**🥑**
"Aqqila, will you Merry me?" Ujar Darel, sambil membuka kotak kecil berwarna merah, yang berisi cincin berlian.
"Terima aja Qila!" Teriak Kaila.
"Terima.. terima.. terima..!" Teriak seruh inti Victory.
Aqqila menatap Darel, yang sedang tersenyum manis ke arahnya. Jantung Aqqila berdebar tak karuan, pipinya memerah akibat malu.
Gadis itu memejamkan matanya, kemudian mengangguk sebagai jawaban, Darel pun tersenyum, lalu memeluk Aqqila erat.
Inti Victory pun bersorak ria, sambil bergoyang. Senang ketika sang ketua sudah melamar seorang gadis.
"Lo mau punya anak berapa, hm?" Tanya Darel, lalu melepaskan pelukan keduanya.
"Dua belas" jawab Aqqila, menunduk malu.
Darel tersenyum, lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Aqqila. Tinggal sedikit lagi bibir keduanya akan menempel. Namun tiba-tiba...
"Bruk"
"Awsh" Aqqila meringis kesakitan ketika punggungnya membentur lantai cukup kuat, gadis itu bangkit dan menggaruk tengkuraknya yang tak gatal.
"Perasaan tadi gue ada di gedung, Darel mana? Yang lainnya juga ke mana? Gue tadi di lamar Darel kan?" Aqqila menatap ke sekeliling kamarnya, detik kemudian gadis itu menepuk jidatnya pelan.
"Cuman mimpi, kirain tadi beneran." Aqqila mengerucutkan bibirnya kesal.
Gadis itu mengambil ponsel-nya, mata Aqqila membola saat melihat jam sudah menunjukan pukul 06:25.
"Astaga, gue udah telat!" Teriak Aqqila, lalu berlari menuju kamar mandi.
Akibat Darel yang selalu muncul di fikiran-nya, hingga membuat Aqqila tak bisa tidur nyenyak. Ia bisa tidur di saat jam 02:30.
Setelah beberapa menit, akhirnya Aqqila keluar dari kamar mandi. Gadis itu sudah lengkap dengan seragam sekolah.
Aqqila berjalan ke arah meja rias, ia mengambil bedak tabur lalu memoleskan ke wajahnya agar terlihat segar.
Setelah di rasa sudah rapi dan cantik, gadis itu menyambar tas yang ia taruh di atas kursi, kemudian berjalan keluar kamar.
Saat membuka pintu utama, Aqqila di kejutkan dengan sosok Darel yang berdiri di depan pintu.
"L-lo ngapain ke sini?" Tanya Aqqila, sedikit canggung.
"Jemput majikan" jawab Darel.
Aqqila menunduk sambil menggigit bibir bawahnya, menahan agar dirinya tak senyum.
"Apasih! Yaudah yuk berangkat." Aqqila berjalan mendahului Darel, dengan senyum yang tercekat jelas di wajah gadis itu.
Darel geleng-geleng kepala melihat tingkah Aqqila, lalu berjalan menghampiri Aqqila, yang sudah berdiri di samping motornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VICTORY
Fiksi Remaja•FOLLOW+KOMEN+VOTE SEBELUM BACA• Darel Patrick Maverick, atau yang kerap di panggil Darel. Ketua geng 'Victory' yang terkenal akan tatapan elang-nya, dan sifat dingin kepada sahabat bahkan keluarganya. Cowok itu harus menjadi babu seorang gadis yang...