Chapter 4 : Jungkookie

434 46 2
                                    





Enjoy with my story






.
.
.
.
.



-Amnesia-



Sudah sepekan terlewatkan dan selama itu juga Jimin mendiami Yoongi, Yoongi sendiri hanya bisa menghela nafas ia tahu jika Jimin tengah marah. Tapi ia tidak bisa mendekat karena Jimin akan spontan pergi darinya.


Sedangkan Jimin ia awalnya tidak tega saat melihat Yoongi yang berusaha mencairkan hubungan mereka tapi ia tidak suka mengingat Yoongi lebih mementingkan temannya daripada dirinya.


Yoongi tersentak saat Chanwoo memegang bahunya, "Sajangnim memanggilmu." bisik Chanwoo.

Yoongi mengangguk kemudian berjalan menuju ruangan milik Bosnya, Yoongi duduk ketika sang Bos menyuruhnya duduk.

"Ada yang akan ku sampaikan." mulai sang Bos.

Yoongi menganggukkan kepalanya.

"Melihat kenerjamu selama pekan ini, sepertinya aku tidak bisa."

Sontak Yoongi terkejut mendengar ucapan sang Bos, padahal ia sudah berusaha semaksimal mungkin tapi kenapa. Sang Bos juga menangkap perubahan wajah Yoongi, membuatnya tidak tega.

"Hey, tentu saja aku tidak bisa untuk tidak menerimamu, kenapa wajahmu seperti itu."

Yoongi mematung mendengar ucapan Sang Bos, "ma-maksud Sajangnim?"

Sang Bos menghela nafas, "kau sudah menaikkan pendapatan Cafe ini selama seminggu bagaimana bisa aku menolakmu bekerja."

Yoongi menatap berbinar pada sang Bos, "jadi aku diterima?"

Sang Bos menganggukkan kepalanya, membuat Yoongi tidak bisa untuk tidak tersenyum lebar. Ia berdiri kemudian membungkuk sembilan puluh derajat, "ghamsahamnida Sajangnim, saya akan berusaha dengan keras."

Kemudian Yoongi pamit undur diri, setelah kepergian Yoongi sang Bos hanya bisa menggelengkan kepalanya. Dirinya belum pernah bertemu orang seperti Jimin dan Yoongi, mereka sama-sama polos.

Dan wajah senang Yoongi tidak luput dari pandangan Jimin, yang membuat Jimin berpikir jika Yoongi mendapatkan kabar baik. Dirinya sempat cemas saat melihat Yoongi yang masuk ke dalam ruangan sang Bos.


Jimin pun berjalan menuju loker, karena kini shift nya sudah habis. Setelah itu Jimin berjalan keluar Cafe meninggalkan Yoongi yang menatapnya sendu, Yoongi bertekat akan mengatakan kabar gembira miliknya tapi Jimin sudah berjalan pergi.


Jimin mengayuh sepeda miliknya, hingga matanya melihat sebuah mesin ATM. Jimin ingat jika ia belum melihat ATM miliknya, dengan iseng Jimin menuju ATM tersebut. Memarkirkan sepeda miliknya, kemudian masuk.


Setelah kartu ATM masuk Jimin memasukkan kode sandinya, yang katanya adalah hari ulang tahunnya. Kemudian Jimin mengecek saldonya, dan ketika saldonya terpampang jelas. Buru-buru Jimin mengeluarkan ATM nya dan keluar dari sana.


Jimin menarik nafasnya, memegang dadanya yang berdetak kencang, "bagaimana bisa?"


Ia terkejut saat melihat nominal saldonya sangat banyak, Jimin bahkan tidak sempat menghitungnya karena saking terkejutnya. Seharusnya Jimin tidak perlu melihatnya, hanya memakainya saja.

Amnesia [Minyoon/Yoonmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang