Gun saat ini sudah tersadar dari pingsannya, saat ini Gun benar-benar takut, dia tidak tau siapa yang menculiknya, dia hanya terus menangis sambil terus memanggil Ibunya.
Saat Gun masih terus menangis terlihat seseorang yang datang mendekat kepadanya, Gun masih menerka-nerka siapa yang datang, dan betapa terkejutnya dia saat melihat Mook yang ternyata menculiknya.
Airmata Gun terus berjatuhan, dia merasa sangat takut dan terus berpikir apa yang Ia lakukan sampai-sampai Mook menculiknya lagi.
"Ohhooo ternyata kau sudah sadar Jalang?"
"P'Mook, kenapa kau menculikku lagi? Apa aku berbuat salah lagi?". Gun saat ini bingung kenapa Mook tiba-tiba menculiknya.
Plakk...Plakkk... (Dua tamparan mendarat di pipi Gun)
"Kau tidak pernah kapok ternyata Gun? Aku sudah memperingatimu untuk menjauhi Offku, tapi kau ternyata diam-diam mendekatinya dan lebih parah lagi kau memberi tahunya bahwa aku menculikmu dulu".
"Mm...mmm..maksud Phi apa? Gun sudah tidak pernah mendekati Papi lagi, Gun bersungguh-sungguh Phi". Gun meringis kesakitan.
"Halaahhhh jangan pura-pura tidak tau kau jalang, sesuai janjiku dulu bahwa aku akan membunuhmu kalau kau berani mendekatinya lagi, dan Ingat jika aku tidak bisa memiliki Off, maka Kau juga tidak akan memilikinya". Ucap Mook sambil memberi kode ke anak Buahnya untuk membunuh Gun.
Anak Buah Mook saat ini terus memukuli Gun, karena Mook ingin Gun menderita sebelum Gun mati, Gun terus dipukuli badannya sudah babak belur bibir dan Hidungnya sudah mengeluarkan darah.
Gun sudah sangat pasrah saat ini, dia sudah tidak mempunyai kekuatan lagi untuk melawan, dia hanya bisa menahan sakit dan terus menangis, Mook hanya duduk ditempatnya dan sambil terus tertawa melihat Gun yang terus dipukuli.
Sementara Anak buah Mook terus memukul Tanpa disadari Gedung tersebut sudah dikepung oleh polisi, Off Tay dan Newwie langsung masuk kedalam dengan diikuti polisi.
Saat mereka masuk, mereka langsung mendengar tangisan yang sangat mereka kenali, Hati mereka sakit saat mendengar tangisan dan suara seperti orang yang sedang dipukuli mereka langsung mencari sumber suara tersebut dan betapa terkejutnya melihat Gun yang sudah tidak berdaya sambil terus dipukuli.
Polisi langsung mengambil alih dan membuang tembakan, hanya dengan satu tembakan membuat seluruh orang yang asik memukuli Gun terkejut, begitu juga dengan Mook.
"Berhenti! Dan jangan ada yang bergerak". Polisi langsung mendekat pada mereka.
Off, Tay dan Newwie langsung berlari mendekat kepada Gun yang sudah sangat lemah.
"GUN!" Teriak ke 3 sahabat itu.
Off langsung memeluk Gun, dan menangis sejadi-jadinya, Tay dan Newwie langsung menangkap Mook yang mencoba kabur saat itu.
"Gun? Gun? Sadar Gun, HiksssHikkssss". Off menangis sambil memeluk Pria mungilnya.
(Author yang nulis author juga yang merasakan sedih juga🙃)
"Papi? Apa Gun hanya mimpi? Apa Gun sudah di surga dan melihat papi menyelamatkan Gun". Ucap Gun di tengah menahan rasa sakitnya.
"Tidak Gun, kau harus kuat Gun, bertahanlah aku ada disini saat ini, Aku mencintaimu Gun, kau harus bertahan Gun". Off langsung mengendong Gun dan membawa Gun untuk kerumah sakit.
Orang-orang yang menculik Gun saat ini sudah di amankan oleh pihak kepolisian, setelah Tay dan Newwie menyelesaikan masalah di tempat itu, mereka langsung mengikuti Off dan Gun yang menuju kerumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit Gun langsung di larikan ke UGD, Off sangat benar-benar kacaw saat melihat Gun saat ini, dia terus-terus menangis dan berdoa pada Tuhan, tidak berselang lama Tay dan Newwie akhirnya sampai dirumah sakit.
Tay langsung memeluk Off karena Tay melihat keadaan Off sangatlah buruk saat ini, tidak berselang lama Dokter keluar dengan wajah yang membingungkan mereka.
"Keluarga Tuan Gun?".
"Kami Dokter". Jawab mereka bertiga.
"Saya minta maaf, saya sudah melakukan sebisa saya tapi Tuan Gun sudah tidak tertolong lagi saya turut berduka Cita yang sedalam-dalamnya". Off Tay dan Newwie diam mematung dan mencerna kata-kata dokter tadi.
"Tay New? Apa yang dimaksud Dokter tadi?" Ucap Off yang masih tidak bisa berpikir dengan kata-kata dokter tadi.
Mereka bertiga langsung menangis sejadi- jadinya, sementara mereka bertiga menangis tanpa mereka sadari Nyonya Dararat, Kaka Off, Ayah Gun dan Pim sudah sampai dirumah sakit.
"Off Tay New?" Panggil Ibu Off karena merasa bingung melihat mereka bertiga yang sedang menangis.
"Maee Hiksss...Hiksss, Gun maee". Off terus menangis sejadi jadinya.
"Kenapa Gun? Gun tidak apa-apa kan Off?".
"Kenapa P'Gun, Phi Off? P'Gun tidak apa-apa kan?, P'Tay, P'New? Kenapa P'Gun?". Pim mulai kawatir kepada Kaka satu-satunya tersebut.
"Gun, Gun sudah meninggalkan kita semua". Tangis Tay kembali pecah saat menjawab pertanyaan mereka.
"APA?! Tidak mungkin anak laki-laki saya pergi meninggalkan saya, Tuhan kau tidak bercanda kan? Kenapa harus anakku Tuhan?". Ucap Ayah Gun yang sudah tidak menahan tangisnya
Keadaan saat itu sangat hancur, dunia mereka serasa sudah hancur, seperti tidak ada harapan lagi buat Off, Off langsung masuk keruangan Gun dan melihat Pria mungilnya sudah terbaring kaku dan sudah tidak bernyawa lagi.
Hallo...Hayyy...Hayyy kembali lagi otak author dari semalam sampe hari ini lagi menggebu²🙃🤣 jangan lupa Votenya, author kayaknya bakal sering Update supaya ceritanya cepat kelar yah wkwk maaf kalo ad Typonya🥰💚
