1 - Shock

13.4K 1K 29
                                    

Sebelumnya cerita ini sudah pernah selesai, akan tetapi karena banyaknya Typo dan ada sedikit rasa tidak sreg dengan alur yang sebelumnya, demikian aku memutuskan untuk melakukan revisi. Aku harap kalian tetap menyukai cerita ini. Jangan lupa untuk meninggalkan Like and Comment!

Thank You

.

©Masashi Kishimoto
Pair : U. Sasuke & H. Sakura

.

.

.

.

.


Konohagakure atau yang kerap disebut sebagai desa sembunyi daun adalah sebuah desa dengan tanah subur yang tersembunyi di balik lebatnya hutan dan pegunungan yang hijau. Desa tersebut berkembang begitu pesat seiring berjalannya waktu, terutama setelah perang dunia Shinobi ke empat.

Uzumaki Naruto yang kini telah menjabat sebagai Hokage ke tujuh adalah salah satu pahlawan besar di perang Shinobi. Ia bersama dengan rekan-rekannya telah berhasil membawa perdamaian untuk desa ini. Semua orang di desa pada akhirnya berhasil mencapai kehidupan makmur.

Tidak ada perang, tidak ada permusuhan, hanya ada kedamaian yang mampu dilihat sejauh mata memandang. Setidaknya, seperti itulah yang disaksikan oleh Uchiha Sarada dibalik bingkai kacamata merahnya saat ini.

Hari ini gadis kecil bernama Uchiha Sarada itu tengah membantu ibunya—Uchiha Sakura—untuk mencari tanaman-tanaman obat disekitar tebing. Selaku kepala rumah sakit, bukan berarti tidak ada orang yang bisa Sakura suruh, akan tetapi Sakura memang sengaja ingin secara langsung membimbing sarada untuk menambah wawasan nya terkait ilmu medis.

Walau ia tahu, Sarada tidak memiliki minat yang pasti dalam bidang ini. Putrinya cenderung menyukai hal-hal berbau ruang angkasa ketimbang hal yang berbau medis.

Lagi pula, rasanya sudah lama mereka tidak pergi bersama seperti ini. Setelah gurunya Senju Tsunade—Salah satu dari tiga Sannin Legendaris—memutuskan untuk pensiun, semua hal yang bersangkutan dengan rumah sakit kini menjadi tanggung jawab Sakura. Terlebih dengan fakta jika Sakura juga memegang kendali atas rumah sakit anak yang dibangunnya beberapa tahun lalu untuk menampuk para anak-anak yang menjadi korban perang.

Perang mungkin telah berakhir lama, tetapi ingatan itu masih tetap membekas bagi sebagian orang. Terutama bagi mereka yang merasakan kehilangan.

"Mama, tumbuhan yang ini bukan?" Sarada mengacungkan tangannya, menunjukkan tumbuhan yang dia ambil pada Sakura.

"Benar, Sayang."

Sarada menyimpan tumbuhan itu kedalam keranjang yang mereka bawa.

Cuaca hari ini sedikit terik. Sarada melepas sebentar kacamatanya lalu menghapus peluh di dahinya sebelum kemudian memakainya lagi. Tanpa sengaja, mata hitamnya menangkap sesuatu yang jatuh dari langit.

Sarada menyerngitkan alisnya, "Mama!"

"Ada apa?" Tanya Sakura.

"Itu!" Jari telunjuk Sarada teracung ke langit, lebih tepatnya pada seseorang yang yang jatuh dari langit.

Emerald Sakura mengikuti arah jari telunjuk Sarada. Seketika matanya membelakkak kaget.

Bugh

Road To Sasuke : Thrown Into The Future ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang