Setelah mengantar Hala, Sean ternyata tidak langsung pulang.
Ia malah berkunjung ke rumah Hala sebentar.
Sekarang saja buktinya, Sean sudah duduk manis di sofa ruang tengah, jaket nya ia lepas dan disimpan di sofa, menyisakan baju lengan panjang berwarna hitam. Sean duduk sambil menunggu Hala yang sedang mengganti seragam nya.
Tak lama, Bi Murni datang, sambil membawa nampan dan gelas yang diisi minuman berwarna kuning.
"Ini A'. Diminum."
Sean tersenyum, sambil mengucapkan terimakasih.
Namun, Bi Murni agak nya enggan beranjak, hingga Sean menatap Bi Murni dengan tatapan bertanya.
"Kenapa, Bi?" Tanya nya.
Bi Murni terkesiap, "eh enggak-enggak. Cuma tadi teh kata Neng Hala, A' Sean ga sekolah. Lah ini sekarang nganter pulang Neng Hala."
Sean senyum kecil, "kan jemput pacar Bi, hehe." Ucap nya.
Bi Murni tersenyum geli, "eleuh meni bucin gitu. Yaudah Bibi ke dapur lagi ya. Sok diminum." Ungkap Bi Murni sambil meninggalkan Sean. [aduh sangat bucin. silahkan diminum.]
Sean menghabiskan minuman yang diantar Bi Murni, perlu kalian tahu.
Es jeruk peras buatan Bi Murni adalah Es jeruk terenak kedua yang pernah Sean coba dihidup nya.
Yang pertama?
Yaa, Nutrisari Jeruk Peras.
Tak lama, Hala turun dengan pakaian yang telah berganti.
"Lama ya?" Ucap nya merasa tak enak, takutnya Sean menunggu terlalu lama.
Sean tersenyum, lalu menggeleng kan kepala nya kecil.
"Engga kok."
Hala mengambil tempat disebelah Sean, namun tidak terlalu dekat.
Sebenarnya Hala ingin bertanya kepada Sean. Kenapa hari ini tidak masuk kelas. Tapi, entah kenapa gengsi nya sangat besar.
Sean yang sadar raut wajah Hala, memilih mengajukan pertanyaan terlebih dulu.
"Kamu gapapa?"
Hala menoleh, menggeleng-gelengkan kepala nya, "engga."
"Kalau ada yang mau ditanyain ya tanya aja." Kata Sean.
Mendengar ucapan Sean, Hala menarik nafas nya sebentar.
"Lo kenapa ga sekolah hari ini?" Tanya Hala.
Mendengar ucapan Hala, Sean mendelik tidak suka.
"Kamu. Bukan Lo." Cetusnya, padahal Sean udah bilang berapa kali, kalau mereka lagi berdua bisalah Aku-Kamu an aja.
Ya tapi gitu, Hala ga terbiasa jadi selalu balik dan balik lagi.
"Kamu kenapa ga sekolah? Everything good?" Ungkap Hala yang sontak membuat Sean terkaget terheran-heran.
Pasalnya, Hala itu kalau disuruh manggil pake Aku-Kamu bakal ribut dulu sama Sean. Mana pake otot lagi. Akhirnya, Sean yang ngalah. Lah, tapi ini?
Sean diem, kaget iya.
Ngeliat Sean yang diem, Hala jadi bingung. Dia salah bicara atau gimana?
"Sean?" Tanya nya sambil noel bahu Sean.
Sean sadar, lalu natep wajah Hala. Ini maksud nya bagaimana ini? Saudari Hala Danitra membuat jantung Sean Ananta berdegup kencang cuma gara-gara dipanggil 'kamu'?
KAMU SEDANG MEMBACA
pancarona ✧ sunoo
Ficção Adolescente[HIATUS ; author loss of the story] [bahasa - semi AU] 𝗽𝗮𝗻.𝗰𝗮.𝗿𝗼.𝗻𝗮 [ 𝗻 ] 𝗯𝗲𝗿𝗺𝗮𝗰𝗮𝗺-𝗺𝗮𝗰𝗮𝗺 𝘄𝗮𝗿𝗻𝗮. Sean yang cuma nurut apa kata Hala seorang. Kecuali, "Sean, udahan ya, jangan berantem lagi. Gue takut lo mati muda." "Gak b...