Story 15

47 8 0
                                    

Sementara itu dipenginapan Daegu.

"APA?!!" Putera Mahkota terkejut mendengar Analisa Yul.

"Hamba tidak terlalu yakin tapi—" Yul mencoba mengingat-ingat kembali "—Gerakan pedang itu—Kapten Jung yang menguasainya."

Haah—Putera Mahkota menghela nafas seraya meletakkan mangkok obatnya di atas meja. Karena tendangan Byul berkali-kali ia harus merasakan sakit pada bagian dalam tubuhnya.

"Yul—" Putera Mahkota melihat kearah Yul dengan pandangan serius "—Jika itu Kapten Jung maka yang melawanku—Byul???"

Yul tak bisa menjawab pertanyaan yang belum bisa dipastikan kebenarannya tersebut, namun Yul juga menduga jika pemuda berbadan ramping yang lihai dalam Gerakan pedang dan Gerakan kaki yang cepat tersebut adalah Puteri Hanmyeong.

"Aeeehhh—" Putera Mahkota memegangi kepalanya "—Aku bisa gila!!!!"

"Jeoha—"

Putera Mahkota berdiri dari duduknya "Aku harus memastikannya! Kita ke Gyeonggi-do!! Kirim surat pada Istana aku sedang pergi ke Gyeonggi-do!!!"

"Yee, jeoha."

Putera Mahkota harus menyelesaikan semuanya sekarang, ia tak ingin lagi terus menebak-nebak tentang Byul. Rasa penasaran membuatnya terus memikirkan gadis tersebut dan itu tak sehat bagi jantung dan hatinya. Karena bisa menyebabkan efek samping dada berdebar dan kesulitan tidur. Terlebih malam itu Byul menghajarnya habis-habisan, rasa tak terima menjalar di DNA-nya kini.

****

Byul sudah tiba di Gyeonggi-do—kediaman nenek Beom.

Gadis ini langsung disambut suka cita oleh nenek Beom dan Dayang Kang. Nenek Beom mengamati Byul sejak tadi—ia kemudian menoleh kearah Dayang Kang "Siapa dia? Apa dia cucuku yang kau katakan?" tanya nenek Beom.

"Nyonya, dia Byul cucu anda," jawab Dayang Kang.

"Nenek, Byul kembali apa nenek tidak ingin memelukku?" kata Byul.

"Kenapa aku harus memeluk seseorang yang tidak kukenal!—" nenek Beom berkata sambil mengibaskan tangannya kemudian berlalu "—Tuan sebaiknya kau bawa istrimu itu pulang!"

Bo-Min tersenyum ketika nenek Beom mengatakan bahwa Byul adalah istrinya.

"Nenek!!!"

Nenek Beom memang sudah mulai pikun dan sering mengomel, lebih sering mengomel dari sebelumnya.

Mereka kemudian beristirahat,

Dayang Kang segera memanggil tabib untuk memeriksa luka Yul atas perintah Byul. Karena perkelahian mereka Yul terluka sebenarnya Byul juga terluka namun luka Byul hanya memar saja tak separah Yul dan gadis itu masih bisa menahannya.

****

Sepanjang jalan menuju Gyeonggi-do, Putera Mahkota terus mengomel diatas kudanya—ia masih tak terima bahwa yang menyerangnya bertubi-tubi dan membuat tulang rusuknya terasa begitu sakit ketika menghela nafas maupun makan adalah Byul—si siluman es—adiknya.

"Ini semua salahmu!!! Salah kalian!!! Karena kalian terus saja mengalah padaku saat berlatih pedang!!! Lihat ulah kalian!! Seseorang bisa mengalahkanku!!!!" Putera Mahkota bersunggut-sunggut.

Yul yang mendengarnya hanya bisa pasrah menghela nafas.

"Dasar!!! Ini menyebalkan!!!!" teriak Putera Mahkota melampiaskan kekesalannya.

Evening Sky (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang