Part 14: Red Wine

474 60 16
                                    

‘kenapa kau datang pagi sekali?’

‘karena ingin melihat kelinci putih’

Kelinci putih yang dimaksud oleh hyunjin, adalah minju.

Yeji merasa sesak di dadanya, nafasnya tercekat, namun tidak sampai disitu saja. Ia menemukan notes diantara lembaran sketsa hyunjin. Yang bertuliskan

‘jangan melewatkan sarapanmu lagi! Minju’.

Sudah cukup, yeji sudah cukup melihat semuanya. Ia menutup buku sketsa hyunjin dan meninggalkan ruang club secara terburu buru.

Mata yeji kini memanas, dan kini ia sedang berlari menuju toilet wanita.
Beruntung toilet di gedung club sepi dikunjungi karena para siswa dan siswi sedang berada di lapangan.

Yeji mencuci mukanya, ia tidak ingin ketahuan menangis oleh siapapun, termasuk hyunjin. Namun airmatanya tidak mau berhenti.

Yeji menatap bayangannya dicermin, ia tampak marah, sangat marah.

Setelah airmata yeji berhenti ia segera membenahi penampilannya, ia ingin pulang, sekarang!. Beruntung matanya tak sampai sembab.

Yeji dengan tatapan marahnya kini berjalan keluar dari koridor sekolah. Langkahnya terhenti ketika ia melihat hyunjin berada tepat didepannya.

‘Kenapa dia selalu saja muncul? Bahkan saat aku tidak ingin melihatnya sama sekali’

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

‘Kenapa dia selalu saja muncul? Bahkan saat aku tidak ingin melihatnya sama sekali’

Yeji tetap berjalan dan melewati hyunjin begitu saja, hyunjin pun bertanya tanya. Ada apa dengan tunangannya ini.

“yeji?” hyunjin menyusul mengikuti yeji dengan langkahnya yang cepat.

“yeji?” panggil hyunjin lagi.

Yeji pun berhenti dengan terpaksa.

“apa?” tanya yeji dingin, kini mereka berada di jalan singkat menuju gerbang utama sekolah.

“apa ada masalah?” tanya hyunjin melihat sesuatu yang tidak beres.

“apa urusanmu?” tanya yeji sembari menoleh pada hyunjin dan memberikan tatapan tajamnya.

Hyunjin belum pernah melihat tatapan yeji sedingin dan setajam ini.

“ada apa yeji? Aku tidak mengerti” hyunjin mencoba menenangkan yeji dengan memegang tangannya.

“ani, maksudku, kenapa kau menerima perjodohan ini?” tanya yeji. Hyunjin terlihat kebingungan, ia bahkan tak sampat menjawabnya.

 Hyunjin terlihat kebingungan, ia bahkan tak sampat menjawabnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
OBVIOUS ♤ [ Hyunjin X Yeji ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang