"Mungkin saat ini kebahagiaan yang belum datang menghampiri namun sebuah balasan atas rasa sakit itu menjadi kebahagiaan tersendiri."
-Fatan Azka Alfaska-
-OoO-
Semua sudah berkumpul disebuah rumah Dion. Karena rumah Dion paling strategis bagi mereka berkumpul seperti saat ini. Waktunya mereka refreshing sejenak.
"Gila, ganteng banget gue kaya gini." Sahut heboh Eyab menata rambutnya yang seperti pohon bringin.
Evan yang sedang menikmati kopi tersedak. "Anjir, lo ngomong apaan Yab? Gue sampe keselek nih,"
"Sirik aja lo Van, rambut cepak bener udah kaya anak baru smp."
"Cepak, cepak juga gantengan muka gua Yab,"
"Ganteng doang ga bonceng cewek." Sahut Leo datang dengan seorang prempuan cantik.
Semuanya menoleh bahkan Mayra yang baru sampai juga bertanya-tanya siapa cewek yang bersama dengan Leo?
"Gaya lo, gue bukan cewek lo sorry." Balas Cewek yang dibelakang Leo.
Ketika helm cewek itu dibuka ternyata itu adalah Melia Farahilah Baktika. Ia adalah salah satu bagian Astronave bagian penting serta cewek dengan nama akrab Farah adalah otak dibalik semua rencana jalannya Astronave.
"FARAH!" pekik lantang Eyab begitu juga yang lainnya langsung berhambura berlari menuju Farah.
Farah meretangkan tangannya untuk segera mereka peluk ramai-ramai.
"Kangen banget sama lo," rengek Eyab.
Memang Eyab paling dekat dengan Farah, karena Farah itu tegas dan Eyab yang suka bercanda disatukan dalam momen menjadi akrab dan dekat.
Fatan berjalan menarik lembut Mayra untuk diperkenalkan dengan Farah. Mayra mengikuti saja namun Fatan melepaskan genggamannya lalu memeluk Farah membuat Mayra sedikit tak rela.
"Kangen sama lo," ujar Farah begitu manja.
Fatan melepaskan pelukannya tersenyum manis pada cewek dengan rambut panjangnya ini. Farah melirik Mayra yang tersenyum kikuk padanya.
"Farah," ujar Farah lebih dahulu menyodorkan tangannya untuk berkenalan dengannya.
Dengan senang hati Mayra membalasnya. "Mayra,"
"Fatan jago juga ya, nyari cewek. Gue kira dia enggak normal." Ucap Farah mendapatkan delikan tajam dari Fatan.
"Gue masih normal, belum nemu aja sama yang cocok dihati." Balas Fatan.
"Gue bukan ceweknya Fatan," sahut Mayra. Farah yang paham dengan situasi langsung menarik lengan Mayra.
"Mau dibawa kemana Mayra," ucap Fatan.
Farah terkekeh geli. "Gue pinjem sebentar, pelit lo."
"Jangan sampe lecet! Awas lo gue pisahin lo sama Leo." Balas Fatan. Farah menunjukkan jempolnya.
Fatan,Dion,Leo,Evan dan Eyab sibuk dengan mesin motor mereka. Karena pada saat libur nanti mereka akan touring ke sebuah tempat yang bagus, sekaligus mampir kesebuah panti asuhan.
Donasi yang mereka kumpulkan melalui sebuah penjualan kaus dengan desain gambar anak-anak yang panti. Dengan begitu terkadang banyak yang memesan kaus tersebut belum lagi banyak yang memberi uang lebih agar untuk donasi.
"Total donasi ada berapa Van?" tanya Fatan pada Evan yang sedang memegang buku pengeluaran serta pemasukan uang donasi.
"Donasi saat ini sekitar delapan puluh enam juta dua ratus lima puluh ribu," jawab Evan.
Semua mengucapkan syukur, karena dengan begitu banyaknya donasi bisa sedikit membantu. Bahkan terkadang mereka juga menambahkan agar uangnya benar-benar cukup untuk membelikan mainan serta pakaian dan makanan.
-OoO-
Di sebuah taman belakang rumah Dion terlihat sangat nyaman untuk kedua gadis yang baru saja berkenalan. Berbeda dengan Farah yang sangat terbuka dengan orang baru jika Mayra sangat malu bahkan sedikit takut.
"Gue liat Fatan bahagia banget wajahnya," ujar Farah, membuat Mayra tersenyum senang.
"Emangnya wajah dia bisa murung?" tanya Mayra.
Dengan polos Mayra bertanya. Membuat Farah terkekeh geli membuat Mayra hanya terdiam serta dengan wajah bingung yang dimilikinya saat ini.
"Emang pertanyaan gue salah?" tanya kembali Mayra.
"Sumpah lo polos banget asli, setiap orang memiliki sisi-sisi lemahnya. Tapi dia tau dimana letaknya dia menyimpan segalanya."
"Gue tau kok,"
"Gue kasih tau, jika seseorang sudah menceritakan penderitaan yang dia alami. Gue yakin banget menurut dia berat banget bahkan lo dipercaya jika lo benar-benar bisa meringankan dia meskipun Cuma sekedar mendengarkan."
Saat mereka asik deep talk satu sama lain. Inti Astronave menemui mereka berdua.
"Ra, inget apa kata gue." Ujar Farah seketika Mayra tersenyum mengangguk.
"Ghibah enggak ajak-ajak nih," sahut Eyab sudah mengambil posisi duduk disamping Farah.
"Dosa Yab," ujar Farah.
"Yuk, bisa hilangkan rasa ghibah mu terhadap orang-orang." Ucap Evan.
"Yuk bisa beristigfar cuii," timpal Leo.
"Yuk bisa yuk, agar Eyab tidak menghibahin orang," tambah Evan.
Farah?
Jangan lupa buat kasih Vote!!
KAMU SEDANG MEMBACA
HALCYON (END)
Teen Fiction"Sebuah dendam yang berkahir dengan tenang." ©Copyright by buttercup820