Part 5: The Twist

520 72 6
                                    

“hyunjin!?” ucap yeji dengan nada agak tinggi.

Hyunjin hanya membelalakkan mata meminta yeji untuk lebih bersikap biasa saja.

“ah maaf” yeji menenangkan diri.

“apakah kalian sudah saling kenal?” tanya ayah hyunjin.

“um, ya” jawab yeji ragu.

“kami adalah teman satu sekolah aboenim” ucap hyunjin dengan senyum tipis menghadap yeji.

Yeji mengerjapkan matanya tak percaya hyunjin yang ia temui tadi siang berbeda sekali dengan hyunjin yang ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeji mengerjapkan matanya tak percaya hyunjin yang ia temui tadi siang berbeda sekali dengan hyunjin yang ini.

Maksudnya, kemeja Bvlgarinya, rambut yang ia tutupi beanie ternyata berwarna hitam panjang, dan ia tak memakai kacamata.

Ah ,iya, kacamata hyunjin memang sedang yeji bawa. Tapi yeji curiga kacamata tersebut bukan kacamata baca.

“ah begitu, ini hwang hyunjin” ayah hyunjin mengenalkan hyunjin pada ibu dan ayah yeji.

“astaga tampan sekali ya” bisik ibu yeji pada yeji  kemudian yeji memandang ibunya dengan tatapan

‘oh ayolah bu’

“hyunjin baru saja pulang dari amerika satu semester yang lalu, dan ia kusekolahkan di sekolah kami”
sekolah kami’ yeji tau betul kata kata itu, seoul commercial school adalah milik ‘silver fang coorporate’ a.k.a kolega sang ayah yang kini ia temui.

Senyum yeji tiba tiba menghilang. Bagaikan tertimpa batu, memori itu seakan datang kembali.

Pergilah, Kau tidak tau siapa ayahku? Ayahku adalah komite utama di sekolah ini, penyumbang terbesar, jadi enyahlah dari hadapanku’

Lelaki yang yeji angkuhi saat itu adalah hwang hyunjin, pemilik seluruh asset sekolah.

Yeji memandang hyunjin dengan tatapan tidak enak ia sangat malu ia ingin kabur sekarang. Hyunjin yang merasa diamati yeji balik menatap yeji dengan tatapan bertanya tanya.

“ah!” yeji berdiri karena panic hyunjin kini menatapnya.

“aku harus ke toilet, aku permisi” yeji membungkukkan badan dan pergi ke toilet.

Yeji melangkah cepat menuju arah mana saja.

“ah ada apa dengan gadis itu, padahal jelas jelas petunjuk toilet kearah kiri” guman ibu yeji sembari berdiri untuk menyusul anaknya.

“tidak usah bibi, biar aku saja yang menyusulnya” ucap hyunjin seraya berdiri mencegah untuk ibu yeji berdiri.

Sang ibu hanya mengangguk setuju dan mempersilahkan hyunjin untuk pergi.

Hyunjin pun berlari menyusul yeji, ia mengamati sekitar, yeji tak terlihat.

“kemana perginya?” tanya hyunjin keheranan, sampai akhirnya ia bertambah heran. Ia menatap yeji yang kini duduk melipat kedua lututnya sambil membenamkan mukanya.

OBVIOUS ♤ [ Hyunjin X Yeji ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang