dekap.
Umi yang telfon saat Aisha lihat.Aisha memberi isyarat Nugraha untuk berhenti dengan menepuk bahuya.

"Iya,Mi.ini otw ke rumah Umi."

Nugraha menghela nafas berat mendegar Aisha mengatakan otw ke rumah Umi.Semoga cemburunya yang kadang membabi buta tidak terbawa ke rumah Umi.Nugraha jengah di ceramahi keluarga Aisha.

₳ ĐⱤɆ₳₥ ₮Ⱨ₳₮ ₩łⱠⱠ ₦ɆVɆⱤ ĐłɆTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang