Semua sudah dipersiapkan untuk masuknya Han Byul ke Istana, Ratu—Ibu angkat dari Han Byul bahkan sudah membicarakan hal tersebut pada Raja dan Raja menyambutnya dengan sangat baik.
"Jadi gadis itu sekarang sudah tumbuh menjadi gadis remaja?" tanya Raja.
"Yee Jeonha.. Byul tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik dan jelita—" terang Ratu, wanita itu kemudian meletakkan cawan tehnya dan menatap Raja dengan ekspresi wajah sendu "—Hamba merasa bersalah karena selama ini membiarkan Byul tumbuh di luar Istana, hamba senang karena anda membiarkan saya merawatnya dan menjaga didalam Istana kini."
Raja manggut-manggut kemudian tersenyum "Bagaimanapun Byul adalah putrimu jungjeon dan jika Byul putrimu itu artinya dia juga menjadi putriku, aku akan memberinya gelar Puteri Hanmyeong kini."
Mendengar itu Ratu tersenyum kemudian menundukkan kepalanya dalam "Terima kasih atas anugrah yang Yang Mulia berikan, saya sangat senang menerimanya anda memanglah Raja yang bijaksana."
Ratu kemudian menegakkan kepalanya dan tersenyum seraya meraih cawan tehnya. Jangan melihat bagaimana senyum yang terus mengembang diwajah wanita ayu tersebut, dibalik hangatnya senyum Ratu dan Raja ada ketegangan diantara hubungan mereka. Ratu masih belum bisa melupakan kejahatan Raja padanya 10 tahun lalu walaupun Raja berusaha untuk menebus semua dosanya tersebut dengan memberikan dan mendukung apapun yang Ratu inginkan termasuk membawa Byul masuk kedalam Istana dan memberi gadis yang asal usulnya tidak jelas tersebut gelar kebangsawaanan.
Raja bahkan menepis semua rumor yang mengatakan jika Ratu mendukung Pangeran Yeonjeong untuk naik takhta melawan Putera Mahkota Yeonseong—adiknya sendiri. Raja terus menepis semua bukti yang disodorkan kepadanya dan meminta mereka untuk berhenti menyelidiki Ratu atas semua omong kosong yang mereka katakan. Raja tetap diam atas rumor tersebut namun dibalik diamnya Raja, lelaki paruh baya tersebut tetap bersiaga bukan untuk melawan Ratu namun untuk melindunginya. Ia tak ingin kejadian 10 tahun lalu terulang kembali dan membuatnya menyesal untuk kedua kalinya.
****
~Aula Daejeongjeon~
Selir Yun sudah berada dikediaman Ratu, wanita paruh baya tersebut terlihat sibuk menata hadiah-hadiahnya yang akan diberikan pada Puteri Hanmyeong—yang akan segera memasuki Istana siang nanti. Selir Yun adalah ibu dari Pangeran Yeonjeong—yang menjadi amunisi Ratu dalam perebutan penerus takhta dengan Selir Agung Jung—ibu dari Putera Mahkota Yeonseong.
"Mama, sutra ini—" Selir Yun mengeluarkan sebuah kain berwarna cerah dari dalam kotak kayu dan menunjukkannya pada Ratu "—Hamba membelinya dari Ming, sangat lembut Puteri tentu akan terlihat cantik memakainya."
Ratu tersenyum kemudian menyentuh kain tersebut "Kain ini pasti sangat mahal, jadi merepotkan Selir Yun."
"Ahh-tidak! Saya sudah menganggap Puteri Hanmyeong seperti putri saya sendiri, Puteri adalah putri dari Ratu karena itu harus memberikan hadiah yang pantas untuknya." Selir Yun mulai melancarkan aksi penjilatnya.
Ratu tersenyum kemudian memberi isyarat pada Dayang-nya untuk menyimpan hadiah-hadiah tersebut.
Setelah mengobrol dan berbasa-basi basi dengan Ratu, Selir Yun pamit—ia menutup pintu kamar Ratu perlahan dengan senyum lebar yang memuakkan. Begitu pintu ditutup ekspresi ceria Selir Yun berubah, wajah tuanya menegang "Jika bukan karena Lee Gu aku tidak akan melakukannya!" gumamnya.
Didalam kamarnya Ratu meletakkan cawannya dengan ekspresi wajah datar, Dayang Eom memijat-mijat bahu Ratu lembut.
"Kau lihat bukan??—"
"Yee??" Dayang Eom tak mengerti.
Ratu kemudian menoleh kearah Dayang Eom "—Dia—(Selir Yun) sudah berani melawanku!!"
Dayang Eom kemudian berhenti memijat dan beralih kedepan Ratu "Apa yang harus hamba lakukan?"
Ratu tersenyum kemudian melemparkan sebuah gulungan kedepan Dayang Eom, manik hitam Dayang Eom tertuju kegulungan kertas tersebut.
"Berikan surat itu pada ayahku di Selatan, sedikit mengulur waktu kurasakan akan menyenangkan tapi ternyata—benar-benar membosankan."
Dayang Eom mengambil gulungan kertas tersebut segera kemudian memberi hormat dan pamit.
Belajar dari bagaimana liciknya kehidupan Istana—Wanita 37 tahun yang lemah lembut itu kini menjelma menjadi wanita kejam tanpa belas kasihan. Tidak ada lagi kebahagian baginya tidak ada lagi penyesalan atas tindakannya selama ini baginya ia akan Bahagia jika bisa melampiaskan amarahnya yang terpendam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evening Sky (TAMAT)
Historical FictionHan Byul memasuki Istana setelah Ibunya--Ratu Joseon memberinya titah. masuknya Byul bukan untuk membuatnya hidup bak cinderella namun Ratu punya misi tersendiri bagi putrinya tersebut. masuknya Byul juga menjadi kecurigaan tersendiri bagi Putera Ma...