46 : say Hooray

719 86 0
                                    

Drrtrr rrttttt rtttt

Suara getar ponsel hitam yang berada di atas meja ruang tamu itu membuat si pemiliknya yang kini sedang mengeringjan rambutnya itu melirikan matanya.

"Papah kenapa telfon deh?" Gumam Irene  lalu mengangkat telfonnya.

"Hallo? " Ucap Irene.

"Kamu udah tidur ya?? " Yang di seberang sempat terdiam.

"Gak" ucapnya singkat.

"Besok Daesung sampai" terdengar orang di seberang itu tengah membicaran sosok laki laki tergila bagi Karina.

"What?!" Irene sedikit melebar kan matanya .

"Ga ada yang nyambut dia nanti karena semuanya sedang sibuk" ucap laki laki di seberang,sedangkan Irene kini telah berada di kamarnya menghela nafas pelan.

"Jadi tolong jemput dia di bandara mengganti kan posisi ku sebagai ketua BAE GRUP"

"Ga ada yang tau kalau dia balik? "

"Tidak untuk sekarang."

"Oke aku akan pergi "

"Thanks, penerbangan akan sampai jam..."

Klik!  Irene memutus sambungan telfon dari papahnya, ia selalu heran dengan pola pikir ayahnya ,yang selalu menyuruh nya untuk melakukan ini itu bahkan dia sekarang lebih merasa bahwa dia di jadikan pesuruh bukan sebagai anaknya, jabatan CEO untuknya hanya sebagai benalu baginya .Ia tahu ayahnya tidak akan semudah itu memberikan jabatan itu ,Daesung sudah kembali tidak lama posisinya akan tergeser. Ada nafas kelegaan untuknya, namun juga ada perasaan sedih karena ia jika ini terjadi maka ia tetap akan terikat dengan keluarga Bae dan akan di transfer ke Amerika,di saat seperti itu ia memikirkan seulgi ,orang yang selalu ada di sampingnya saat ia menerima masalah ,terlebih tentang perjodohan yang rutin ayahnya lakukan tiap minggunya,ia juga heran kenapa selalu ada orang untuk di jodohkan padanya,benar benar ayahnya hanya selalu memikirkan garis keturunan dan kelancaran pemegang perusahaan berikutnya. Irene menutup mata nya ia memilih daripada memikirkan hal yang  yang belum tentu berat baginya lebih baik dia tidur menenangkan pikirannya.

.
.
.
.
.
.

Karina kini berjalan santai sambil membawa cangkir kopinya,menghirup aroma kopi itu,ia tersenyum saat ia merasakan aroma kopi favorit nya.

"Jimin? "Ucap orang yang tak asing ,siapa lagi kalau bukan minjeong nya.

"Hmm? " Karina menengok minjeong yang kini berada di ambang pintu kamarnya,lalu gadis itu berjalan mendekat ke arahnya .

"Semuanya ada di lemari ,di sana juga ada shampoo badan body wash, handuknya ada disini,kalau ganti pakaian disana" ucap minjeong yang kini menunjuk lemari di sebelahnya. Ya mereka kini sudah ada di kediaman keluarga utama Kim, minjeong membawa nya,ia juga sudah mengenalkan nya pada ibunya, kalau orang yang kini sedang menyesap kopi itu adalah bosnya.

"Dan... " Ucap minjeong  menggantung, membuat Karina mengangkat alisnya ketika ia melihat minjeong nya kini. Malah melepas sweaternya, ia melihat perut kemerahan hasil karya nya tadi malam. Karina meletakan cangkir itu di atas meja meja nakas di samping kasur king size milik minjeong.

"Dan aku disini... " Ucap Karina setelah mendekati tubuh winter yang kesusahan melepas sweaternya.karina membantu melepaskan sweater yang minjeong pakai , well hanya menyisakan bra berwarna hitam , minjeong tidak biasa memakai pakaian double rangkap kecuali ketika ia bekerja.

"Jimin ... " Ucap minjeong menatap Karina .

"Hmm?? " Karina masih menatapi tubuh winternya yang kini banyak sekali tanda Karya nya,ia sedikit melengkung kan senyumnya. Benar benar pagi yang indah pikirnya.

"Say hooray! " Minjeong mengangkat kedua tangannya,Karina hanya menurut lalu mengikuti gerakan tangan winter yang terangkat.

Tak mau lama ,winter terkekeh lalu melepaskan kaos oblong hitam milik Karina .Karina mengerjapkan matanya , lalu detik berikutnya,ia terkekeh mendekati wajah winternya.

"Youre in trouble Now Kim minjeong" ucapnya tegas. Karina sontak menggendong winter ke arah kamar mandi ,ya sejak mereka berada di motel kemarin malam mereka belum melakukan ritual mandi,niat Karina adalah mandi setelah meminum kopi hitam buatan nenek winter dan well dia kini malah membawa gadisnya ikut masuk ke kamar mandi,persetan sekarang dia berada di rumah utama milik keluarga winter,ia tidak mau tahu karena winter sudah memancingnya di pagi ini.

.
.
.
.
.

"Minjeong?

"Hmm??

"Kamu lebih mirip dengan siapa ayahmu atau ibumu? " Ucap Karina yang kini tengah menggosokkan busa di punggung winter.

"Hmm lebih mirip seperti ayahku"

"Ah benarkah? Seperti nya pasti dia terlihat keren dan cool "

"Apa maksudnya dengan cool dan keren? Dia  pendek dan kecil, lihat lah aku jadi terlahir sebagai gadis yang mungil tidak seperti kamu yang tinggi. " Ucap minjeong sedikit kesal.

"Jadi itulah mengapa dia selalu  mengatakan padaku bahwa aku harus tumbuh sehat dan kuat dan menyuruh ku berolahraga Sampai mengikuti kelas Dojo nya, sebelum diteruskan kakak ku." Minjeong kini lebih cemberut ketika ia ingat dia sering di ejek pendek oleh teman sekolahnya dulu.

"Ah ... Jadi itu ya rahasia mu kenapa kamu sangat pandai berolahraga dan berhasil jadi Atlit Dojo dan taekwondo dulu di sekolah" Karina malah tersenyum,ia sedikit lebih tahu tentang Winter nya.

"Gak,aku ga sebagus yang kamu pikir" kini minjeong membalikan badanya.

"Aku dengar kalau kamu saat berada di kuliah jadi Ketua himpunan mahasiswa,juga kamu selalu jadi ketua kelas di SMP -SMA ,oh iya aku pernah dengar kalau Yoo jimin pernah jadi ketua OSIS SMA  kan? "

"Hah?? Siapa yang bilang"

"Kak Tiffany lah... "

"Kapan kalian bertemu dan saling berbicara sangat banyak tentangku? " Ucapnya menatap wajah winter nya.

"Kak tiff kan sering Dateng ke rumahku,ih dia kan pacar nya kak taeyeon masa kamu lupa sih? "

"Dia ngomongin sesuatu yang lain ga? " Nadanya sedikit khawatir takut jika semua perilaku nya dulu terbongkar.

"Membicarakan kapan aku pergi bolos kerja,atau kapan aku mulai menanda tangani kontrak denga presiden Irene?"

"Minjeong mulai saat ini jangan dengarkan perkataan nya oke?"

"Tapi ,kalau sewaktu waktu dia ngomongin kamu gimana? Ya terpaksa aku dengerin lah." Karina mendengus .

"Kalau kamu penasaran tentang ku ,tanyakan langsung padaku jangan orang lain " winter menatap.

"Dapatkah aku mengatakan apapun? Menanyai apapun?"

"Its okay,aku pikir aku itu akan sedikit mengasikan membicarakan mu kkk" ucap winter sambil mengecup bibir Karina yang tengah mengerucut .

"Apa kamu senang mendengar itu dari orang lain? " Winter menatap Karina yang kini juga menatap nya.

"KKK... Yoo Jimin... "

"Ada apa ? "

"Aku seneng banget hari ini" ucap winter sambil memeluk leher Karina.

"Oh UMM?? "

"Jimin! Kita harus nya nyamain pakaian dalam deh"

"Huh?! For what?! " Karina mendorong winternya pelan

"Sepasang kekasih kan mempunyai hal yang sama "

"Kalau kamu berfikir sepasang kekasih harus punya sesuatu yang sama,bukan yang seperti itu juga winter Kim... " Karina gemas dengan pikiran winter yang sebenarnya polos atau mesum.

"Oke aku akan memikirkan hal yang lain agar kita punya barang couple" ucap Karina yang kini membasuh badan winter.

.
.
.
.
.
.
.


🌺🌺🌺🌺🌺
T
B
C
🌺🌺🌺

WHAT DOES THE FOX SAY 3 | jiminjeong/winrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang