Dringggg....Dringgg....
Tanpa berpikir panjang Krist langsung mengangkat telephonenya karena tertulis nama Tay dan saat juga mereka memang lagi menunggu kabar dari Tay tentang kapan Gun akan di makamkan.
"Hallo P'Tay?, apakah kau sudah tau kapan Gun akan segera dimakamkan?".
"Krist Hikss...Hikss... Tuhan menjawab Doa kita". Jawab Tay kembali menangis tapi kali ini Menangis bahagia.
"Apa maksudmu P'Tay?, aku tidak mengerti?".
"Gun kembali Krist, Gun kita kembali lagi, Tuhan sangat baik bagi Kita".
"Kau tidak becanda kan P'Tay?, jangan bercanda aku tidak mau kau bercanda seperti ini".
"Aku serius Krist, Gun sudah kembali, Beritahu yang lain juga supaya mereka bisa berhenti merasa berduka, Nanti aku kabarkan kalau Gun sudah bisa dikunjungi". Tay langsung mematikan sambungan telephonenya.
Krist saat ini masih diam dan mencerna perkataannya, dan terus berpikir apakah ini nyata?, dia lalu mencoba mencubit Singto yang ada di sampingnya, tentu saja singto meringis kesakitan tapi mereka juga, masih bingung dengan sikap Krist yang tiba-tiba diam mematung setelah habis menelephone Tay tadi.
"Auuuww sakit Krist, kau kenapa? apa yang Tay katakan padamu?".
"P'Sing, Hiksss Hiksss Tuhan menjawab doa kita Phi". Krist juga menangis seperti Tay yang saat memberi tahunya tentang berita yang sangat membahagiakan ini.
"A..apa maksudmu Krist?. Tanya Mae Godji yang bingung.
"Gun Mae, Gun Tuhan menjawab doa kita".
"Kenapa dengan Gun? Coba selesaikan kata-katamu". Jawab Mike yang sudah kesal dengan Krist yang selalu menggantungkan kata-katanya.
"Gun kembali kepada kita, dia sudah sadar Mae Hikss...Hiksss Tuhan menjawab kita". Krist terisak saat memberi tahu merka tentang kabar gembira tersebut.
"Aii Krist jangan bercanda, jangan membuat kita berharap Krist".
"Enggak Mae, P'Tay bilang kalau Gun sudah sadar kembali dia kembali Mae, tapi kata P'Tay dia belum bisa di kunjungi karena keadaannya masih sangat lemah nanti dia kabarkan kalau Gun sudah bisa dikunjungi".
Keadaan di GMM saat itu kembali menjadi ceria mereka sangat bersyukur karena Gun telah kembali, tentu saja mereka tidak akan menyia²kan keadaan mereka terus mengucap syukur kepada Tuhan dan mereka juga merencanakan bahwa mereka akan membuat syukuran atas kembalinya Gun.
Tentu mungkin hal itu mustahil setelah di pikir-pikir tapi inilah kenyataannya, Gun kembali saat dia sempat pergi jauh dari mereka bukan karena Ia pergi keluar kota ataupun keluar negri melainkan Pergi untuk menemui Ibunya di surga.
Saat ini mereka juga sangat membenci Mook entah mengapa mereka muak dengan perlakuan wanita munafik itu, Mook akhirnya di penjara dan mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatannya dan Gun juga saat ini masih di rawat dirumah sakit karena keadaanya yang tidak baik.
2 hari setelah kejadian itu, Gun sudah sedikit membaik dan mereka juga menggabarkan sahabat-sahabat Gun bahwa Gun sudah bisa di kunjungi, beda dengan Off dia selalu ada di samping Gun dia lebih memilih menemani pria manisnya itu dia tidak mau menyia²kan kesempatan keduanya.
Tapi Off juga sempat keluar hanya untuk mengerjakan pekerjaannya yang menurutnya lebih gampang dan hanya memakan waktu sebentar seperti hanya melakukan pemotretan.
Saat ini Off kembali kerumah sakit saat ia telah selesai melakukan Pemotretan, Lelah? Tentu saja Off sangat lelah karena Harus bolak balik tempat kerja dan selalu menemani Gun, tapi dia tidak pernah mengeluh malahan dia selalu mengucap syukur kepada Tuhan karena telah memberikan kesempatan ke-2 padanya.
