Bercerita tentang Wira dari tahun 2036 yang dapat terhubung dengan Wira dari masa lalu saat masa SMA di garis waktu dan semesta yang berbeda. Wira dari tahun 2036 menuntun Wira dari masa lalu saat masih SMA untuk melakukan berbagai cara yang mungkin...
Cerita ini berkaitan dengan cerita Andrea Boundary. Alur waktu yang di ambil dalam cerita ini adalah ketika Andrea masih Sekolah Menengah Atas. Namun, karakter utama dalam cerita ini bukan Andrea melainkan Wira Ranaya. Merupakan salah satu karakter pendukung dalam semesta dari cerita Andrea Boundary. So, selamat membaca.
Note: Jika pembaca tertarik dengan konsep cerita bergambar yang penulis gunakan pada judul cerita ini. Baca juga cerita Andrea Boundary yang menerapkan konsep cerita sambil mendengarkan lagu.
Baca part lainnya biar ngerti alur ceritanya. ^_^
Part ke 9, sub judul : Suka
Masa kini.
1 minggu kemudian setelah Andrea dan Rahma menginap di apartemen Naya.
Kabar mengenai Naya berpacaran dengan Wira tersebar di sekolah. Wira mendapat tatapan sinis dari semua murid laki-laki yang iri, terutama murid laki-laki yang sudah sejak lama menyukai Naya dan para pria yang berkali-kali ditolak perasaanya oleh Naya.
Rapat osis SMA Liberasa harus ditunda. Rahma dan Andrea yang mengetahui kabar tersebut ingin menanyakan langsung kepada Wira dan Naya, Rahma berusaha mencari Wira di kelasnya tetapi tidak ada.
Maya, kakaknya Naya yang biasanya tampak ceria tanpa sengaja mematahkan pensil yang ia pegang setelah mendengar kabar kalau adiknya Naya berpacaran. Teman-teman Maya di dalam kelas yang menyadari hal itu tampak ketakutan dengan aura gelap yang di keluarkan oleh Maya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sementara itu, Naya, Wira, dan Tama berada di atap sekolah SMA Liberasa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wira bersembunyi dari kejaran murid laki-laki yang kesal karena mengetahui Wira berpacaran dengan Naya.
"Duh kita harus gimana Nay!?," teriak Wira, ngos-ngosan.
"Emang harus gimana?!," tanya Naya.
Naya sambil berbisik bertanya kepada Tama,
"Wira ternyata bisa sepanik itu ya?," tanya Naya kepada Tama.
