AWAL CERITA 8

833 65 0
                                    

Hari-hari telah berlalu, Gun sudah menjauhi Off juga saat ini, dia mencoba berbagai cara untuk tidak berbicara maupun bertemu dengan Off, Off juga sangat heran kepada sikap Gun tapi Off juga sudah tidak terlalu memikirkan Gun lagi.

Saat Ini Gun hanya sibuk untuk menyiapkan berkas-berkasnya untuk pindah Agensi saat Kontraknya di GMM berakhir, sembari Gun bekerja dia juga menyempatkan waktu nya untuk menjaga Maenya yang saat ini sedang di rawat di Rumah sakit, yahh Mae Gun saat ini sedang di rawat di Rumah sakit karena sakit parah yang di derita Maenya.

Tidak sampai 1 bulan lagi kontrak Gun akan segera berakhir, dan berita tentang Gun yang akan mengakhiri kontraknya akhirnya terdengar di agensi terkenal itu dan menggemparkan 1 agensi itu, dan tentu saja Berita itu terdengar juga Oleh Off Jumpol Addulkitiporn, Off yang hanya bisa diam karena percuma juga dia tidak bisa menanyakan kepada Gun karena Gun yang sama sekali tidak mau menemui off.

Off hanya bisa bertanya kepada teman-temannya dan teman-temanya juga tidak mengetahui akan kenapa Gun akan memutuskan kontraknya, tapi tidak dengan Tay Tawan yahhh Tay yang mengetahui alasan Gun tapi Tay tidak bisa berbuat apa-apa dan Tay juga sudah berjanji kepada Gun untuk tidak memberi tahukan masalhnya kepada orang lain.

Ketika Gun sedang di GMM sesuatu buruk terjadi lagi dengan Gun.

Dringgg...Dringgg (Ponsel Gun berbunyi dan dia segera angkat karena nama adiknya yang tertera di layar ponselnya)

"Khap nong?"

"P'Gun? Apakah Phi bisa ke rumah sakit sekarang juga? Mae sedang kritis dan mae selalu memanggil nama Phi" Ucap Pim yang sambil menangis

"A..a...apaaa nong? Khab phi segera kesana jangan Mae sebentar nong"

Gun langsung berlari keluar gedung dengan wajah sedih campur takutnya dan saat dia lari keluar dia bertemu dengan Tay,Off,New,Krist,Singo dan Arm yang berjalan memasuki Gedung tersebut tapi dia tidak menghiraukan mereka yang memberi salam kepadanya karena yang di pikirannya hanya Maenya.

Off dan teman-temannya itu sangat bingung dengan apa yang terjadi dengan Gun, mereka langsung naik keatas dengan pemikiran tentang apa yang terjadi dengan Gun saat ini.

Sesampainya di lantai 4 tempat staff-staff berada akhirnya Singto menanyakan kepada mereka apa yang sebenarnya terjadi dengan Gun, Mae Godji lalu memberi tahu mereka kalau Mae Gun sementara Kritis di rumah sakit.

Tay yang mendegar itu langsung menarik New untuk mengikuti Gun ke rumah sakit.

Kurang lebih 20 menit Gun akhirnya sampai dirumah sakit dan langsung menemui Nong dan Pho nya yang sementara menunggu diluar ruangan Maenya.

"Dimana Mae, Nong? Pho?" Tanya Gun dengan nada kawatirnya

"Dokter sementara memeriksanya Phi" ucap Pim yang sementara menangis

Tidak lama kemudian dokter keluar dan menghampiri Gun dan keluarganya tapi yang bisa di katakan dokter adalah.

"Saya minta maaf, saya sudah mengerahkan seluruh tenaga saya tapi ini sudah kehendak yang di atas, saya turut berduka cita"

Tay dan Newwie yang baru sampai langsung terdiam kaku mendegar hal tersebut.

"T...t..tidak mung..kin Dok, Mae saya masih hidup jangan bercanda kepada Gun dok, mae Gun masih hidup" Gun langsung berlari masuk kedalam ruangan tempat dimana Maenya berada

Dan Pim dan ayahnya masih diluar karena Pim yang jatuh lemas mendengar berita tersebut.

Di dalam ruangan Gun yang terus menagis sambil memanggil-manggil Maenya tersebut, dunia Gun kini sudah benar-benar hancur sekarang, Gun sudah tidak bisa hidup lagi.
Suster lalu masuk kedalam ruangan dan memberikan sebuah surat kepada Gun.

"Nong? Ini surat dari Ibu nong sebelum dia menghembuskan nafas terakhirnya tadi"

"Khab Phi, Khob khun khab" ucap Gun yang terus-terus menanggis

Untuk Anak Laki-laki satu-satunya Mae.

"Gun Mae minta maaf karena tidak bisa menemani kalian lagi, Mae harap kalian bisa hidup mandiri yah Nak, Mae minta kepadamu Nak, tolong jaga baik-baik adikmu dan Mae harap kalian tidak terlalu larut dalam kesedihan, mae Saya kalian Nak Mae akan selalu ada untuk kalian Mae akan selalu menjaga kalian, Tetap bahagia Nak.
MAE SAYANG KALIAN"

Tangis Pria mungil itu akhirnya pecah lagi karena surat yang dia dapatkan dari Ibunya itu.

Bersambung...

REAL LIFE OFFGUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang