Part 2 : Waktu (2)

156 8 6
                                    

DISCLAIMER

Cerita ini berkaitan dengan cerita Andrea Boundary. Alur waktu yang di ambil dalam cerita ini adalah ketika Andrea masih Sekolah Menengah Atas. Namun, karakter utama dalam cerita ini bukan Andrea melainkan Wira Ranaya. Merupakan salah satu karakter pendukung dalam semesta dari cerita Andrea Boundary. So, selamat membaca.

 So, selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Catatan :

Gambar, gif dan musik video bukan bagian dari karya penulis. Gambar, gif, dan musik video digunakan untuk mendukung karya cerita penulis dan pembaca mendapat pengalaman membaca yang berbeda. Gambar yang bisa di upload tiap part / bagian maksimal 20 gambar, maka akan lebih diutamakan penggunaan gambar untuk bagian yang akan dilanjutkan (part ini). Pembuatan versi uncut di blog bertujuan agar penggunaan gambar/gif dan musik video bisa tanpa batas.

Bagian 2 : Waktu (2)



Masa kini.

Andrea dan Wira bersekolah di tempat yang sama. Sekolah Menengah Atas Liberasa. Perkenalan mereka di mulai ketika tanpa sengaja Wira menabrak Andrea di koridor sekolah saat jam kelas olahraga. 

"Woi! mesum kalian yaa!," teriak seorang guru yang baru saja keluar dari toilet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Woi! mesum kalian yaa!," teriak seorang guru yang baru saja keluar dari toilet.

Di ruang Bimbingan Konseling (BK) SMA Liberasa.

"Kalian ini.."

Guru konseling melakukan tugasnya dengan memberikan wejangan kepada Wira dan Andrea. Namun Wira sesekali melirik kearah Andrea. 

"Dia keliatan tenang. Apa jangan-jangan dia udah biasa ngelakuinya?," gumam Wira di dalam hati.

"Sempet sempetnya kalian ciuman ya! enak ciuman, enak!?," ucap guru konseling, sambil menirukan bibir orang ciuman.

"Kamu seharusnya bilang aja, kalo ada cowok mesum tiba-tiba nyium kamu. Biar gua yang di salahin dan nerima semua malu itu," gumam Wira dalam pikirannya, sambil melihat Andrea yang hanya diam tertunduk dengan rambut yang menutupi wajahnya.

"Kalian ini pacaran atau temen rasa pacar?," celoteh guru BK.

Wira dalam lamunan berdialog dengan dirinya sendiri, "Gua bisa ngeliat dan ngubah potongan-potongan kecil dari takdir yang ada di masa depan. Waktu berulang ketika ada takdir mutlak dari masa depan yang ga bisa diubah sama sekali. Salah satunya kematian. Setiap kali ada potongan waktu dimana gua ga seharusnya ada di sana, dampak dari perubahan itu bisa beragam. Gua mungkin punya kemampuan untuk melihat dan merubah waktu tapi Tuhan tetep punya aturan. Kematian, kelahiran dan beberapa takdir mutlak lain itu ga bisa di ubah. Gua.. udah ngalamin pengulangan waktu ini belasan kali. Dan akhirnya selalu sama. Kematian Anna karena Asma,"

Andrea tiba-tiba berdiri dari kursi.

"Bu saya permisi sebentar. Saya mau kasih inhaler ini ke Anna yang sekarang lagi di lapangan. Takutnya asma Anna tiba-tiba kambuh," ucap Andrea sambil menunduk meminta izin.

Wira melirik kearah guru BK. Tampak ekspresi kaget dari wajah guru BK. Keringat mengalir dari pelipis wajah Guru BK dan sedikit menghapus riasan di wajahnya.

"Kamu Andrea ya?," tanya guru BK, penasaran.

"Iya Bu, saya-"

"Udah sana anterin inhaler  Anna. Konselingnya lain kali aja," ucap guru BK, tampak gugup. 

"Makasih Bu. Saya permisi,"

Andrea dengan cepat pergi meninggalkan ruang BK.

Wira tampak bingung dengan apa yang terjadi. Wira melihat Andrea berlari dengan cepat meninggalkan ruang BK menuju lapangan. Wira lalu melirik kearah guru BK, tampak tingkah guru BK seperti sedang mencemaskan sesuatu.

"Ibu kenapa?," tanya Wira. 

"Ah, kebetulan ada kamu. Gantian ibu yang konseling ya. Ibu mau cerita kalo..,"

Setelah mendengarkan cerita guru BK soal anaknya yang juga punya penyakit asma Wira lalu kembali ke kelas untuk mengambil tas karena bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit lalu. Setibanya di ruang kelas, Wira melihat ruang kelas sudah kosong. Hanya ada beberapa tas yang belum di ambil. Jam kelas olahraga adalah mata pelajaran kelas terakhir sebelum bel pulang. Esok hari adalah akhir pekan. Beberapa murid kelas biasanya ada yang sedang mengganti pakaian olahraga sebelum akhirnya pulang dan ada juga yang langsung melanjutkan kegiatan ekstrakurikuler dengan pakaian olahraga. Membiarkan tas tetap ada di kelas. Setelah Wira merapihkan buku-bukunya di meja lalu bersiap untuk pulang, Andrea dan Anna masuk ke ruang kelas sambil bersenda gurau.

Angin berhembus dari arah jendela kelas kearah Andrea dan Anna. Wira melihat kearah Andrea dan Anna. Seolah waktu berjalan lambat. Rambut Andrea yang di gerai di terbangkan angin. Andrea tersenyum kearah Wira. Dengan gerakan bibir yang lambat Andrea berkata,

"Makasih,"

ucap Andrea, sambil tersenyum kearah Wira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ucap Andrea, sambil tersenyum kearah Wira. 

Andrea menyadari bahwa yang seharusnya terjadi adalah Anna meninggal dunia karena asma saat jam olahraga. Tapi, takdir dari masa depan telah berubah. Dan Wira berhasil keluar dari pengulangan waktu. Atau di kenal dengan istilah Time Loop. Wira lalu membalas ucapan makasih Andrea dengan tersenyum.

 Wira lalu membalas ucapan makasih Andrea dengan tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Awal cerita yang lumayan. Gua penasaran, apa selanjutnya?," gumam Wira di dalam pikirannya. 

Lanjut baca part berikutnya ya.. ^_^

Gulir terus ke bawah.

Dukung cerita ini dengan cara

(L)ike.. ;D

Foll(o)w.. ^0^

(V)ot(e).. :3

And Sh(are).. ^_^

Terima Kasih sudah membaca cerita saya! 💌

Aku Dulu dan Waktu (Season 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang