Rivan membuka matanya, ia melirik jam sebentar. Ternyata waktu masih menunjukkan pukul 06:00 pagi, jadi Rivan memutuskan untuk mandi lalu sarapan. Karena mulai hari ini Rivan bakalan berangkat dan pulang bareng Alysa.
Rivan mengucek matanya sebentar lalu langsung masuk kedalam kamar mandi, tak perlu membutuhkan waktu lama. Rivan sudah kembali dengan keadaan yang segar.
Rivan berpenampilan layaknya seorang badboy, setelah dirasa cukup baik penampilan ala badboy nya. Rivan langsung menuruni tangga, Rivan memutar bola matanya malas. Saat melihat Papa dan Mamanya sedang berciuman.
"Dasar orang tua gak ada akhlak. Mentang mentang tempat pembantu di pisah, kalian dengan seenaknya memamerkan adegan plus plus di sembarang tempat? Ingat Pa, Ma. Kalian udah aki aki sama Nini Nini." Kata Rivan dengan santai. Rivan menarik kursi yang biasa ia tempati lalu mendudukkan bokongnya disana.
Seketika itu juga, pasangan suami isteri itu menjadi salting sendiri. Rivan yang kebetulan melihat itu langsung bergidik ngeri.
"Astagfirullah, udah Aki aki sama Nini Nini juga masih aja salting." Rivan menggeleng gelengkan kepalanya tak habis pikir. Tristan dan Dewi melotot kan matanya kearah Rivan dengan kompak.
"Enak aja kamu bilang Papa, aki aki. Asal kamu tau yah Van, Papa tuh umurnya masih tiga puluh delapan. Masih seger ini," Sahut Tristan tak terima, karena memang benar. Tristan terlihat seperti seorang sugar Daddy.
"Nah bener tuh Van kata bapakmu, Mama juga masih muda. Masih fresh, jangan ngatain Mama mu ini Nini Nini, bahkan Van. Tanpa kamu sadar, Mama sama Papa sering main tik tok loh, dan banyak yang like. Katanya kita lucu, terus masih kelihatan awet muda." Cerocos Dewi lalu mulai mengambilkan suaminya makanan, Rivan yang mendengar penuturan sang Mama langsung menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
"Malu Rivan Ma, masyallah." Rivan meringis saat mendengar kelanjutan dari Cerocosan Mama nya.
"Kok kamu malu sih? Harunya bangga dong, Mama mu ini jadi artis dadakan. Lumayan duitnya mama beliin jajan." Sudahlah, Rivan capek dengan drama keluarga miliknya. Tolong siapapun itu, angkut orang tuanya ini.
"Capek ma, Rivan capek," Keluh Rivan, bahkan kini. Dirinya sudah tidak bernafsu makan, sebab mendengar ucapannya.
"Kamu Capek Van? Sama Papa juga Capek. Tetap semangat yah ganteng!" Kata Tristan dengan gayanya mengikuti sound Tik Tok yang sempat Viral.
"Gak denger, gak denger. Rivan gak denger," Tristan dan Dewi terkekeh melihat tingkah Rivan.
"Sudah sudah makan, tadi Papa cuman bercanda kok gak usah dibawa serius Van. Soalnya Papa udah seriusin Mama kamu, kalau Papa seriusin kamu bisa gawat dong, nanti Mama mu jadi di madu." Sudah cukup! Sudahi drama ini, batin Rivan sudah mulai lelah dengan ini semua. Siapa yang mau angkut Rivan untuk dibawa pulang, tolong kalau ada yang mau, tolong angkut Rivan sekarang.
Rivan tak memperdulikan ocehan Papanya, sekarang Rivan hanya perlu cepat cepat menghabiskan makanannya. Lalu berlalu oergi dari hadapan kedua orang tuanya yang selalu membuat batinnya tertekan dan membuat jiwa nyinyirnya meronta ronta.
Akhirnya sarapan milik Rivan sudah habis, Rivan bernafas lega. Rivan buru buru berpamitan kepada kedua orang tuanya lalu berlari cepat untuk menjalankan motor miliknya kerumah Alysa.
Tak perlu membutuhkan waktu yang lama bagi Rivan untuk sampai dirumah Alysa, bahkan kini Rivan sudah berada di rumah Alysa.
Setelah memasuki halaman rumah Alysa, Rivan turun dari motornya lalu berlari kecil menuju ke depan pintu.
Tuk
Bukan, bukan suara pintu yang diketuk Rivan. Melainkan jidat orang lah yang Rivan ketuk, Rivan meringis lalu menyengir.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVANDRA
Teen Fiction"Lo kenal cowok itu? Sa?" Tanya seorang gadis cantik sambil menunjukkan kearah seorang cowok tampan. "Enggak, memangnya cowok itu kenapa Lea?" Tanya balik Alysa sambil menatap kearah sahabatnya. "Dia ganteng banget Sa, gak ada niatan buat diajak nik...