07. Nurut

765 97 40
                                    

"Panda makannya apa? Jawabannya ada di bawah ini!" -Vivi

...

"Mira!"

Vivi memarkirkan motornya dengan cepat sesaat setelah dia baru saja menginjakkan kakinya di parkiran kampus. Saat matanya tak sengaja menangkap keberadaan Mira yang baru saja keluar dari mobil, segera Vivi bergegas pergi dengan lari kecil.

Gadis berambut pendek itu tersenyum saat melihat raut wajah Mira yang jauh dari kata baik. Sempat berkerut bingung dan ingin bertanya, namun terlihat jelas dari tatapan sahabatnya itu bahwa dia tidak ingin diganggu oleh siapapun.

Namun, bukan Vivi namanya jika menyerah begitu saja. Gadis itu menarik Mira untuk mengikuti langkahnya, berusaha membuat diam gadis yang ditariknya dengan menaruh telunjuk di depan bibir. Mira mengerutkan keningnya bingung.

"Lo ngapain sih, Drun?" tanya Mira. Gadis itu melirik sekilas tangan Vivi yang menggenggam tangannya.

Ada satu tempat tersembunyi di dekat kampus mereka. Jaraknya tidak cukup jauh dari lobby utama, dan tempat itu merupakan tempat kesukaan Vivi dan juga Chika.

Ya tentu saja..

Danau.

Tidak asing memang, namun tempat dengan spot terbaik yang tidak diketahui orang-orang ini mampu membuat Mira terdiam.

-Kurang lebih kayak gini ya gaes-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Kurang lebih kayak gini ya gaes-


Vivi menarik senyumnya saat Mira sudah berjalan ke sudut jembatan.

"Masih jam sepuluh tapi muka lo udah ditekuk gitu. Kenapa sih, sayang?" Vivi berjalan mendekati Mira. Gadis it berdiri di samping Mira tanpa mau menatap wajah samping sosok teman yang pernah menembaknya.

Tangan Vivi terulur mengambil satu kaleng Milo yang dia bawa sejak tadi.

"Lu tahu tempat ini dari mana?" Mira melirik sekilas Vivi yang masih asik meminum minumannya.

"Tahu sendiri. Denger-denger yang lain pada kagak berani ke sini karena katanya angker, padahal spotnya bagus gini."

"Chika tahu?"

Vivi mengangguk, "Dia orang pertama yang gue ajak ke sini." Mira hanya beroh ria mendengar jawaban Vivi.

Kembali hanya ada keheningan di sana. Mira dengan wajah pertama kalinya dan Vivi dengan rasa penasarannya tetapi Ia enggan bertanya. Vivi lebih memilih menunggu Mira menceritakannya lebih dulu, dibandingkan harus ditanya.

"Drun."

"Hm?"

"Enak banget lu minum sendirian,"

Vivi melirik sekaleng milo dalam genggamannya. "Ya ngape si emang? Sirik aje."

"Ck. Kagak peka," gumam Mira begitu pelan.

V I K U YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang