9 bulan kemudian
"Aaaah... Huh huh huh..."
Suara erangan kesakitan Belle memenuhi ruangan kamar yang ia tempati. Belle dengan perutnya yang amat sangat besar itu duduk bersandar di dada suaminya, Adam. Belle tengah mengalami kontraksi yang sudah makin intens ia rasakan.
Perutnya yang besar itu sudah mengencang dan keras. Jika dilihat dari ukuran perutnya yang amat besar, banyak yang mengira bahwa Belle mengandung bayi kembar bahkan mungkin triplet. Namun bidan yang menanganinya mengatakan bahwa hanya ada satu bayi besar dalam perut Belle. Peramal juga bilang bahwa kemungkinan besar kutukan Adam sedikit mengalir kepada anak mereka karena pembuahan sang bayi terjadi saat Adam berubah menjadi beast. Itulah mengapa bayi mereka bertubuh besar seperti ayahnya saat masih menjadi beast.
"Uuugh... Aaaah... Sakiith..."
"Pembukaan 7, tapi air ketuban nyonya belum juga pecah..."
"Apakah itu bahaya?"
"Ya tuan. Air ketuban berfungsi untuk memperlancar bayi keluar dari rahim ibunya. Jika air ketuban belum pecah juga saat pembukaan sempurna, proses kelahiran akan berlangsung sangat sulit."
"Lalu apa tidak ada yang bisa dilakukan?"
"Ada tuan. Hubungan suami isteri. Dengan bersenggama, akan menekan kantong ketuban sehingga jika dilakukan dengan keras akan membuatnya pecah."
"Kau menyuruh kami berhubungan? Belle sudah kesakitan, mana mungkin aku bisa menyetubuhinya. Itu akan menyakitinya..."
"Itu satu-satunya cara."
"Adam... Lakukan.. Eemmhh... Demi anak kitah... Aaaah..."
"Tapi Belle.."
"Aku kuath... Ssshhh... Huh huh huh.."
"Belle... Kamu tau kan, aku bisa sangat tak terkendali saat menyetubuhi kamu?" tanya Adam saat rombongan bidan sudah meninggalkan mereka berdua saja di dalam kamar.
"Maka lakukanlah. Eemmhh.... Jangan menahannya... Huh huh huh... Kita harus... Aaaah... Memecahkan kantong ketuban ku secepatnya.. Ssshhh aaah... Agar bayi kita.... Huuuh... Bisah lahir.." ucap Belle terbata-bata sambil menahan sakit akibat kontraksi yang terasa tanpa jeda.
"Baiklah... "
Adam pun melucuti pakaiannya hingga dirinya telanjang bulat tanpa tertutup selembar kain pun. Kemudian dia menarik lepas gaun tipis yang dikenakan Belle. Di balik gaun itu Belle sudah tidak mengenakan dalaman apapun.
Adam memandangi tubuh polos istrinya yang bersandar di kepala ranjang. Tubuh Belle mengkilat karena berkeringat. Payudaranya yang membesar seolah bersaing dengan perutnya, membuat Adam tak tahan untuk meremasnya gemas.
Adam memindahkan tubuh istrinya untuk duduk di pangkuannya. Belle pun bersandar di dada bidang sang suami. Tangan kekar Adam menjulur ke depan, menangkup dua buah gundukan di dada Belle, bibirnya pun tak henti mengecup sepanjang leher hingga bahu putih sang istri. Kondisi tubuh Belle yang siap melahirkan, membuat payudaranya juga sudah siap memproduksi asi. Jadi begitu Adam meremasnya, air susu Belle pun mengalir membasahi dada dan perut wanita itu.
Di sela-sela rintihannya, Belle mendesah nikmat akibat ulah sang suaminya. Ia mengelus-elus perut besarnya yang tak henti berkontraksi. Perutnya terasa begitu keras. Ia tak tahu lagi harus merintih atau mendesah.
"Aaaah... Adaamh..."
"Belle, aku mencintaimu... Ini akan menyakitimu. Maafkan aku..."
"Lakukanlah..."
Adam mengangkat tubuh istrinya sedikit. Kemudian ia memasukkan miliknya yang sudah sangat menegang besar dan panjang itu ke dalam lubang kewanitaan Belle.
"Aakkh..."
Belle mengerang saat milik suaminya itu masuk seutuhnya ke dalam miliknya. Milik Adam yang berukuran besar dan panjang, seakan menyodok Belle hingga ke ulu hati.
"Kita akan bergerak. Kamu siap?"
"Hmm..." gumam Belle sambil mengangguk
Adam memegang kedua sisi pinggul Belle dan mendorongnya naik turun di atas pangkuan pria itu.
"Aah.. Aah..."
Belle memeluk perut besarnya saat sang suami mendorong tubuhnya naik turun. Bayi dalam kandungannya bergerak heboh saat milik ayahnya menyodok di dalam perut sang ibu.
Mereka melakukan gerakan itu selama beberapa saat hingga keduanya mendapatkan klimaksnya.
"Aaaah... Adaam.."
"Belle... Aku mencintaimu..."
"Aaaah..."
"Ketubannya?"
"Belum..."
"Kita coba sekali lagi?"
"Aku sudah tidak kuat di posisi ini... Aaaah... Kakiku... Ssshhh... Lemas... Huh huh huh..." Kontraksi kembali menghantam perut Belle, membuat ibu hamil itu makin terengah-engah
"Kamu ingin berbaring?"
"Yaah... Tolong... Eemmm..."
Adam menurunkan Belle dari pangkuannya dan membaringkan istrinya itu. Ia mengecup perut hamil istrinya yang terlihat mengkilat akibat peluh yang membanjiri tubuh Belle.
"Ayah dan ibu mencintaimu nak.."
Adam lalu memposisikan dirinya di antara kedua kaki Belle yang terbuka lebar. Ia memainkan klitoris Belle yang sudah basah dengan jemarinya.
"Adam... Aaaah..."
"Bersiaplah sayang..."
Adam pun mengangkat panggul istrinya ke atas untuk memudahkannya membenamkan kejantanannya yang sudah kembali menegang. Dengan perlahan ia memasukkan miliknya ke dalam Belle.
Ia menggenjot istrinya dengan tempo yang makin lama makin cepat. Guncangan akibat pergumulan mereka itu, membuat sang jabang bayi bergerak makin tak terkendali dalam perut Belle.
"Ssshhh... Aakkh... Aaaah..."
Adam menyodokkan miliknya makin kecang, makin dalam. Ia terus melakukannya sampai saat ia akan menembakkan cairan putih kentalnya ke dalam Belle.
Pyar
Bersamaan dengan semburan sperma Adam, air ketuban Belle pun pecah. Hal itu diikuti kontraksi yang makin parah wanita itu rasakan.
"Aakkh..."
"Sayang..."
"Ssshhh... Sakiith..."
*
Temen-temen yang penasaran kelanjutannya bisa langsung ke Karya Karsa. Link profil aku ada di bio.
See you there
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Pregnancy
General FictionPangeran dan putri menikah dan hidup bahagia selamanya... The end Begitu lah kira-kira akhir dari setiap cerita dongeng seorang putri... Kali ini aku ingin membawakan sekelumit cerita tentang para putri negeri dongeng saat menanti kelahiran buah h...