Princess Jasmine (3)

21.8K 257 9
                                    

Tabib itu memberikan segelas ramuan yang harus diminum oleh Jasmine. setelah meminum ramuan itu, area kewanitaan Jasmine berkedut. Ramuan itu mulai bekerja untuk merapatkan kembali jalan lahirnya.

"Hmm... Sssh..." Jasmine kembali merintih kesakitan. Perutnya kembali berkontraksi.

"Kenapa?"

"Perutku sakit... Aaah..."

"Ramuan tadi hanya berfungsi untuk merapatkan jalan lahir hingga bayi akan tetap di dalam rahim. Namun, sultanah tetap akan merasakan sakit akibat kontraksi."

"Apa tidak ada cara untuk menghilangkan kontraksi?"

"Maaf Tuan, belum ada. Kontraksi hanya bisa diringankan dengan membuat sang ibu nyaman. Tuan Aladdin bisa memijat pinggang dan perut sultanah dengan lembut. Itu bisa mengurangi rasa sakitnya."

"Baik. Aku mengerti."

Setelah itu sang tabib pun pergi. Tinggallah Jasmine dan Aladdin saja di dalam kereta. Aladdin berpindah duduk di hadapan sang istri. Ia mengelus lembut perut Jasmine yang terasa lebih keras akibat kontraksi.

"Sssh..."

"Hei nak... Tenang dulu ya di dalam perut Anne... Nanti kalau kita sudah sampai di rumah, kamu baru boleh keluar. Sabar dulu di dalam ya nak..." Ucap Aladdin sambil mengecupi seluruh permukaan perut Jasmine.

Seolah mengerti ucapan Aladdin, kontraksi dalam perut Jasmine berangsur-angsur mereda.

"Sepertinya dia menurutimu."

"Anak baik. Istirahatlah dulu. Kontraksinya bisa datang lagi kapan saja."

Jasmine mengangguk dan kemudian membaringkan dirinya. Aladdin membantu istrinya untuk mencari posisi tidur yang nyaman.

"Peluk aku..." Pinta Jasmine dengan manja.

Aladdin dengan senang hati menyetujui permintaan Jasmine. Ia menarik sang istri masuk ke dalam pelukannya yang hangat.

*

Jasmine hanya bisa terlelap beberapa saat karena kontraksinya kembali muncul. Jasmine yang merintih kesakitan membuat Aladdin terbangun dari tidurnya

"Kenapa? Sakit lagi?"

"Iyah... Sssh..."

Aladdin pun kebingungan harus melakukan apa. Tapi dia berusaha menyembunyikannya dengan cara mengusap perut Jasmine.

"Al... Mau duduk..."

Aladdin pun bangkit dari tidurnya Dan membantu sang istri untuk duduk. Kemudian ia ikut duduk di belakang Jasmine dan membiarkan wanita itu bersandar di dadanya.

"Eemmhh..."

Jasmine mengerang karena pijatan tangan Aladdin di pinggang hingga punggungnya. Pijatan itu sedikit meringankan rasa sakitnya.

Kontraksi itu berlangsung beberapa saat kemudian menghilang. Jasmine bisa bernafas lega saat perutnya kembali tenang

"Huh..."

"Masih sakit?"

"Sudah tidak..." Ujar wanita itu sambil mengelus perut besarnya.

"Kamu harus makan dulu. Supaya ada tenaga."

Jasmine mengiyakan perintah Aladdin. Pria itu langsung memanggil Naira untuk menyiapkan makanan Jasmine. Setelah makananya datang, dengan telaten Aladdin menyuapi istrinya itu.

*

Waktu berjalan lambat bagi Jasmine dan Aladdin. Kontraksi yang dialami Jasmine makin meningkat. Jarak antara kontraksi juga makin dekat dengan durasi yang makin lama. Namun pintu gerbang Agrabah belum juga terlihat. Itu artinya Jasmine masih belum bisa melahirkan dan masih harus menahan rasa sakitnya lebih lama.

Princess Pregnancy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang