9. Hold on, even if it hurts

107 5 0
                                    

"Ketika perasaan sayang namun sering terluka demi bertahan dengan rasa sayang itu."
-Mayra Raquella Aurora-

-OoO-

Satu minggu ini rasanya sangat berbeda dengan seperti hari-hari biasanya. Semenjak pulang dari rumah sakit, Mayra terlihat murung karena yang menjemput Mayra bukan Falzan bahkan Fatan juga mulai menjauhi dirinya.

Namun yang bertahan sekarang adalah Haslan yang dengan sangat baik merawatnya hingga sembuh, belum lagi dia bolos sekolah demi menemani dirinya.

"Kenapa semuanya pada menjauh?"

Sedari tadi Mayra berfikir mengapa semuanya tidak merestui hubungan dirinya dengan Haslan?

"Kalau misalnya gue putus sama Haslan, terus bagaimana gue capek-capek bertahan kalau hasilnya gue nyerah?"

Karena bosan, akhirnya Mayra berniat untuk pergi ke rumah Fatan demi menemui bunda Nana.

Saat hendak keluar kamar suara tawa lepas dari sofa itu dipenuhi oleh keluarganya bahkan Papanya sudah balik dari luar kota.

"Mereka bahagia, kenapa aku nggak bisa kayak Svargo, yang sering mendapatkan kasih sayang bahkan bang Falzan mendapatkan pelukan hangat Papa." Mayra menatap lirih langsung pergi tanpa berniat mengganggu kesenangan keluarganya.

Tanpa diketahui Falzan melihat adik perempuan keluar bahkan Raka, papanya juga melihatnya.

Svargo sudah melihat Mayra sejak keluar dari kamarnya namun enggan untuk menatap, bahkan Svargo dengan sengaja menas-manasi kakak perempuan itu dengan hadiah yang diberikan papanya.

"Jaga adik kamu." Bisik Raka ditelinga Falzan agar tidak terdengar oleh Svargo.

Falzan yang ingin keluar dari rumah tidak diperbolehkan oleh Svargo, jika masih kekeh Svargo akan merengek dan menangis.

"Bentar abang mau beli minuman buat Argo." Ucap meluluhkan adiknya.

Karena sudah terbaca dengan pikiran Falzan, Svargo selalu merengek untuk tidak keluar dari rumah.

"Mama, masa abang mau pergi." Ujar Svargo.

Melinda melirik tajam, dengan terpaksa Falzan mengikuti kemauan sang Ibu daripada Melinda menyiksa Mayra karena Falzan tidak menuruti kemauan Svargo.

Falzan mengelus rambut Svargo dengan senyum terpaksa keluar dari bibirnya. "Abang enggak keluar, mending kita nonton yuk sama mama dan papa."

Svargo mengangguk antusias, Svargo memiliki sikap keras kepala serta tidak mau kasih sayangnya direbut oleh orang-orang apalagi kasih sayang Mayra untuk papa dan mamanya, namun Svargo merebut itu semuanya.

Svargo gue tempeleng lu! Ngeselin banget jadi laki! Laki tapi gak lakik ish. -Author mulai kesal.

Akhirnya Falzan menonton film bersama dengan Raka, Melinda dan Svargo meskipun rasa khawatirnya kepada Mayra belum hilang sebelum gadis itu bilang ingin pergi kemana?

•••o0o•••

Di lain sisi Mayra berjalan santai matanya tidak sengaja menangkap Haslan pacarnya yang sedang tertawa bahagia bersama Syala.

"Positif, jangan overthiking!"

Mayra tersenyum lirih rasanya ingin berpikir positif namun overthiking lebih menguasai pikirannya.

"Daripada nyari penyakit mending jangan diliat." Sahut itu suara yang sangat dikenali Mayra.

Saat matanya menoleh, ternyata itu Eyab si julukan dengan nama nyeleneh akibat teman-teman adalah ngayab.

HALCYON (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang