"Momen yang sudah dilewati sulit untuk dilupakan."
-Mayra Raquella Aurora-•••o0o•••
Motor ninja hitam itu memasuki kawasan sekolah tidak sedikit mata mereka tertuju kepada pemilik motor tersebut namun seorang gadis itu memeluk erat pinggang sang pembawanya.
Bahkan parkiran khusus Anak Astronave itu menatap lekat gadis yang dibawanya. Fatan lelaki itu hanya bisa tersenyum dengan adanya kebahagiaan Mayra menambahkan Fatan bahagia.
Ketika sudah sampai di parkiran motor itu sudah di parkir dengan sangat baik Mayra turun lebih dahulu lalu setelah itu Haslan turun membukakan helm yang di pasangkan ke Mayra.
"Gemes banget sih, pacarnya siapa sih ini." Ucap Haslan mencubit gemas pipi Mayra.
Mayra tersenyum bahkan meringis kala pipinya menjadi bahas untuk pelampiasan gemas Haslan.
"Pacarnya Mayra yang gantengnya tiada duanya." Jawab Mayra membuat Haslan terkekeh.
Semua pandangan terpusat pada Haslan dan Mayra mungkin orang-orang mengiranya mereka sudah putus ternyata masih terjalin sangat baik.
"Aku anter ke dalam kelas." Ujar Haslan mengandeng Mayra mengeratkan genggaman itu.
Koridor yang ramai tidak sedikit dari mereka tidak menyukai hubungan keduanya namun sebagian menyukai hubungan Mayra dan Haslan. Bahkan Mayra di berikan predikat gadis tersabar buktinya saja gadis itu selalu diam jika di bully, ketika Haslan lebih memilih jalan dengan Syala teman belajarnya.
Sebagian dari perempuan di sekolah ini menyukai Mayra namun sebagian lagi tidak menyukai karena mereka di berikan kabar-kabar tidak baik dari mulut-mulut jahat yang menyebarkan bahwa Mayra munafik.
"Jangan di dengerin apa kata orang," ujar tiba-tiba Haslan.
"Aku udah sering mendapatkan ucapan begitu jadi enggak asing lagi di telinga aku."
Haslan menghela nafas panjang. "Kamu gadis terbaik yang pernah ada di hidupku sebelum mama dan kak Diandra, kamu seperti malaikat."
"Akukan malaikat untuk menjaga kamu." Ucap Mayra yang di balas oleh Haslan mengecup rambut Mayra.
Rombongan inti Astronave memasuki kawasan koridor bahkan Eyab menatap jijik ke arah di depannya kepada lelaki bernama Haslan itu.
"Mayra dikasih pelet apa si?!" Kesal Eyab yang sangat menolak keras hubungan keduanya itu.
Evan mengangkat kedua bahunya. "Emang kenapa si Yab?"
"Waktu gue mesen seblak tuh cowok selingkuh tapi kok Mayra bisa-bisanya ngasih maaf."
"Namanya juga udah bucin tingkat akut susah Yab," ujar Leo.
"Bucin sih bucin, tapi kadang sampe lupa sumber patah hati terbesar itu terlalu bucin kepada seseorang." Ucap Eyab.
Fatan yang di tatap teman-temannya itu hanya menghela nafas berat.
"Jangan ada yang ngatain gue!" Peringatan Fatan kepada seluruh teman-temannya.
Eyab dan Evan tertawa. "Takut banget deh ayahanda Astronave."
"Bundanya lagi bucin sama cowo lain." Ledek Evan membuat Fatan menarik leher Evan.
Evan yang di tarik lehernya hanya meringis. "Anjir Tan, sakit banget woii tolongin Yab."
Leo dan Eyab diam tidak menolong mereka menebalkan telinga-nya. Dion? Dia diam saja dengan gaya stay cool yang di berikan-nya males untuk menanggapi hal-hal yang tidak berhubungan dengan bermanfaat.
KAMU SEDANG MEMBACA
HALCYON (END)
Teen Fiction"Sebuah dendam yang berkahir dengan tenang." ©Copyright by buttercup820