Part 11: Light Fury

460 73 3
                                    


"YA APA YANG KAU LAKUKAN DISINI?!" tanya yeji terkejut ternyata hyunjin sudah sampai di kamarnya dan sedang duduk di pinggiran kasur sambil melihat yeji yang baru saja mandi.

"Ya! Ibumu yang menyuruhku untuk menunggu disini, lagipula apa salahnya?! kita sudah bertunangan!" jawab hyunjin sambil menaikkan bahunya.

"Keluar sekarang!!" Perintah yeji.

Hyunjinpun menuruti kemauan tunangannya itu, lagipula tidak mungkin ia mengganggu persiapan tunangannya untuk berangkat sekolah.

Yeji dan hyunjin berangkat cukup telat hari ini, ini semua karena yeji yang bangun terlalu siang.

Salah hyunjin juga tidak segera membangunkan yejinya dan malah menunggu di mobil selama tiga per empat jam.

It takes two to tango.

Waktu sudah menunjukkan pukul delapan kurang satu menit mereka berdua nampak panik sekarang. Satu menit lagi gerbang akan ditutup.

"Tidak bisa lebih cepat?!" Tanya yeji sembari memegangi seatbeltnya. Sebenarnya hyunjin sudah cukup mengebut sekarang.

"Aish!" hyunjin melihat gerbang besar sekolah mereka tengah tertutup.

Pintu itu otomatis tertutup pukul delapan tepat.

Hyunjin menghentikan mobilnya tepat 10 meter dari gerbang lalu menoleh pada yeji.

"Sepertinya kita terlambat" hyunjin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Mian.." ucap yeji pelan.

"Tidak, jangan minta maaf" ucap hyunjin kemudian memegang dagu yeji dan membuat yeji menatapnya.

"Bagaimana dengan bolos bersama?" Tawar hyunjin, yeji tersenyum senang setuju dengan apa yang hyunjin katakan.

Mari kita semua lupakan sekolah, latihan, menggambar dan belajar sejenak.

"Kau punya rencana? Kemana kita akan pergi?" Tanya yeji. Hyunjin hanya mengangguk, tandanya semua terserah kepada hyunjin sekarang.

“jadi...” hyunjin membuka percakapan yang tak ia teruskan.

“jadi apa?” tanya yeji penasaran.

“kau suka bebek ya” kata hyunjin mengingat piyama handuk yang dikenakan yeji tadi pagi.

“sialan!” yeji memukul bahu hyunjin, dan hyunjin dengan penuh drama mengerang kesakitan.

“ya! Apa sesakit itu?” yeji mulai khawatir karna kali ini ia memukulnya dengan penuh tenaga.

“appo” hyunjin mengerang kesakitan.

“mian mian” yeji mengelus lengan hyunjin.

“tidak dimaafkan” ucap hyunjin tetap menatap jalan didepannya dan kembali konsentrasi menyetir.

“jangan marah” ucap yeji merajuk sambil memegang lengan hyunjin.

“baik, tapi belikan aku jjamyeon, bagaimana?” hyunjin tersenyum dan sesekali melirik tunangannya.

“baik baik” yeji menyetujui pasrah.

Mereka telah sampai di suatu tempat. Hyunjin kini memarkirkan mobilnya.

game center’  terbesar di seoul. Mereka bisa saja tertangkap oleh petugas karena sedang mengenakan seragam. Tapi tetap nekat saja.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
OBVIOUS ♤ [ Hyunjin X Yeji ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang