27. Kiss for u

84 3 0
                                    

"Untuk memaafkan mu itu bisa saja, namun jika untuk kembali bermain menghabiskan waktu seperti tidak terjadi apa-apa maaf, itu hanya dalam imajinasi mu saja."

-Mayra Raquella Aurora-

-OoO-

"Bunda, kok enggak ada Fatan?" tanya Mayra melihat keadaan sekitar tidak ada Fatan bahkan lelaki itu belum Kembali dari rumahnya.

Bunda yang sudah tau sang putra pergi hanya bisa diam, sudah menjadi bukan rahasia lagi jika Fatan memohon jika tidak pulang artinya pasti akan tidur di toko distro miliknya.

"Dia lagi sibuk, katanya ada lauching baju baru jadi ya, enggak pulang ke rumah dulu." ujar Bunda Nana.

Bunda Nana sibuk menyiapkan bekal sehat, Mayra melirik kotak bekal yang berisikan sayuran serta buah kotak bekal bergambar salah satu pahlawan yang disukai oleh Fatan yaitu Thor.

"Bunda, mau kasih itu buat siapa?"

Bunda diam tidak menjawab membuat Mayra bingung dengan perubahan sikap bunda, dan ternyata bunda tersenyum lalu menyodorkan bekal itu. "ini buat Fatan, jadi kamu yang kasih ya."

"Kamu taukan toko distro baju Fatan?"

Mayra mengangguk. "Tau kok bund"

"Tolong kasih dia, soalnya bunda enggak suka kalau Fatan suka telat makan. Tolong bilangin ya Ra,"

"Iya bunda, aku langsung berangkat naik sepeda aja,"

"Hati-hati sayang," ujar bunda saat Mayra pamit seusai mencium tangan.

Mayra melihat sepeda milik Fatan yang dibiarkan tidak pernah dipakainya. Akhirnya Mayra yang memakai semua untuk olahraga dengan bekal yang diberikan bunda dimasukkan ke dalam ransel milik gadis itu.

Dalam perjalanan Mayra sangat menikmati meskipun udara disiang hari membuat peluh berkeringat membanjiri dahinya namun gadis itu tidak untuk berhenti dengan semangat menggayuh sepeda hingga sampai di sebuah toko distro milik Fatan.

-OoO-

Fatan lelaki itu berkali-kali menahan rasa sakit, wajahnya terlihat pucat namun tetap semangat untuk launching sebuah baju hasil desainnya itu. Tidak tanggung-tanggung baru mengeluarkan hanya 500 pcs sold-out dalam beberapa menit. Hingga nanti akan ada sebuah open preorder sudah di mulai bahkan sudah masuk ribuan pcs, sungguh luar biasa antusias pecinta distro Fatan itu.

"Kalau cape istirahat aja," ujar Gione mengingatkan.

"Gue enggak apa-apa,"

"Semua admin di complain lantaran stok yang kita miliki enggak banyak hal hasil banyak yang kecewa, namun Sebagian akan menunggu preorder selanjutnya."

"Bersyukur aja, karena kerja keras kalian akhirnya lauching kali ini benar-bener pecah banget gue enggak nyangka ratusan ribu kaos sold out hanya dalam waktu 2 jam,"

"Itu juga berkat lo bang, karena desain lo bener-bener enggak main-main sih, kualitas super harga kaki lima gimana enggak tertarik coba," kata Gione berkali-kali megucapkan kekaguman atas kerja keras Fatan yang mendesain sangat bagus dengan harga pasar yang bagus juga tentu lelaki itu sangat di sukai dalam hal dunia kerja.

"Ataan..." panggilan itu membuat Fatan mencari-cari suara yang memanggilnya.

"Gue pamit dulu bang," ujar Gione ketika melihat Mayra.

Fatan memutarkan bola matanya malas. "kok natap gue gitu," ujar Mayra tidak terima ketika Fatan memutarkan bola matanya.

"Ngapain ke sini gue lagi sibuk Ra,"

"Pura-pura sibuk atau menghindar dari gue?" tanyanya tepat sasaran.

Sudah beberapa hari laki-laki itu menghindari Mayra, bahkan jika ada waktu untuk memberikan sebuah jaket hasil desainnya terhalang oleh Haslan dan Mayra yang sedang dilanda kebahagiaan atas hubungan mereka.

"Gue enggak menghindar dari lo, tanya aja karyawan gue kalau gue benar-bener lagi sibuk banget,"

Mayra mengangguk-anggukan kepala saja, Fatan menghela nafas lega karena gadis itu percaya saja kalau dirinya sibuk. Memang sibuk tapi juga menghindar dari Mayra hanya bisa melihat gadsi itu dari jauh serta menjaganya juga.

"Bunda kasih bekal buat lo," Gadis itu membuka ransel terlihat bekal yang bergambar toko favoritnya yaitu Thor.

"kok bunda kasih kotak bekal gue pas waktu sd sih!" ujarnya tak terima.

Mayra hanya tertawa saja, bahkan Fatan sudah malu dengan kotak bekal yang sangat disayangnya itu tidak pernah di ganti dari jaman dirinya duduk dibangku sekolah dasar.

"Suapin gue dong," pinta Fatan memohon dengan gaya andalannya.

Mayra mencibirnya. "Udah gede ah,"

Fatan yang memiliki ide, menarik pinggang gadis itu mendudukinya di pahanya hingga jarak mereka begitu dekat Fatan sekilas mencium kening gadis itu berkali-kali juga Mayra memukul Pundak Fatan yang secara tiba-tiba mendudukinya tepat di paha lelaki itu.

"Ataannn...." Rengek Mayra.

"Apa sih,"

"Gendong tapi,"

"Suapin gue dulu baru nanti gendong,"

"Atan udah gede harus bisa makan sendiri,"

"Rara juga udah gede enggak usah minta di gendong,"

Mayra mencebikan bibirnya kesal, dari pada tidak mendapatkan gendongan dari Fatan lebih baik gadis itu menurut saja. Dengan pelan-pelan gadis itu memberikan makan bayi gedenya yang manja. Baginya Fatan adalah segalanya.

"Atan jangan tinggalin Rara,"

"Rara, ada banyak yang jagain,"

"Tapi Rara maunya Atan yang selalu jagain,"

"Ra, gue selalu jagain lo terus. Sampai gue selesai di dunia ini."

"Emang Atan suka sama Rara?" pertanyaan itu seketika membuat Fatan kelimpungan detak jantungnya tidak bisa ditahan serta matanya menatap lekat ke Mayra.

"suka,"

"Ha?"

Cup!

"Gue enggak suka berbagi, jadi bibir ini hanya boleh di sentuh oleh gue." ujar Fatan menarik Mayra dalam dekapan hangannya berkali-kali Fatan sangat mabuk akan aroma leher jenjang Mayra yang aroma bayi.

Fatan melepaskan kunciran yang dipakai Mayra, lebih baik gadis itu menutupi lehernya menggunakan rambutnya yang sudah mulai panjang.

"Kalau ada masalah rambut jangan menjadi sebuah korban atas kekecewaan lo pada hidup," bisik Fatan sambil menyesap leher jenjangnya bagaikan seorang vampir yang sedang menghisap darah, Mayra merasakan lehernya yang basah hanya bisa meremaskan tangannya di punggung Fatan menyalurkan rasa debaran hebat dari jantungnya.

KELUARKAN TARING MU ATAN!

JANGAN LUPA SELALU KASIH VOTE YAA!!

HALCYON (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang