Ternyata rame banget
Kalian terbaik kawanHappy reading
"Aaaah... Eemmhh..."
Aurora sudah mengerang kesakitan saat dokter memasuki kamarnya. Dokter itu pun segera membuka lebar kedua kaki Aurora dan memeriksa kondisi jalan lahirnya.
"Pembukaannya hampir sempurna. Tahan sebentar tuan putri."
Dokter segera menyiapkan segala peralatan yang dibutuhkan dalam proses persalinan Aurora. Philip menyandarkan tubuh istrinya di dada bidangnya. Ia memeluk Aurora dari belakang sambil mengelus perut besar istrinya yang sebentar lagi akan mengempis.
" Ssshhh... Aaaah..."
Kain sprei di sekitar tubuh Aurora sudah tak berbentuk lagi karena diremat oleh wanita itu saat kontraksi menyerangnya. Philip mengambil sebelah tangan Aurora untuk digenggamnya.
"Bertahanlah, sebentar lagi kita bisa memeluk anak-anak kita." ujar Philip sambil mencium pelipis Aurora
"Putri, boleh mengejan sekarang."
"Eenggh..." tak menyia-nyiakan waktu, Aurora langsung mengejan
"Tarik nafas, buang... Tarik nafas, dorong..."
"Eemmhh... Eenggh... Aaaah..."
Dokter yang menangani Aurora terus mengarahkan wanita itu dalam proses persalinannya. Namun bayinya belum juga menampakkan diri.
"Eenggh... Huh huh huh..."
"Sekali lagi putri, rambutnya sudah terlihat.."
"Eenggh... Aakkh... Sakiith..."
Lubang kewanitaan Aurora terasa panas seperti terbakar saat kepala jabang bayinya melewati lubang itu
"Terus putri, jangan berhenti"
"Eenggh... Aaaah... Huh huh huh..."
Plop
Kepala mungil bayinya menggantung di antara kedua kaki Aurora. Namun perjuangan Aurora belum berakhir. Masih ada tubuh bayi yang lebih besar dari kepalanya untuk dikeluarkan.
"Eenggh..."
"Mengejan yang panjang putri..."
"Eeeemmmmhhhh..."
"Eeeeennngggghhhh.... Aaaah..."
"Oek oek oek..."
"Selamat, pangeran dan putri... Bayinya laki-laki, sehat dan tampan."
Dokter lalu memotong tali pusar bayi pertama Aurora dan Philip kemudian membawa bayi itu mendekat pada kedua orang tua baru itu. Aurora memasukkan putingnya ke dalam mulut bayinya.
"Haus sekali ya nak..." goda Philip sambil mengelus pipi gembil sang anak
"Aakkh... Ssshhh..."
"Aurora, kenapa?"
"Kontraksi... Aaaah... Adiknya tidak sabar untuk keluar... Aaaah...."
Philip segera memanggil pelayan yang berjaga untuk mengambil bayi pertama mereka dari dekapan Aurora. Bayi kecil itu kembali menangis kencang saat dipisahkan dari sumber makanannya.
"Dorong tuan putri, rambutnya sudah terlihat.."
"Eenggh..."
Setelah bayinya diambil, Aurora langsung berkonsentrasi untuk melahirkan bayi keduanya.
"Eeeemmmmhhhh..."
Cengkeraman tangan Aurora pada tangan Philip makin kuat seiring makin kuatnya ia mengejan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Pregnancy
Genel KurguPangeran dan putri menikah dan hidup bahagia selamanya... The end Begitu lah kira-kira akhir dari setiap cerita dongeng seorang putri... Kali ini aku ingin membawakan sekelumit cerita tentang para putri negeri dongeng saat menanti kelahiran buah h...