02.Cinta Harus Sakit

152 7 4
                                    

Yang udah sekolah tatap muka cung

Wajib follow dwita_Ratri


"Oh tuhan ku cinta dia,"

"Ku sayang dia, inginkan dia."

"Dia nya enggak," celetuk seseorang.

Avneet yang sedang menyanyikan sebuah lirik lagu pun menoleh ke samping kiri.

"Ck! Lo tiba tiba nongol aja." ucap Avneet.

"Yee emang nya gue setan apa," ucap Brian.

"Wah bisa jadi tuh,"

"Mana ada setan se-ganteng gue,"

"Serahlah,"

Brian merangkul pundak Avneet.

"Eits apaan ini," Avneet melepaskan tangan Brian.

"Elah pelit amat,"

"Takut calon imam gue liat terus cemburu nanti,"

"Khayalan lo ketinggian mulu sadar weh nanti ending nya gak sesuai harapan lo sakit hati baru tau rasa."

"Lo mah bukan nya kasih gue semangat," cemberut Avneet.

"Iya deh iya gue semangatin lo buat menuju halal sama Sidd,"

"Ini baru temen gue," Avneet tersenyum lalu menepuk nepuk pundak Brian dengan kencang.

"Sakit anjing!"

"Eh ya maaf sengaja,"

Sepanjang koridor banyak yang menatap Avneet tak suka.

Karna Avneet bisa dekat dengan semua anggota Alpha4.

"Lo semua ngapain liatin Avneet kayak gituh!"

"Mau matanya gue colok hah!"

Yang semula pada menatap Avneet menjadi takut karena Brian menatap tajam mereka semua.

"Udah gak usah dihiraukan lagian gue gak papa kok," ucap Avneet.

"Tapi gue nya yang gak suka apalagi natap sahabat gue segitunya banget."

Avneet tersenyum dengan kata 'sahabat' dari Brian. Avneet tidak bangga hanya senang saja karna mengingat status keluarga nya dan keluarga Brian berbeda jauh.

"Udah mending ke kantin," ucap Avneet mengganti topik pembicaraan.

"Belum sarapan lo?" tanya Brian.

Avneet menggeleng sebagai jawaban nya, memang benar jika tadi ia tidak sempat sarapan.

"Yaudah ayo," Brian menarik tangan Avneet ke kantin.

Mama 17 TahunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang