Graduation Day 💖✨

4 0 0
                                    

Sheila naik keatas panggung ketika nama lengkapnya dipanggil, ia melihat terharu ketika kedua orang tuanya mengusap air mata bangga. Ya hari ini hari kelulusannya sebagai seorang mahasiswi, Emma juga ikut menangis bahagia.

Sheila turun memeluk kedua orang tuanya,
"Makasi udah sempetin buat dateng ke wisudanya Sheila mama, papa" ujar Sheila.

Mama dan Papa Sheila memeluk putri semata wayangnya dengan bangga dan penuh haru.

"Sheila anak mama, mama sama papa bangga sekali sama kamu nak. Makasi ya sayang" ujar ibunya membuat Sheila meneteskan air mata.

"Good job queen, kamu berhasil. Semoga ilmu kamu bermanfaat ya sayang" ujar sang papa.

"Sayang, seperti yang sudah kita rencanakan beberapa hari lalu setelah ini mama sama papa ada urusan pekerjaan, see you my little princess" ujar sang ibu kemudian orang tuanya pamit.

Emma mendekat kearah Sheila, keduanya saling bertatapan sampai akhirnya Emma memeluk Sheila erat.

"Anjirrrrrrr akhirnya perjuangan lo gasia-sia" ujar Emma.

"Udah kali pelukannya, gamau peluk aku gitu?" ucap Brandon membuat Emma berpindah dan memeluk cowok itu.

Nggak lama lalu Brandon berubah untuk berlutut didepan Emma sambil menunjukkan sebuah cincin cantik.

"Emma kayanya gue gaperlu nunggu apa-apa lagi, ayo jadi istri gue" ujar Brandon, Emma menutup mulutnya karena shock air matanya menetes ia begitu bahagia.

"Eh ini beneran" gumam Emma kaget.

"Bener, gue udah nggak sabar jadi suami lo" ucap Brandon.

"Cieeee dilamar" ledek Ravin.

"Yang satu dilamar, yang satu malah mau ditinggal nikah" ledek Daffin membuat Sheila langsung memukul bahunya kencang.

Zafran memisahkan jarak antara Daffin dan Sheila.

"Apaansih nih bocah nyelak aja" omel Daffin.

Zafran memberikan sebucket bunga mawar untuk Sheila, tentu saja itu bukan bucket yang tempo hari ia buat bersama dengan yang lain. Sheila tersenyum kearah Zafran dan hendak mencubit hidung cowok itu namun buru-buru ditahan oleh Zafran.

"Nih ada lagi nih yang spesial buat kalian berdua" ujar Felix.

"Nih pegang juga pegel tangan gue" ujar Fabian memberikan bucket uang yang begitu besar untuk Sheila.

Mereka datang ke tempat dimana foto aib Sheila dan Emma terpampang jelas di cetak, juga karangan bunga yang mereka buat beberapa hari lalu.

"Wuaaah cantik banget. Thanks ya guys terharu deh gue" ujar Emma.

"Anjir, muka gue" gumam Sheila lalu menatap galak kearah teman cowoknya satu-satu, ia sadar akan satu hal Oliver tidak ada disana.

"Eh bukan gua anjir yang ngasih saran, sumpah" ucap Felix panik.

"Cantik kok itu Shei, udahlah" ujar Zafran membuat semuanya kaget akan ucapan yang keluar dari mulutnya.

"Lo lagi gak sakit mata kan Zaf?" tanya Fabian.

"Coba itu dicek matanya Zafran, kasian jangan-jangan matanya udah keganggu sama peletnya Sheila" ujar Daffin.

"Udah, mending kita makan" ajak Zafran.

"Sorry guys kalo telat" ujar seseorang, Oliver datang bersama Ola juga Wira.

Sheila menatap Oliver dan Ola bergantian, keduanya nampak begitu serasi dengan pakaian yang mereka pakai.

She is SheilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang