End of a Story

630 68 4
                                    

↠ Happy Reading ↞

❄︎❄︎❄︎

Usai acara camping bersama Jihoon dan Hyunsuk, Junkyu langsung meminta diantar pulang ke apartement-nya. Dirinya terlalu lelah dan ingin mengistirahatkan badannya yang sudah akan remuk karena tidur di tenda yang tidak se-empuk kasurnya.

"Jiji, terimakasih kamu telah mengajakku untuk rehat. Dan untuk Hyunsuk hyung, terimakasih karena sudah mengurus ijinku dengan kampus. Jika begitu aku duluan ya, sampai bertemu senin depan, Park Jihoon!" Junkyu langsung berlari pelan memasuki area apartementnya dan tersenyum, seakan beban di pundakny sudah tidak seberat kemarin.

Jihoon tersenyum saat melihat Junkyu yang sudah tersenyum riang seolah bebannya sudah menghilang. Merasa lega, dirinya mengelus dadanya dan menatap ke arah Hyunsuk dengan mata penuh bahagia.

"Akhirnya aku bisa melihat Junkyu tersenyum lagi. Terkadang aku berpikir bagaimana bisa dirinya sekuat itu dalam menghadapi semua ujian yang Tuhan berikan? Tapi, ternyata dia tidak sekuat yang aku kira. Terimakasih hyung kau membantuku." Jihoon menggenggam tangan Hyunsuk dan tersenyum manis ke arah pemuda yang lebih tua setahun darinya.

"Aku hanya membantu sedikit. Tapi, apa tidak apa membiarkan Junkyu melihat Haruto saat kejadian kemarin? Bagaimana kamu tahu jika Haruto akan camping dengan Wonyoung di sana?" Tanya Hyunsuk dengan tatapan bingungnya.

"Apa yang tidak diketahui oleh diriku hyung, lagipula Junkyu harus bisa membebaskan diri dari segala bebannya, jika tidak bagaimana dirinya bisa hidup dengan bahagia kedepannya? Aku hanya takut jika Junkyu akan memaafkan Haruto untuk kesekian kalinya dan memaksakan hubungan mereka yang tidak sehat lagi." Jelas Jihoon.

Hyunsuk mengangguk tanda dirinya paham apa niatan dari Jihoon. "Pantas saja dirimu mengajak camping dadakan dengan lokasi yang bahkan tidak pernah kita kunjungi sama sekali." Jihoon hanya tertawa pelan saat mendengar Hyunsuk berkata jujur kepadanya.

"Tapi, tempatnya bagus! Kita harus sering camping di sana. Aku suka tempatnya, hyung." Seru Jihoon dengan wajah sumringah.

"Apa sih yang tidak untuk kesayanganku." Jihoon hanya bisa menunduk malu dengan perkataan Hyunsuk dan tangan yang sedang mengelus rambutnya sayang.

"Aku mencintaimu, Park Jihoon." 

Jihoon mengangguk, "Aku tau, karena aku juga mencintaimu, Tuan muda Choi."



...


Haruto mengendarai mobilnya dengan cepat. Ia ingin cepat sampai di apartement Junkyu dan menjelaskan kepada lelaki itu semuanya. Dan untuk jawaban Junkyu nanti Haruto akan siap mental dan jiwa. Karena apapun jawaban Junkyu, Haruto akan menerimanya dengan lapang dada. Jika Junkyu ingin berhenti, maka Haruto akan melepaskan kekasihnya itu. Dan jika Junkyu masih memberinya kesempatan Haruto akan berjanji dengan sepenuh hati untuk membahagiakan lelaki manis itu dan tidak akan membuatnya terluka lagi.

"Aku akan melakukan apapun demi dirimu, Junkyu. Karena pada dasarnya tahtamu di hatiku tidak pernah berpindah sedikitpun."

Disisi lain, Junkyu merasa gelisah. Dirinya kembali delima harus melakukan apa, Junkyu berpikir jika Haruto ia beri kesempatan apakah ia akan berubah? Tapi, jika dirinya mengakhiri semuanya apa Haruto akan menerima keputusannya dan berpisah secara baik-baik. 

"Astaga! Kepalaku rasanya ingin pecah. Mengapa aku harus bingung seperti ini? Bukankah aku sudah tau jawabannya. Kim Junkyu, kau harus membiarkan dirimu bahagia karena kehidupanmu lebih berharga dari apapun. Semoga ini adalah keputusan yang tepat, Tuhan." Junkyu tersenyum sembari menatap surat yang sudah menemaninya selama ini.

Reckless ; Harukyu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang