10. So Far

758 98 33
                                    

"Kak Chikaaaa,"

Christy berlari kecil menaiki anak tangga menuju kamar Chika. Gadis kecil itu terus berteriak guna mengisi keheningan di rumah sebesar ini. Ia masuk ke kamar Chika tanpa permisi, lalu diam beberapa saat ketika Ia melihat seseorang sudah berbaring lemah di sana.

"Kak Chika.."

"Christy?"

Chika beranjak bangun. Ia mendapati adiknya sudah berada di kamarnya. Tangannya yang lemah perlahan mulai menggapai wajah mungil Christy.

"Kenapa, Kity?"

Bola mata Christy naik perlahan ke arah kasur. "Kak Vivi kenapa?"

"Jatuh dari motor," sahut Chika asal. Tentu, hal itu membuat Christy cemberut.

"Kak Chika bukan pembohong handal, aku tahu kakak bohong,"

Mendengar kalimat yang jarang sekali keluar dari bibir Christy membuat Chika mengulum senyum. Kepalanya sedikit menoleh ke belakang, memastikan kondisi Vivi yang masih terbaring lemah tanpa berniat membuka sedikit kelopak matanya.

Chika tahu ini bukanlah hal baik apalagi jika Ia menceritakan kejadian sebenarnya pada adik kecilnya itu. Perlahan, Chika beranjak, lalu menggenggam tangan Christy.

"Ikut kakak yuk?"

"Ke mana, Kak?"

"Jalan-jalan dong,"

Christy mengalihkan pandangannya pada Vivi. "Terus Kak Vivi gimana? Kita ajak aja?"

"Kak Vivi masih tidur, Kity.."

"Bangunin kak,"

"Ngga boleh, nanti ganggu,"

"Seret aja deh," Chika mengerutkan keningnya. Ia memegang kedua lengan Christy.

"Siapa yang ngajarin kamu ngomong gitu? Hm?"

Christy cemberut. Tangan kanannya tertarik ke atas kemudian menunjuk Vivi tanpa bersalah. "Kata Kak Vivi, kalau ada orang tidur ngga bangun-bangun, ya udah seret aja, tarik tangannya sampe orang itu bangun."

Chika menepuk keningnya tak habis pikir dengan apa yang Vivi ajarkan terhadap adiknya. Makin lama, Chika semakin enggan menghadapi Christy, hingga akhirnya Ia lebih memilih menarik Christy agar keluar dari kamarnya.

Tidak ada obrolan apapun saat Chika dan Christy sudah berada di luar. Tatapan Chika ini terlihat begitu dalam namun sangat kosong. Dia memikirkan hal yang baru saja terjadi.

Kejadian itu membuat Chika berpikir; siapakah sosok dibelakang semuanya? Sampai berani menyewa seseorang untuk menghajar Vivi tanpa belas kasihan.

"Kak Chika."

"Iya?" Chika menghentikan langkahnya yang kini sudah berada di ruang tengah.

"Kak Chika, kalau kita dikasih bekal sama temen kita, artinya apa?"

"Dia peduli sama kamu."

"Tapi kak.." Christy menarik tangannya dari genggaman Chika. "Aku deg-degan, padahal aku cuma nginget namanya aja di kepala aku."

"Ih, adek kakak udah mulai berani suka sama orang?"

"Iya, kak. Soalnya selama ini aku cuma suka sama hewan,"

Chika menghela napas berat. Christy yang melihat itupun kembali membuka suara. "Emang itu artinya suka ya kak?"

Chika kembali mengulum senyum. Kedua tangannya menangkup lembut di pipi Christy. "Kalau kamu deg-degan tiap deket sama orang itu, artinya kamu suka sama dia."

V I K U YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang