Chapter 9 : Little Brother is Back

472 45 7
                                    





















.
.
.
.
.




-Amnesia-

































Sosok itu kembali memandangi foto itu, kemudian membaca data-data itu lagi. Hingga sebuah nama yang amat familiar tertangkap matanya.




"Park Jinyoung?" Sosok itu menyeringai saat merasa ia mendapat Jackpot jika ia membunuh sosok di dalam foto itu.





"Sepertinya aku harus melakukannya sendiri kali ini, begitu banyak orang yang menginginkannya mati. Termasuk aku."












.

















Ting tong~






Taehyung berdecak kesal, kenapa tidak ada yang membukakan pintu untuknya? Kemana semua orang?



Kemudian ia ingat Jimin pernah mengatakan jika password rumahnya adalah tanggal kelahirannya, Taehyung mulai menekan digit angka. Hingga suara pintu terbuka membuat Taehyung tersenyum, ia pun masuk dengan membawa sesuatu di tangannya.



Taehyung menyadari bahwa rumah Jimin terlihat sepi, ia menaruh kantong yang ia bawa di atas meja. Heran saat mengetahui pintu kamar yang tidak pernah terbuka kini terbuka lebar.



Dirinya pun berjalan mendekat, maniknya melebar saat melihat sang Tuan rumah tergeletak di lantai.


Taehyung lantas mendekat, "Jimin irreona, Ya! Park Jimin." ucap Taehyung sambil mengguncang pelan tubuh Jimin.


Taehyung mengangkat tubuh Jimin, dan membaringkan tubuh Jimin di atas ranjang kamar itu. Dengan segera Taehyung menghubungi Hyungnya, setelah itu Taehyung mendekati Jimin.



Dirinya bisa melihat mata Jimin bengkak, apa Jimin baru saja menangis? Kemudian matanya memperhatikan beberapa foto di dinding. Yang membuktikan bahwa Yoongi dan Jimin begitu dekat.



Taehyung mendengar pintu terbuka, setelah itu Seokjin muncul dari balik pintu kamar. "Apa yang terjadi?" tanya Seokjin.


Taehyung menggelengkan kepalanya, "aku tidak tahu, saat aku datang Jimin tergeletak di lantai." ucap Taehyung.


Setelah memeriksa keadaan Jimin, Seokjin memasang infus. Takut keadaan Jimin semakin parah. "Jimin mengalami stress, mungkin ia masih belum menerima keadaannya." ucap Seokjin.


Taehyung mengangguk mengerti, "Hyung, izinkan aku tinggal di sini. Aku akan membantu Jungkook dan memastikan Jimin akan baik-baik saja." ucap Taehyung.


Seokjin tersenyum melihat Taehyung, padahal pertemanan mereka termasuk baru tapi Taehyung terlihat sangat menyayangi Jimin.


"Lakukan apapun yang menurutmu benar."























.














Yuna mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru Cafe, ia sama sekali tidak melihat Jimin. Membuatnya menghela nafas, sudah beberapa hari ia tidak bertemu Jimin. Terakhir kali mereka bertemu, saat mereka makan malam di rumahnya.



Amnesia [Minyoon/Yoonmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang