"Jadi pacar gue." Ungkap lelaki dengan mata rubah dihadapan nya, jangan lupakan luka dan lebam yang ada di wajah nya, baru selesai diobati.
Mendengar ungkapan lelaki itu, gadis dengan rambut dikuncir satu ini mengernyit heran, "itu pernyataan apa gimana deh, nada nanya lo aneh banget." Ungkap nya.
Saat ini kedua nya ada didalam unit kesehatan sekolah (re: uks), gadis itu yang notabene nya tengah berjaga piket, dapet kabar bahwa salah satu siswa habis berantem, dan saat dia lihat siapa siswa itu, dia ga kaget lagi.
Sean Ananta.
Bagi Hala—gadis yang baru saja selesai mengobati Sean. Sean adalah salah satu hal yang harus ia hindari sebisa mungkin.
Tapi, hari ini. Keduanya malah bersitatap didalam ruangan.
Hala yang baru selesai memasang kasa steril ke wajah lelaki dihadapan nya ini pun masih menampakan raut bingung nya.
Setelah Sean mengungkapkan kalimat, 'jadi pacar gue.'
Yang Hala tangkap, ungkapan Sean bukanlah pernyataan, ataupun pertanyaan.
Bagaimana tidak, Sean bilang kalimat itu saja menggunakan nada bicara yang amat sangat lempeng dan jangan lupakan tatapan nya yang cukup mengintimidasi.
Tapi tidak bagi Hala. Menganggap ucapan laki-laki dihadapan nya hanya angin lalu, Hala memilih untuk pergi dari hadapan Sean setelah selesai membereskan peralatan yang tadi digunakan untuk membalut luka milik Sean.
Namun pergerakan Hala seketika terhenti karena ucapan tiba-tiba Sean.
"Gue serius." Ungkap Sean.
"Nada bicara Lo ga kedengaran serius, gue tinggal." Balas Hala.
Hari-hari setelah nya, hidup Hala ga pernah tenang. Sean selalu aja bikin keributan, kalau ada luka diwajah nya akibat berantem di area sekolah, Sean gamau diobatin sama siswa/siswi yang lagi piket di UKS kecuali sama Hala.
Hala yang lama-lama kesel, karena selalu di pinta ngobatin Sean sama murid yang piket, langsung ngedumel marah tapi tetep on the way ke UKS, niat nya dia mau marah-marah ke Sean.
Sekali-duakali ya gapapa Hala bantuin Sean, tapi lama-kelamaan Hala keganggu juga, kadang Sean minta diobatin nya pas dia ada jam dikelas. Gimana ga keganggu.
Guru-guru yang tau tabiat Sean gimana pun malah nyuruh Hala untuk obatin anak donatur utama yayasan sekolah ini dulu, baru kembali ke kelas.
Hala tau, guru-guru bahkan kepala sekolah pun gabisa ngelawan kalau Sean Ananta udah bilang A, ya harus A.
Hala masuk ke UKS, ngelihat murid yang piket kasih tatapan berterimakasih ke dia karena mau dateng.
Hala ngegeser tirai yang nutup ranjang yang lagi ditempati Sean.
Melihat Sean lagi asik merem-merem ayam, sambil kaki nya nyilang.
Hala udah mau marah, sampe dia liat luka diwajah Sean yang masih basah.
Yang kemaren aja belum kering, ini malah nambah. Batin Hala.
Sadar ada seseorang yang datang, Sean ngebuka mata nya, dan terlihat objek yang ia tunggu dari tadi.
Sean bangkit, duduk menghadap Hala. Tanda mau diobatin luka nya.
Hala ngedengus kesel, tapi masih ngambil alkohol sama kapas buat bersihin area sekitar luka di wajah dan lengan Sean.
Sementara, Sean cuma mesem-mesem ga jelas.
Iyalah, siapa yang ga mesem-mesem mau diobatin sama doi.
Hala naruh kapas yang udah dikasih alkohol ke area wajah Sean lalu mulai membersihkan area sekitar luka.
Liat Sean yang mesem-mesem, Hala jadi sebel, lalu sengaja neken kapas diwajah Sean.
Tentu Sean ngeringis, "ngilu, buset deh."
Hala menyibir, "ngilu-ngilu, diem Lo." Ucap nya.
Sadar gadis dihadapan nya kesal, Sean memilih diam, sambil menikmati wajah Hala yang jarak nya, sangat-sangat lah dekat.
"Makanya jadi pacar gue. Nanti ga akan gue repotin kalau gue ribut, apalagi pas Lo ada guru." Ucap Sean tiba-tiba.
Hala mengernyit, "Jadi maksud Lo, kalau gue nerima Lo, Lo gak akan ganggu gue buat ngobatin Lo kalau ribut?" Tanya Hala.
Sean mengangguk, sambil mesem-mesem nya masih nempel.
Hala mikir, lumayan juga, dia gaakan repot-repot keganggu pas jam pelajaran.
"Yaudah." Ucap Hala, final.
"Yaudah apa?" Tanya Sean sambil nahan senyum.
Hala jadi ragu, ini yang ditakutin sama guru-guru apalagi kepala sekolah? Modelan mochi Sukabumi gini?
"Iya, pacaran."
"Mantap!" Ucap Sean sambil meringis, entah terlalu bersemangat, dia ngomong nya terlalu lebar, ada luka disekitar bibir, ya otomatis kena.
Dan, Hala sadar, bahwa iming-iming ia tidak akan diganggu untuk mengobati Sean hanya bualan belaka. Setelah nya Hala malah jadi manusia yang super sibuk kalau Sean ribut.
-
pancarona
-Note's :
Hi!
Lokal series pertama ku dah lahir wkwk.
Gusti, sebenernya gabisa banget liat Sunoo si kembang desa jadi modelan badboy gitu, gak bisa.
Tapi ya, gimana ya. Gara-gara Concept photo era carnival khannn, jadi muncul lah ide ini.
Hope u like it! Enjoy! Sorry for any typo's^^
Ayo VOTE! COMMENT sekalian dipersilahkan! Xoxo!
KAMU SEDANG MEMBACA
pancarona ✧ sunoo
Teen Fiction[HIATUS ; author loss of the story] [bahasa - semi AU] 𝗽𝗮𝗻.𝗰𝗮.𝗿𝗼.𝗻𝗮 [ 𝗻 ] 𝗯𝗲𝗿𝗺𝗮𝗰𝗮𝗺-𝗺𝗮𝗰𝗮𝗺 𝘄𝗮𝗿𝗻𝗮. Sean yang cuma nurut apa kata Hala seorang. Kecuali, "Sean, udahan ya, jangan berantem lagi. Gue takut lo mati muda." "Gak b...