Jisung's Wife

Part 10

❤︎ Happy reading ❤︎

-•-

Hari demi hari bersekolah di SMA GALAXY. Akhirnya, para murid akan melaksanakan Ujian Nasional pada besok lusa. Dan Caca pun sudah banyak belajar bahasa korea walaupun masih dibilang pemula tetapi Caca akan terus berusaha dan Sasa akan selalu mendukung dan membantu temannya.

Caca maupun Sasa sudah mulai mempersiapkan belajar materi untuk Ujian Nasional yang akan diadakan besok lusa itu dimulai dari 1bulan lalu karna mereka ingin mendapatkan nilai yang bagus dan memuaskan serta ini adalah tahap akhir Caca dan Sasa sekolah di SMA.

Pukul 15.00

"Caca" -panggil dizvita. Dizvita adalah mamanya caca yang cantik dan akan selalu menjadi kesayangannya caca.

"Caca" -panggil lagi.

Dizvita mengernyitkan alis karna bingung kenapa anaknya tidak menyaut panggilannya? Apa anaknya tidur? Kalau tidur tidak biasanya anaknya tidur jam segini. Lalu dizvita naik menuju ke kamar anaknya untuk melihat anaknya sedang melakukan apa.

Waktu dizvita membuka pintu kamar anaknya. Dizvita tersenyum sambil menggelengkan kepala karna melihat anaknya yang sedang belajar sambil memakai headset yang menutupi telinga anaknya itu. Lalu dizvita menghampiri anaknya.

"Ca" -panggil dizvita sambil menepuk pundak anaknya.

Caca kaget karena sedari tadi ia belajar tidak ada yang mengganggu tapi ini tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya.

"Eh iya?" -ucap Caca sambil menengok ke arah belakang untuk melihat siapa yang menepuk pundaknya itu.
"Eh mamah. Ada apa mah?" -tanya Caca.

Mamah hanya tersenyum sambil mengusap rambut anak semata wayangnya.

"Ada apa mah?" -ucap Caca lembut sambil melepas headset yang terpasang di kedua teringanya.

"Kamu udah sholat?"

"Udah kok mah"

"Tadi mamah manggilin kamu dua kali, tapi kamunya gak nyaut-nyaut" -ujar mamah sambil pura-pura sedih.

"Eh taunya anak mamah lagi belajar dari tadi siang" -ucap mamah lagi.

Caca hanya menyengir sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu.

"Mamah tau kamu mau ujian tapi harus inget makan Ca. Mamah gamau waktu kamu ujian, kamu malah sakit"

Caca tidak berani menatap mamahnya itu. Caca hanya bisa nunduk kebawah sambil memainkan jarinya.