Chapter 12

973 77 27
                                    

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK VOTE DAN COMEN NYA.

TERIMAKASIH

-----------------------------------------------------------

"Tidak apa. Saya sudah biasa sendirian."
- Rose -

Happy reading ❤

"Aku tidak tahu, sepertinya telah terjadi sesuatu yang serius!" Yoona menjawab.

Rose membuka pintu kamar pengantin yang disediakan oleh mertuanya lalu masuk ke dalam. Matanya langsung disambut dekorasi kamar yang begitu indah. Sekeliling kamar penuh dengan taburan bunga mawar merah, ada beberapa lilin tidur yang menyala indah diatas meja. Ia melangkah menghampiri tempat tidur melihat taburan bunga mawar merah diatas ranjang. Ia kemudian mengambil sehelai bunga, sebuah senyuman terukir dibibirnya. Tiba-tiba Rose melemparkan tubuhnya keatas ranjang, sehingga semua kelopak bunga meterbangan diatasnya.

"Ah, akhirnya bisa istirahat juga."

Wanita itu memejamkan kedua mata, menutupinya dengan lengannya sendiri, menikmati waktu damainya. Akhirnya ia sekarang benar-benar sendiri, memulai hidupnya tanpa siapapun. Bahkan orangtuanya sendiri.

"Aku bebas haha."
"Aku benar-benar bebas sekarang."
Rose tersenyum senang.

"Tidak akan ada lagi yang aku harapkan kedatangannya." Suaranya mulai memelan.

"Tidak ada lagi pengemisan kasih sayang." Lirihnya.

"Aku benar-benar sendirian." Buliran-buliran air jatuh dari balik lengannya. Rose menangis, bibirnya masih tersenyum dengan gembi seolah dia sangat bahagia Tapi sebenarnya hatinya sangatlah sakit. Mengetahui kenyataan bahwa tidak ada lagi yang bisa ia harapakan dan sendirian. Fakta tentang dirinya yang tidak diharapkan oleh siapapun, begitu menyakitkan. Dadanya sakit dan sangat sesak, seperti duri menusuk-nusuk hatinya. Rose semakin menangis, lirih-lirihan memilukan keluar dari mulutnya. Sebisa mungkin ia menahannya untuk tidak bersuara agar tidak ada yang mendengarnya. Ia menangis cukup lama, sampai rasa kantuk menguasainya dan tertidur.

Disisi lain, mobil Chanyeol sampai didepan pintu rumah sakit, ia segera turun dari dalam mobil, berjalan cepat masuk kedalam rumah sakit. Para perawat dan asisten pribadinya sudah menunggu di depan pintu ruang darurat.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Chanyeol pada Wendy asisten dokter.

"Pasien tiba-tiba mengamuk dan kehilangan kendali setelah mengetahui sisa hidupnya dok!" Jelasnya

Chanyeol menghela nafas berat, baru satu hari ia absen tidak berada di rumah sakit. Ada saja masalah yang muncul.

"Huf, baiklah. Sekarang pasiennya ada dimana?"

"Setelah kehilangan kendali pasien melarikan diri keatap!"

"Ha keatap? Kenapa kalian tidak pergi mengikutinya, malah berdiam sendiri disini!" Ucap Chanyeol marah.

"Ma-maaf dok, kami menunggu Dr. Chanyeol datang dulu!" Jelasnya takut.

"Sial!" Chanyeol mendecak kesal, segera bergegas naik ke atap.

Diatap gedung sudah ada seorang pasien yang berdiri ditepi, bersiap untuk melompat dari sana.

"Tunggu!" Chanyeol menghentikan pasien wanita itu.

Wanita itu berbalik badan melihat kearah Chanyeol yang sedang berdiri dibelakangnya.

"Jangan mendekat!" Wanita itu berteriak.

Im Normal | Chanrose |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang