"Lebih baik kehilangan teman banyak daripada bertahan dengan teman berwajah manis yang memiliki topeng munafik!"
-Fatan Azka Alfasa--OoO-
Sekolah SMA Bunga Bangsa sekolah swasta yang di sukai oleh kalangan menengah. Seluruh mata memandang inti Astronave apalagi yang paling terdepan, itu Fatan lelaki dengan motor ninja hitam di sebelahnya ada motor ninja hijau milik Leo. Di belakang sudah ada Dion dan Evan berikutnya Eyab.
Aura-aura mereka sungguh paling di tunggu-tunggu oleh para murid yang lain.
Ada beberapa lelaki yang iri karena ingin bergabung dengan Astronave, namun untuk masuk ke Astronave sulit sekali belum lagi syarat-syaratnya.
Bahkan perempuan sangat ingin menjadikan salah satu dari mereka menjadi pasangannya, apalagi Leo.
Leonardo Xavier, lelaki blasteran itu paling digilai karena wajah dan ramah kepada para fans-nya.
Dion Pramudya, lelaki yang terlihat sederhana dengan motor Vespa klasik peninggalan kakeknya ini, diam-diam dia yang paling terkaya di antara teman-temannya.
Eyab Gavriel Zafran dan Evan Mahendra, dua sejoli yang sulit dilepaskan tanpa adanya Eyab dan Evan, makanan tongkrongan terasa hambar karena mereka berdua memiliki tampang pas-pasan namun berjiwa sok seperti playboy.
Fatan Azka Alfasya, satu-satunya lelaki yang dibenci kaum perempuan, mungkin karena dia satu-satunya yang benar-benar mau melindungi Mayra.
Mereka semua sudah memarkirkan motornya masing-masing bahkan ketika helm mereka dibuka suara berisik perempuan di sekolah terdengar.
"Gilak! Berasa artis gue." Ucap Eyab dengan gembira.
"Nama gue disebut-sebut, gemes banget woi!" Tambah Evan dengan gembira.
Dion dan Leo hanya menyimak, bahkan Leo sudah sangat bosan mendengar bahwa dirinya selalu dibicarakan.
"Enggak sia-sia waktu itu kita buat Astronave, sampe-sampe seterkenal ini sekarang!" Evan menepuk bahu Fatan.
Mood Fatan buruk semenjak kemarin meninggalkan Mayra bersama dengan Haslan, meskipun sudah ada Syala tapi tetap saja Fatan merasa tidak suka.
Fatan berdecak. "Lebay banget sih! Masuk kelas masing-masing, Leo sama Dion aja biasa aja, lo berdua kenapa pada heboh?"
Leo terkekeh dengan ucapan Fatan. "Gue malah risih serius deh."
"Gue juga." Ungkap Dion.
Dion itu salah satu yang paling anti mengikuti soal berkelahi lebih baik cepat-cepat selesaikan misi dan Kembali ke dalam kartel.
"Kurang memuaskan." Jawab Leo ketika melihat nilai Dion turun satu angka.
"Kok lo yang jawab sih." Evan tidak terima yang menjawab adalah Leo.
"Lo tau sendiri Van, kalau Dion tuh harus perfect karena biasanya dapet 100 makanya orang pinter tuh kaget kalau dapet 99." Ujar Eyab menengahi.
"Beda sama yang goblok kayak lo berdua, nilai 60 aja udah bersyukur banget." Ucap asal Leo membuat Eyab dan Evan menatap tidak suka.
"Udah Leo." Dion menggeleng untuk tidak menyakiti dengan sindirannya.
"Tega banget anjir Leo!"
"Tau nih sakit hati dedek bang!"
Leo terkekeh dengan ulah keduanya. "Sorry guys gua bercanda."
"Bercanda bawa-bawa nilai padahal nilai sendirinya juga sama kaya gue dan Evan." Sahut Eyab tidak terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
HALCYON (END)
Teen Fiction"Sebuah dendam yang berkahir dengan tenang." ©Copyright by buttercup820