Sebelum ptm ya
Avneet membalikkan tubuhnya melihat pemandangan dari atas sini.Kedua tangan nya menumpu pada tembok pembatas.
"Lo kenapa sih selalu menghindar dari gue?"
"Lo tau kan kalau gue ini lagi berjuang buat dapetin hati lo."
"Pergi," singkat Sidd.
"Kenapa? Apa karena gue gak sekaya lo?" tanya Avneet mulai lirih.
"Pergi dari hidup gue! Pergi dari hadapan gue. Jangan pernah ganggu gue lagi!" ucap Sidd tegas dan tajam.
"Gue muak sama semua tingkah lo!"
Seharusnya Avneet merasa senang karena ini adalah kalimat panjang pertama yang Sidd ucapkan.
Namun entah mengapa hati nya justru merasa sakit mendengarnya sekalinya Sidd ngomong panjang malah menyuruhnya untuk pergi.
Huft, pertanyaan nya apakah Avneet bisa? Tentu saja tidak. Avneet tak akan menyerah dengan semudah ini.
Avneet membalikkan badan nya menghadap Sidd. "Dihati lo sedikit pun gak ada terselip nama gue?"
"Apa selama dua tahun ini belum cukup bagi lo untuk membuktikan kalau cinta gue ini tulus,"
Sidd menginjak batang rokok nya yang tinggal sedikit. "Jadi cewek harus punya harga diri."
"Jangan jadi murahan, lo bersikap kayak gitu sama aja mempermalukan diri lo sendiri." jeda Sidd. "Gue gak akan pernah suka sama lo." tekan nya.
"Kenapa?" tanya Avneet. Menatap sayup Sidd. Dia tidak akan menangis didepan Sidd.
"Karena lo bukan kriteria gue," Sidd membuang pandangan nya ke arah lain.
Avneet memaksakan senyum nya meski hati merasa tercabik cabik.
"Lo belum makan," ucap Avneet lalu langsung melenggang meninggalkan Sidd.
"Bangsat," Sidd menjambak rambut nya kasar setelah kepergian Avneet.
***
"Are you okay?" tanya Jeslyn.
Avneet menatap Jeslyn lalu tersenyum seperti biasa. "Ya,"
"Lo lagi gak baik baik aja," ucap Maisha menghela nafas.
"Ngomong apa sih lo, gue gak kenapa napa kali." Avneet berusaha untuk biasa saja.
Avneet paling tidak bisa menujukkan kesedihan nya dihadapan teman nya.
"Lo habis nangis kan," tebak Maisha.
"Gara gara Sidd, right?" tambah Jeslyn.
"Apa sih! Orang gue tadi kelilipan makanya mata gue berkaca kaca," kekeh Avneet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama 17 Tahun
Ficção AdolescenteKarena kejadian satu malam membuat Siddharth terpaksa harus menikahi Avneet. *** "Gue gak akan pernah suka sama lo sampai kapan pun!" "Lo mending pergi jauh dari hidup gue!" ⚠ Banyak kata kasarnya