Sesampainya Ia di rumah sakit, Ia masuk secara perlahan dan mendapati pria manisnya itu tengah Tertidur pulas, lagi-lagi di dalam pikiran Off saat ini dia ingin sekali menjadikan lelaki mungil itu istrinya, dia ingin saat dia bangun tidur nantinya yang pertama Ia lihat adalah Gun dan begitu juga saat Ia akan tidur.
Off mendekat kepada Gun dan duduk di samping tempat tidur Gun, dia terus memegang tangan Gun dan menciumnya sembaru selalu mengucapkan terima kasih karena telah kembali padanya.
"Terima kasih Gun, terima kasih karena sudah berjuang dan kembali ke dunia aku tidak mau kehilanganmu lagi Gun".
Tanpa Off sadar airmatanya menetes Off menyembunyikan kepalanya di tangan Gun dia bersandar di tempat tidur Gun sembari terus memgang tangan Gun, Gun mulai terusik dalam tidurnya karena mendengar suara seseorang menangis.
Perlahan ia membuka matanya dan mencari siapa yang menangis tatapannya tertuju pada pria di sampingnya yang sembari memegang tangannya, Ia terkejut saat mendapati Off yang tengah terisak dalam tangisnya.
Gun menangkat tangan satunya dan menyapu surai kepala Off dengan sayang.
"Papi?". Suara serak Gun memanggil nama Off
"Khab? Apakah aku menggangumu? Atau kau membutuhkan sesuatu? Atau ada yang sakit Gun?". Off menatap Gun dengan penuh arti dimatanya
"Hmm Tidak Papi, kenapa Papi menangis? Apakah terjadi sesuatu? Apakah ada yang menjahati papi?". Tanya Gun tak kala menunjukan wajah yang kawatir, yahh memang beberapa hari ini mereka mulai kembali dekat karena Off yang terus-terusan menemani Gun.
"Tidak Gun, Papi tidak apa-apa lalu kenapa kamu bangun hmm?". Off menyembunyikan sesuatu dalam hatinya.
"Gun terbangun karena mendengar suara tangisan, Papi jujur kepada Gun, Papi kenapa?".
"Papi cuman merasa sangat bersalah karena telah membuatmu seperti ini, Papi juga sangat takut jika akan kehilanganmu lagi hiksss..hiksss aku tidak mau Gun".
"Gun tidak akan kemana-mana lagi Papi, jangan menangis lagi na... Gun tidak punya Permen untuk menenangkan Papi Hehheheh". Gun bercanda seakan-akan Off adalah anak yang berumur 5 tahun.
"Ohhooo kau kira aku anak kecil Hmm? Aku udah besar tau, kamu tuh yang anak bocah yang masih duduk di bangku SD". Off kembali menggoda Gun.
"Gun bukan anak kecil tauuu! Gun udah 27 tahun lagian Gun dan papi hanya beda 2 taun Bleee".
Gun mengerucutkan bibirnya dan membuat Off Gemas dan tertawa terbahak-bahak, dalam pikiran dan hatinya ia sangat berterima kasih pada Tuhan karena telah membawa kebahagiaan yang tidak pernah Ia rasakan sebelumnya.
"Hmm baiklah baiklah, papi minta maaf naa, ayok tidur lagi ini udah malam kamu harus banyak istirhat Okee?, ohiya besok katanya Mae Godji dan beberapa sahabatmu akan menjengukmu".
"Benarkah? Gun sangat senang Gun sangat merindukan mereka Papi". Tawa Gun kembali terhias diwajahnya yang masih ad bekas-bekas lebam tersebut.
"Iya Gun, jadi tidur naa, papi mau keluar sebentar". Off hendak berlalu dari Gun namun Gun menahan tangan Off dengan cepat.
"Tidak mau Papi harus disini, Gun mau dipeluk papi nanaaa...".
Gun memohon dengan Puppy Eyesnya Off pun tidak bisa menolak dan segera naik di ranjang Gun dan memeluk pria mungilnya tersebut, mereka berdua segera menuju alam mimpi mereka sambil terus Off memeluk Gun.
Okeoke halloo, part ini panjangkan? Sengaja author bikin panjang Hehehehhheee semoga sukaa yahh jangan lupa support author dan jangan Lupa Votenya Okee JubJub Online🥰💚
