Hari pernikahan

2 0 0
                                    

Sheila berjalan murka masuk ke dalam rumah milik Zafran, adik lelaki itu bilang jika Zafran susah sekali untuk bangun. Teman-temannya yang lain beserta Risa sudah pamit untuk kerumah Oliver lebih dulu, dan dirinya diutus melaksanakan misi membangunkan anak sultan.

"ZAFRAN!" teriak Sheila ketika menyadari tidak ada kehadiran cowok itu disudut ruangan manapun.

Sheila berjalan kearah kamar cowok tersebut dan langsung membuka pintunya, disana Zafran tengah santai mengancing baju kemeja yang berwarna senada dengan kebaya yang ia pakai. Ya mereka memakai baju couple!.

Zafran menatap Sheila dari ujung rambut hingga ujung kaki gadis itu, kemudian mengalihkan pandangannya ke cermin.

"Lo tuh ya! Cepetan kek! Lelet banget sih" omel Sheila sambil bertolak pinggang didepan pintu kamar Zafran.

Sepertinya Zafran sudah selesai dengan kegiatannya, ia berjalan melewati Sheila begitu saja membuat Sheila mendengus sebal.

"Tungguin kek, lo galiat nih gue pake sepatu kaca" ucap Sheila, Zafran tak menghiraukannya dan terus berjalan meninggalkan Sheila.

"Yang lain kemana?" tanya Zafran pada Sheila ketika keduanya sudah berada didalam mobil.

"Udah duluan" jawab Sheila bete, Zafran mengangguk dan langsung mengarahkan mobilnya ke tempat acara pernikahan Oliver diselenggarakan.

***
Untung saja acara ijab kabul belum dimulai, namun para tamu sudah mulai berkumpul. Saat mereka berdua memasuki gedung pertemuan, semua mata menatap kearahnya, membuat Sheila tidak percaya diri.

"Zafran kayanya lo ke gantengan deh" bisik Sheila pada Zafran, membuat Zafran mengangkat sebelah alisnya.

"Lipstik lo kemerahan kali" bisik Zafran, refleks Sheila memingkemkan bibirnya.

"Masa sih" bisik Sheila, Zafran menahan tawanya.

"Yeu rese lo!, bilang aja gue cantik" ucap Sheila.

"Tiap hari juga lo cantik" ucap Zafran jujur.

"Perez lo ah" ucap Sheila ketika mendengar respon dari Zafran.

Mereka menjadi pusat perhatian teman-temannya yang sudah berada disana, Emma sudah mangap sejak sadar jika Sheila memakai couple dengan Zafran.

"Oh my god, lo cakep banget sih!" puji Emma terdengar begitu berlebihan memang, tapi kali ini disetujui dengan teman-temannya yang lain.

Sheila memberikan respon dengan ekspresi 'yaiya dong gue' membuat Emma langsung menoyor kepala gadis itu, sedangkan Zafran cowok itu masih stay berdiri disamping Sheila.

"Gile, pasangan baru kita nih" celetuk Fabian sambil mengangkat kedua alisnya kode ke Zafran, namun tak dihiraukan oleh lelaki itu.

Para tamu diarahkan untuk segera duduk karena acara ijab qobul akan segera dilaksanakan, Oliver terlihat begitu tampan dengan jas yang melekat ditubuhnya.

"Cakep si, tapi masih cakepan Zafran" bisik Daffin entah pada siapa.

"ssst" tegur Fabian.

Zafran menepuk-nepuk kepala Sheila lembut, ya Sheila merasa terharu saat sesi permintaan maaf atau izin para mempelai pengantin.

"Harusnya elo yang disana tuh" ledek Ravin untuk Sheila.

"Lo juga anjir" sahut Felix membuat yang lain cekikikan.

Ijab qobul dimulai, dan air mata Sheila belum juga mau berhenti.

"Cengeng banget si" bisik Zafran ditelinga Sheila.

She is SheilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang