Chapter 5 : Threat

441 41 5
                                    












.
.
.
.
.
-Amnesia-








Yuna mengedarkan pandangan, lomba akan segera dimulai, tapi orang-orang yang ia undang sama sekali tidak terlihat. Kemudian ia tersenyum saat melihat kedua orangtuanya melambaikan tangannya, setelah itu ia kembali mencari sosok yang ia harapkan untuk datang.

Di sisi lain Jina menatap heran anaknya. Jina melihat putrinya terus memandangi bangku penonton, apa ada seseorang yang dia tunggu? Hingga Yoojun -sang suami- menyadari keheranan istrinya.

"Ada apa, Sayang?" tanya Yoojun.

Jina menoleh ke arah suaminya, "apa Yuna mengundang seseorang? Dia terus menatap ke arah penonton."

Yoojun kembali memperhatikan anaknya, benar yang dikatakan istrinya Yuna terlihat mencari seseorang.

Yuna terus mencari hingga ia menemukannya, Jimin dan Yoongi serta seorang namja lagi, mungkin itu temannya. Mereka tengah melambai ke arahnya, Yuna pun membalas lambaian mereka. Ia terkekeh saat melihat namja asing itu membawa banner kecil tertulis kan namanya, jangan lupakan lambaian semangatnya. Yuna terkekeh melihat aksinya, hingga pengumuman lomba akan dimulai membuat Yuna kembali fokus.


Jimin, Yoongi, dan Jungkook duduk saat lomba sudah dimulai. Keduanya terkekeh melihat keantusiasan Jungkook dengan Ice skating. Dan saat tiba waktunya Yuna, Jungkook layaknya fans gadis itu, berteriak memanggil nama Yuna dengan keras.

Hingga pengumuman juara tiba, ketiganya berdo'a agar Yuna menjadi juara.

"Juara pertama dengan skor tertinggi, 985 poin adalah Kim Yuna dari perwakilan Seoul High School."

"Yeah!!!" teriak Jungkook sampai berdiri. "Tidak sia-sia aku mendukungnya." ucap bangga.

Sungguh Jungkook tak ubahnya menjadi anak kecil dengan tingkahnya itu, Jimin tertawa, "Ayo, Kita hampiri dia." ajak Jimin.









.












Yuna memeluk kedua orangtuanya, "Eomma, aku berhasil." lirih Yuna.

Jina tersenyum mengusap pelan punggung putrinya, pelukan mereka terlepas, "Eomma sangat bangga padamu." ucap Jina.

Untuk pertama kalinya Yuna melihat senyum Ibunya tanpa paksaan, benar-benar terinspirasi senyum tulus. Yuna kembali memeluk Jina, senang rasanya melihat senyum tulus ibunya.

"Yuna-ya."

Mereka menoleh ke arah sumber suara, mendapati tiga namja yang berjalan ke arah mereka. Yuna melepas pelukannya, kemudian melambaikan tangannya.

Kini ketiganya membungkukkan badannya pada orangtua Yuna, "Annyeonghaseyo." ucap mereka.


Yoojun dan Jina membalasnya, menatap ketiga pemuda itu.

Yuna memegang tangan Jina, "Eomma, perkenalkan mereka teman Yuna. Ini Jimin Oppa, ini Yoongi Oppa, dan ini..."

Yuna menggantungkan ucapannya sambil menunjuk pemuda samping Yoongi, "Jungkook, Jungkook." Yang langsung disahut sang pemilik nama.

Amnesia [Minyoon/Yoonmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang