Disclaimer :
Alur cerita ini akan berbeda dengan yang diceritakan di film Brave. Jadi buat kalian yang fans berat Brave disarankan tidak perlu membaca cerita ini, karena mungkin tidak cocok dengan selera kalian.
Cerita ini hanya mengambil latar belakang dan beberapa tokoh utama di film Brave
Buat yg memutuskan untuk membaca, terima kasih banyakHappy reading
Princess Merida adalah seorang putri pertama dari Raja Fergus dan Ratu Elinor, pemimpin klan Dunbroch, klan terkuat di Skotlandia kuno. Untuk memperkuat kerja sama antar klan raja dan ratu berniat untuk menjodohkan Merida dengan Putra dari klan sekutu mereka. Namun niat ini ditentang oleh Merida.
Merida yang menolak perjodohan itu pun kabur dari istana tempat tinggalnya selama ini. Selama pelariannya, ia bertemu dengan seorang pemuda sederhana yang tampan bernama Reid. Seiring berjalannya waktu, Merida dan Reid pun saling jatuh hati dan memutuskan untuk menikah.
Tak lama setelah Merida dan Reid menikah, Merida pun mengandung buah hati pertamanya dengan Reid. Tak ingin melahirkan buah hatinya tanpa berkata dari orang tua, Merida dan Reid pun memutuskan untuk menemui Raja Fergus dan Ratu Elinor. Mereka berniat untuk memberitahukan pernikahan mereka serta kehamilan Merida.
Namun kedatangan Merida tidak di sambut baik oleh Raja Fergus dan Ratu Elinor. Keduanya marah besar saat mengetahui putrinya menikah dengan rakyat jelata tanpa seijin mereka. Merida dan Reid pun diusir dari istana.
"Pergi kalian! Aku mengharamkan kalian membangun keluarga di seluruh wilayah negeri ini!" ucap Raja Fergus penuh amarah
Blaar
Petir menyambar. Para Dewa mendengar kutuk yang diucapkan Raja Fergus. Merida tidak diperkenankan melahirkan keturunannya di seluruh wilayah Skotlandia. Pasangan muda itu pun meninggalkan istana dengan sedih hati.
Merida dan Reid pun mulai melakukan perjalanan mereka untuk keluar dari tanah klan Dunbroch. Reid yang merupakan pemuda yatim piatu, dia tak memiliki harta kekayaan apapun. Sehari-hari dia bekerja serabutan, terkadang membantu orang bertani, kadang pun ikut melaut. Jadi mereka memutuskan untuk berjalan kaki keluar dari negeri ini.
Perjalanan mereka pun memakan waktu yang lama. Merida yang tengah mengandung membuat mereka sering kali harus berenti dan beristirahat sejenak saat wanita hamil itu kelelahan.
"Reid, berhenti dulu... Aku lelah..."
"Kita istirahat di bawah pohon itu ya..."
Reid menuntun istrinya itu ke bawah pohon besar yang rindang. Merida duduk di bawah pohon besar itu sambil menyelonjorkan kakinya yang mulai membengkak. Seiiring dengan kehamilannya yang makin membesar, kaki Merida sering membengkak saat berjalan jauh.
"Maaf ya... Harusnya aku bisa menyediakan kereta kuda untuk kamu. Tapi ini kamu malah harus berjalan jauh..." ujar Reid sambil memijat kaki Merida
"Jangan bicara seperti itu. Aku tidak keberatan melakukan perjalanan ini. Hanya saja anakmu ini makin bertumbuh besar di dalam sini jadi membuatku mudah lelah.." sahut Merida sambil mengelus perutnya yang sudah membesar.
"Anak ayah tumbuh sehat ya dalam perut ibu. Jadi anak yang kuat ya..."
Reid ikut mengelus perut besar Merida dengan lembut. Elusan kedua orang tua ya itu di sambut dengan tendangan kecil dari dalam kandungan Merida.
Jika dilihat-lihat, ukuran perut Merida terlihat jauh lebih besar daripada ukuran perut ibu hamil seusianya. Kini kandungan Merida berusia sekitar 7 bulan, namun perutnya sudah sangat besar seperti wanita yang akan segera melahirkan.
Tapi karena kutukan dan perintah dari Raja Fergus, maka tidak ada satupun bidan di seluruh negeri yang berani memeriksa kondisi Merida. Reid dan Merida hanya bisa berprasangka baik bahwa anak mereka bertumbuh sangat sehat maka ukuran perut Merida terlampau besar seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Pregnancy
General FictionPangeran dan putri menikah dan hidup bahagia selamanya... The end Begitu lah kira-kira akhir dari setiap cerita dongeng seorang putri... Kali ini aku ingin membawakan sekelumit cerita tentang para putri negeri dongeng saat menanti kelahiran buah h...