Part 17: His Yeji

535 69 4
                                    

“mendengar apa? Tentangmu dan minju?” yeji menajamkan matanya sejenak dan pasrah dengan genggaman tangan hyunjin.

hyunjin terkejut yeji mengucapkan nama itu secepat ini.

“kau pikir aku akan terpengaruh?” Tanya yeji deisertai tatapan kecewanya.

“kumohon yeji” hyunjin melonggarkan genggamannya.

“lima menit” ucap yeji, ia hanya ingin mendengarkan hyunjin selama lima menit saja.

“yeji maafkan aku karena tidak menceritakan awalnya” hyunjin yang sudah melonggarkan genggaman tangannya, kini ia menautkan jarinya pada jemari yeji.

Yeji hanya menghela nafasnya kasar.

“aku dan minju sangat dekat, namun, sebelum ibuku meninggal ia sama sekali tidak merestui hubunganku dengannya. Aku selalu menjauh darinya, menyendiri, dan hanya diam diam melihatnya. Hatiku sangat kacau saat itu dan disaat itu juga, aku melihat seorang gadis yang seenaknya berteriak di lapangan dan berlatih cheers” hyunjin menundukkan wajahnya menatap lurus pada mata yeji.

“maksudmu?” tanya yeji.

Hyunjin mememegang pipi kanan yeji.

“kau datang disaat yang sangat tepat. Kau istimewa yeji, dan aku tidak bohong, aku menyukaimu sejak saat itu” ucap hyunjin.

“jika aku istimewa kenapa kau masih menemuinya setiap pagi” yeji menyingkirkan tangan hyunjin dari pipinya.

“itu sudah lama sekali, tidak ada yang kulakukan, aku hanya melihatnya lalu aku kembali untuk menemanimu dilapangan, lagipula setelah bertunangan aku sama sekali tidak pernah melakukannya lagi karena aku sudah menjadi milikmu yeji” jawab hyunjin tegas.

“bagaimana dengan buku sketsa itu serta notenya?” tanya yeji lagi.

“aku tidak akan bohong, aku dulu sering menggambarnya, tapi itu sudah sangat lama yeji. Bahkan sekarang aku lebih memilih untuk menggambar semangka” ucap hyunjin mencoba membuat suasana mencair.

“lalu kenapa kau masih menemuinya dihari pertama festival?” tanya yeji sekali lagi.

“justru ia yang menemuiku! ia menemuiku karena kau yeji, kau menyebut namaku di lapangan, dia datang untuk mengucapkan selamat” ucap hyunjin.

“maafkan aku” ucap hyunjin dengan suara serak dan hyunjin memeluk yeji dengan pelan.

Yeji merasa luluh, ia tidak membalas pelukan hyunjin, tapi ia nyaris melingkarkan tangannya pada pinggang hyunjin dengan ragu.

Tapi, bukan yeji  namanya jika tidak keras kepala. Ia mendorong hyunjin pelan dan berkata.

“tetap saja, aku bukan pelampiasan saat kau sedang kacau, kita sudah bertunangan, kau harus melakukannya dengan sungguh sungguh!” ucap yeji sembari meninggalkan hyunjin.

apa artinya itu? Apakah yeji memaafkannya?

Ia menyusul yeji yang kini sedang berjalan menuju meja mereka

“yeji, kumohon jangan batalkan pertunangan ini” mohon hyunjin sembari mengikuti langkah cepat yeji. Yeji tidak menjawab dan hanya diam.
Mereka berdua telah kembali ke meja makan.

------------------Seaside Field--------------------

“yeji ah? Apa kau serius?” tanya ibu yeji sembari memegang lengan yeji.

“ani, ucapanku tadi tidak serius maafkan kelabilanku ayah, ibu, paman. Hyunjin menyadarkanku dengan sesuatu, dan aku pantas dihukum” ucap yeji, ia kembali membungkuk 90 derajad.

OBVIOUS ♤ [ Hyunjin X Yeji ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang