Aku membawa cookies ke sekolah hasil bikinan ku sendiri kemarin. Niatku untuk diberikan pada Sakusa.
Saat jam istirahat aku pergi ke kelas Sakusa. Aku menaiki tangga untuk kelantai 2 dimana kelas Sakusa berada.
Sampai pada belokan, aku menabrak seseorang dengan tubuh yang lebih tinggi dari ku. Untung saja tanganku membawa cookiesnya dengan benar sehingga tidak terjatuh.
ku dongakan kepalaku untuk melihat orang yang menabrakku. Yang pertama kali ku lihat adalah masker putihnya yang sedikit terbuka. Dari situ sudah dapat ku simpulkan bahwa yang ku tabrak adalah Sakusa.
Segera ku jauhkan badanku, "M-maaf." Sakusa menatapku dengan tatapan menyelidik.
merasa tidak nyaman dengan tatapan Sakusa, aku langsung memberikannya cookies yang kubuat, "Ini untukmu."
Sakusa diam, ia tidak mengambilnya.
"Kau sudah keramas?" tanya Sakusa.
'Apa aroma rambutku tercium olehnya?' batin ku.
"Iya, setelah keramas aku langsung membuat cookies ini." Jawaban ku.
Pandangan Sakusa sekarang beralih pada bungkusan cookies yang ada di tanganku.
Ia mengambilnya dan membuka bungkusnya lalu memakan salah satu cookies yang ku buat saat itu juga.
Aku terkejut. Begitu pula orang-orang yang berada di sekitar ku yang mayoritas perempuan terlebih fans nya Sakusa.
"Enak." Ucap Sakusa. Wajahku memanas, baru kali ini aku membuat makanan untuk orang lain. Sekali buat langsung ku beri ke gebetan, dan ternyata damage-nya terasa sekali, apalagi langsung dipuji seperti itu.
"T-terima kasih." Balasku.
Sakusa tidak menjawab apapun lagi. Ia pergi meninggalkan ku dengan membawa bungkus cookies yang ku buat.
Sedang kan diriku masih menyadarkan diri bahwa ini bukan mimpi.
Tiba-tiba aku disamperi salah satu perempuan, lalu menyusul satu perempuan lagi, lagi, lagi, dan lagi.
Salah satu perempuan itu birbicara, "Apa yang kau gunakan sampai Sakusa mau menerimanya?"
Aku merasa seperti dirundung, para perempuan itu memojokanku di tembok, "A-aku tidak menggunakan apapun!"
Mereka memberikanku pertanyaan-pertanyaan lainnya.
' Ibu, tolong aku' batin ku.
Dari jauh aku melihat Komori yang baru keluar dari kelasnya.
"Komori-kun!" Panggil ku. Atensi perempuan-perempuan tadi langsung mengikuti arah pandangku. Dengan cepat aku langsung menerobos dari celah-celah mereka dan menghampiri Komori.
Komori yang tiba-tiba disamperi diriku menatapku dengan wajah bingung. Akupun menceritakan semuanya padanya.
.
.
.
.
.
.
.
Latihan klub voli sedang berjalan. Diselang istirahat mereka, Komori menghampiri Sakusa.
"Kiyoomi, apa kau tau apa yang terjadi pada [Name]-chan setelah kau pergi?"
Sakusa menatap Komori bingung.
"Setelah kau menerima cookies dari [Name]-chan." Lanjut Komori. Sakusa menggeleng.
"Dia dirubung fans mu dan minta penjelasan apa yang [Name]-chan gunakan sampai bisa membuatmu menerima cookies-nya."
Sakusa diam sejenak, "Kebetulan saja aku sedang ingin cookies."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crush {Sakusa Kiyoomi}
Fiksi RemajaMendekati seorang Sakusa Kiyoomi itu benar-benar sulit. Mental baja harus sekali dimiliki. Dia gebetan ku tapi setiap bertemu selalu saja ada masalah kecil yang diributkan. Apa aku bisa menarik perhatiannya?