Disisi lain Gun yang sudah sangat-sangat lelah dan merasa hancur dengan semua cobaan yang terjadi padanya, Dia memutuskan untuk pulang kerumahnya sambil berjalan kaki karena Mobilnya berada di Bar, dia tidak sempat mengambil mobil karena Off menyeretnya keluar tadi.
Gun yang sampai di Rumah dengan keadaan sangat Hancur,Wajahnya yang sangar murung membuat Nongnya merasa kasihan dan mencoba berbicara dengan Kakanya itu.
"P'Gun? Bisahkan Pim masuk?" Ucap Pim yang sedang berada di depan pintu Kamar kakanya itu.
"Tentu Nong masuklah".
"Phi, Pim tau kalau cobaan in sangat berat buat Phi, tapi Phi harus coba mengiklaskan Mae,Mae sudah senang diatas sana, mae sudah tidak akan merasakan sakit itu lagi Phi, Pim juga sedih tapi kalo kita terus-terusan terpuruk seperti ini Mae tidak akan pernah tenang Phi, Hikss...Hikss Pim sangat menyayangi Phi, Pim tidak mau Phi kenapa-kenapa"
Akhirnya air mata Pim mulai berjatuhan karena sudah tidak sanggup melihat Kakanya yang dulunya sangat ceria tapi sekarang hanya ada kehancuran di diri Kakanya.
"Nong berhentilah menangis, Phi tidak apa-apa Nong, Phi sudah mencoba mengiklaskan Mae, tapi Phi masih belum bisa Nong, Mae sangat berarti buat Phi dan tentu juga buat kamu kan?, Phi merasa dunia Phi serasa sudah hancur, Phi tak sanggup lagi, tapi Phi akan berusaha mengiklaskan Mae Nong, Phi akan menjagamu juga" Ucap Gun sambil memeluk adik satu-satunya itu.
"Phi harus janji sama Pim yahh, jangan pernah membuat hal-hal yang dapat membahayakan Phi, Pim tidak mau kehilangan Phi, Pim hanya punya Phi, Pho dan Nenek sekarang, Phi harus berjanji pada Pim yahh Hiksss..Hiksss"
"Phi janji Padamu nong, Phi akan menjaga kalian, Phi tidak akan kemana-mana".
Akhirnya Pim tertidur di pelukan sang Kaka,Gun yang masih terjaga sambil melihat adiknya yang sangat-sangat dia sayangi itu.
"Phi janji Nong, Phi akan membuatmu bahagia, Phi akan selalu menjagamu, biarpun suatu saat nanti kamu sudah berkeluarga dan sudah memiliki jalanmu sendiri, tapi Phi akan terus menjagamu sampai akhir Hidup Phi" Ucap Gun saat melihat Adiknya yang sudah tertidur dipelukannya itu.
Disisi Lain Off, yang sudah kembali ke Apartemennya dan masih berpikir apa yang harus dia lakukan kepada Mook.
"Aiii Sattt!!!, apa yang harus aku lakukan sekarang Tuhan? Kenapa Gun menyembunyikan hal seperti ini? Kalo waktu lalu terjadi sesuatu yang serius kepada Gun aku akan merasa bersalah seumur Hidupku, Tuhan tolong bantu aku untuk berpikir apa yang harus aku lakukan sekarang."
Off yang bingung harus berbuat apa, dia tidak takut kehilangan Mook, tapi yang dia takutkan adalah Kehilangan Gun, Di dalam hatinya paling dalam Dia sangat takut kehilangan Gun, tapi dia Bingung akan perasaanya.
Off Hanya tidak bisa tidur malam ini karena pikirannya yang tidak bisa tenang memikirkan apa yang harus dia lakukan, dan dia juga bertanya-tanya apakah dia juga sudah mulai menyukai Gun? Kenapa di hati terdalamnya dia tidak mau kehilangan Gun, kenapa di dalam Hatinya dia merasakan Sakit yang begitu dalam saat mengetahui apa yang Mook perbuat kepada Gun.
Gun Juga tidak bisa tidur malam ini karena dia terus berpikir apa dia harus mengakhiri Kontraknya? Di hatinya dia tidak mau keluar dari GMM karena disitulah dia Memiliki banyak keluarga yang selalu support dirinya, tapi disisi lain dia juga mau melupakan dan menjauhi Off Jumpol.
"Apakah aku harus keluar dari GMM? Apakah aku harus memulai karir baruku di Agensi lain? Tapi Gun tidak mau meninggalkan seluruh anggota Staff disitu, Tuhan bantu Gun berpikir, Gun masih ingin menetap di GMM karena Gun tidak mau berkenalan dengan Orang baru lagi." Gun terus berpikir malam itu dan dia sampai pada keputusannya yang terakhir.
HaiiHaii..Ketemu lagi nih wkwkk, maaf kalo author jarang Update cerita baru yahh soalnya author lagi ngak Mood, tapi Author janji akan segera Update setiap hari yahh, selalu support author, supaya author bisa semangat yahh, kalau ada yang kurang kalian bisa Komen pendapat kalian Ok, Jangan Lupa Votenya, Khob Khun Mak-Mak🙏❤, JubJub Online😘🥰❤
![](https://img.wattpad.com/cover/282364998-288-k808795.jpg)