Ruang yang sama

40 4 0
                                    

Kita semua punya rahasia terkelam masing masing, bedanya ada yang tampak ke permukaan ada juga yang tersembunyi dalam.

••••

"Siapa pelakunya?" Tanya Aditya dengan santai.

Laki laki yang menjadi lawan bicaranya hanya diam, matanya menatap lurus ke depan, namun Aditya tak sedikit pun gentar.

"S i a p a      p e l a k u n y a?" Aditya mengeja setiap huruf dengan sangat jelas.

Laki laki itu masih tidak bergeming, ia hanya diam memperhatikan anak muda di depannya.

"Jawaban saya masih sama." Suara berat laki laki itu terdengar pelan namun jelas.

"Oh jadi anda ingin bermain lebih lama dengan saya" Nada suara Aditya terdengar menantang dengan senyum tipis di sudut bibirnya.

Laki laki di hadapannya hanya berdehem, menaikkan kedua tangannya ke meja bersiap ingin menghajar pemuda dengan lagak tinggi di depannya.

Aditya tak sedikit pun merasa takut, ia menaikkan kedua tangannya juga, lalu  menaikkan kedua alisnya.

"Berhentilah datang ke ruang ini, jawaban saya tidak akan pernah berubah"

"Bukankah 5 tahun ini jawaban saya tidak pernah berubah" sambung nya.

"Bagaimana kalo saya bilang saya tidak akan berhenti." Aditya memainkan suasana, dengan sengaja menguras emosi orang di depannya.

"Terserah anda tapi satu hal yang anda harus tahu, SAYA TIDAK TAKUT DENGAN ANCAMAN ANDA."

"Oh oke, bagaimana dengan Reva?" Aditya menatap intens kedua mata lawan bicara.

"Berani Anda sentuh Putri saya, saya pastikan nyawa anda jadi pengganti nya." Ancam laki laki itu.

Aditya tersenyum.

Brakkkkkk!!!

"BRENGSEK!!!" laki laki berumur itu menggebrak meja dengan keras, tangannya melayangkan pukulan ke arah Aditya, namun pukulan itu tak sampai ke wajah Aditya karena terhalang bergol dan rantai di tangannya.

"Anda sendiri yang membuat semuanya semakin sulit"

"Saya di jebak" tukas laki laki itu setelah ia berhasil meredam emosi nya.

"Katakan semuanya, lalu semua ini berakhir"

"Saya tidak bisa"

"Itu pilihan anda, apapun hasilnya nanti saya harap anda tidak pernah menyesali nya." Aditya bangkit dari duduknya.

Sebelum meninggalkan ruangan ia meninggalkan sebuah foto dirinya dan beberapa Siswa baru di sekolah, foto itu menampilkan Aditya dan anggota OSIS lain sedang mengabdikan momen setelah MOS.

"BAJ*NGAN" desis nya setelah Aditya meninggalkan ruangan.

Foto yang ditinggal kan Aditya menampilkan Reva sebagai salah satu siswa baru dengan tanda silang merah di wajahnya.

•••

Aditya keluar lapas dengan wajah sedikit kecewa, ia terpaksa melakukan hal hal yang sama sekali bukan dirinya untuk membuat laki laki itu bicara, Namun belum juga berhasil.

Besok Kita Coba lagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang