•FOLLOW+KOMEN+VOTE SEBELUM BACA•
Darel Patrick Maverick, atau yang kerap di panggil Darel. Ketua geng 'Victory' yang terkenal akan tatapan elang-nya, dan sifat dingin kepada sahabat bahkan keluarganya.
Cowok itu harus menjadi babu seorang gadis yang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⚠️Jangan lupa follow instagram-ku⚠️
@Wp.alpukats
**🥑**
"Eugh"
Suara leguhan itu berasal dari seorang gadis yang baru saja sadar dari pingsan nya. Aqqila mengucek-ngucek matanya sambil menguap lebar, ia bangun dan duduk, sambil bersandar di sofa untuk mengumpulkan kesadaran nya.
Gadis itu melihat ke sekeliling ruangan, Aqqila nampak aneh dengan tempat ini.
"kok rumah gua jadi serem Gini sih" Gumam nya pada diri sendiri. Ketika sedang asik memandang ke sekeliling ruangan tersebut, tiba-tiba matanya membola ketika melihat ada empat pria asing yang tidur terkapar di karpet.
"AAAA..!" teriakan cempreng itu membuat Empat pria tersebut terbangun dengan kondisi yang acak-acakan.
"Aaaa..! ayo kita goyang dua jari dua jari" nyanyi Raden asal.
Sedangkan Darel dan Nathan hanya menatap gadis di hadapan nya dengan tajam.
"G-gua ada di m-mana?" tanya Aqqila.
"Markas kita, kenapa?" jawab Darel sangar.
Aqqila menyilangkan tangannya di dada, "ka-kalian ng-gak berbuat ma-macam-macam kan?" tanya Aqqila terbata-bata, mata gadis itu sudah berkaca-kaca.
Raden yang merasa bahwa Aqqila sedang ketakutan, tiba-tiba muncul ide setan di otaknya.
Raden menyelipkan lidahnya di susunan gigi paling belakang, tatapannya kerkesan nakal. "kita nggak macam-macam kok, cuman satu macam doang" ucapnya sambil memberikan tatapan mesumnya.
Aqqila di buat melotot atas jawaban yang di lontarkan Raden.
"HUWWA! BUNDA AQQILA UDAH NGAAK PERAWAN LAGI, HIKS!!" teriak Aqqila cempreng, spontan Darel, Nathan, Raden dan Roni, menutup telinga rapat-rapat, bisa-bisa telinga mereka rusak akibat teriakan maut gadis di hadapan mereka ini.
"Ck, dia bohonggin Lo" jujur Darel.
"Tanggung jawab lo, anak orang sampe nangis gitu." ucap Roni menakug-nakuti Raden.
"Ehh! Ade manis, ade cantik. Abang bercanda kok." ucap nya panik ketika melihat Aqqila menangis.
Aqqila mengangkat kepalanya di lihat manusia di depannya bergantian.
"be-beneran nggak di a-apa-apain? te-terus kenapa gua bisa ada di sini.?"
"Nggak ada yang ngapa-ngapain Lo, lo ada di sini karena Lo pingsan tadi di jalan." Jawab Darel jujur.
Aqqila mencoba mengingat nya, detik kemudian gadis itu sadar bahwa pemuda di hadapan nya ini yang hampir menabraknya. Dan yah pemuda tersebut yang tak sengaja ia tabrak saat di sekolah.
