50: Good Memories

432 57 4
                                    

Suara alarm itu berdering nyaring,  membuat perempuan berambut hitam kelam itu gusar  karena tidurnya terganggu, tangannya berusaha merahih jam weker yang ada di nakas  namun tangannya malah menyenggol boneka kecil  yang sempat ia dapatkan dari mesin crane ,matanya terbelalak ketika menyadari bonekanya terjatuh. Dengan segera ia mengambil boneka itu  yang kini berada di kolong tempat tidurnya.

Karina menatap boneka itu membuat dirinya mengingat seseorang yang kini selalu membuat atensi nya selalu tertuju padanya, jam weker itu masih berbunyi nyaring ,tangan kirinya ia gunakan untuk mematikan jam tersebut ,kemudian tangan kanannya  ia gunakan untuk mengambil handuk yang menggantung di kastop , detik kemudian karina sudah melesat ke arah kamar mandi, merilekskan badannya di dalam bathup, memikirkan perkataan seulgi kemarin membuat kepalanya berdenyut apalagi topik utama dari perkataan orang itu adalah Bae Irene,CEO sekaligus mantan pacarnya, ia sudah yakin bahwa di dalam hatinya hanya  ada winter kim, bahkan sejak dulu winter kim sudah berada di posisi tersendiri .
.
.
.
.
“ Gue bikin makanan yang lo suka , so eat well dan jaga rumah dengan baik ya!” ucap perempuan yang kini dicat pirang tersebut

“dan jangan pergi ke luar di malam hari, Bahaya” tambah pria dengan undercut style yang kini sibuk mengenakan padingnya.
“ okay,jadi kapan kalian akan pulang?”
“kita bakal balik setelah makan siang besok, telfon kami kalau ada masalah, kalau kakak ga angkat bisa telfon kak taeyeon.”

“Tenang aja gue bakal angkat hp dalam 3 detik hahaha”

“ Okay, comeback safety, dan bilangin ke Kak Luna kalau aku ga bisa ikut  acara pernikahannya, soon deh aku bakal jenguk  mereka “

“siap , pasti kak luna ngerti kok,kondisi badanmu lagi ga baik, minum obat juga jangan lupa pokoknya, kita pergi ya” pria itu mengusap pucuk kepala adiknya dengan pelan lalu tersenyum cerah. Winter menatap kepergian mobil silver itu dari balik jendela lalu mengambil gawainya yang terletak di nakas .

“Masih ga ada balesan? “ gumamnya , pasalnya sejak kemarin karina tidak bisa di hubungi ,bahkan  ia absen kerja.
DRRTTTTT.... DRRTTTT...
Getaran ponsel tersebut membuat  winter yang tadinya ingin meletakan ponselnya kembali ke nakas langsung menatap layar ponsel tersebut, matanya membelalak ketika nama seseorang yang sejak kemarin ia khawatirkan akhirnya menghubunginya.

“ Ketua Tim?! “

“  winter.bisakah kamu menemuiku sebentar?”

“huh? Sekarang?”

“I’m in front of your House”

“ iya aku kesana!” sambungan telfonnya ia matikan ,kaki jenjangnya bergegas berlari menuruni tangga.

BRUUUKK!  Winter terjatuh di 1 tangga terakhir, ia meringis menatap lututnya yang terasa perih

“aww,sss... kenapa deh ada acara kaya gini” gumamnya seraya bangkit ,lalu berjalan ke ruang tamu.

CEKLEK
Bisa winter lihat tubuh tinggi karina  kini berbalut mantel berwarna abu abu, dengan topi beanie yang menghiasi kepalanya, make up natural membuat karina tampak lebih muda dan fresh.

“Ketua Tim? “ karina berbalik ,matanya menangkap luka yang ada di lutut winter.
“ Kim Minjeong!”

“cepat  masuk , dimana kotak p3k nya?”  ucap karina seraya mendudukan winter di sofa

“emm? Di dekat dapur,sebelah kanan nya lemari es”  ucap winter mengerjapkan matanya ,ia tahu setelah ini akan banyak cecaran pertanyaan atau omelan dari karina.

“ kim minjeong! Kenapa sembarangan lari menuruni tangga? “ ucap karina  membawa kotak p3k dan baskom kecil.

“ apa kamu pikir aku akan pergi ketika panggilan telfonnya berakhir?” karina meletakna p3k dan baskom itu di meja, ia masih menatap lekat luka di lutut winter,sedangkan winter hanya meringis .

GUK GUK!! ARRRWKKK

Suara anjing pudel berwarna abu abu itu terdengar nyaring , kemudian dengan tingkah menggemaskan anjing itu menaiki pundak karina dari punggung.

“ Hei Zero  turun, kak karina ga bisa gerak kalau begitu “

GUK GUK!!

Zero pun turun dari pundak karina ,kini beralih ke arah mainannya yang tergeletak di lantai.

“ hmm... menggemaskan, oh ya?? kemana yang lain?” karina mengedarkan pandangannya ,kemudian mulai mengobati luka kecil di lutut winter.

“mereka pergi ke acara pernikahan sepupu ku di busan,dan aku ga bisa ikut, “ belum selesai  winter berbicara ia malah bersin di hadapan karina yang kini masih duduk di lantai.

“ kamu sakit? “ ucap karina kemudian menempelkan tangannya ke kening winter, ia meanatap lekat.

“bagaimana bisa?”

“Bagaimana jarimu? Ku lihat kemarin kamu terlalu dalam memotong kukunya?” tanya winter balik.

“winter....”  kini posisi karina duduk di sebelah winter.

“aku selalu khawatir sejak kamu ga datang ke kantor,telfon mu tidak aktif,bu irene juga tidak datang ke kantor sejak insiden itu” karina menghela nafas.

“Minjeong, aku baik baik saja ,dan maaf ga bisa ngabarin kamu  ada beberapa urusan yang memang harus aku fokusin.

“ karina mengusap sayang rambut pendek winter.

“Jadi sekarang udah selesai?” tanya winter lagi.

“ Who knows, im not sure...” gumam karina.
“ Kamu lebih baik pulang dan istirahat karina”

“ aku ingin ketemu kamu“

“Ah iya, tadi kamu ingin membicarakan apa padaku?” lama karina terdiam, ia menatap jarum jam yang menggantung di dinding, tepat jarum pajang di angka 12,karina berujar.

“i wonder if i will be able to let go of you,i've meet a lot of people,with my past piled up  and experiences grown”

“Yang tersisa adalah kenangan tak berguna yang muncul di kepalaku atau alasan untuk putus. Sejujurnya aku bahkan tidak tahu apakah aku memiliki cinta yang tersisa untuk diberikan kepada orang-orang”

“I want to do well for you and give you good memories but....”

“Aku merasa aku hanya menyakitimu, aku takut”

“I’m the same karina” ucap winter  menatap lekat pinggiran wajah karina,ia bisa melihat hidung mancung milik karina

“Aku pikir itu sama untuk semua orang ketika ingin memberi orang yang mereka cintai dengan kenangan indah” winter tersenyum , matanya menyipit kemudian memegang telapak tangan karina.

“Jika kamu mengacaukan pertama kali, itu mungkin menjadi bekas luka yang tidak akan pernah bisa dilupakan” ucap karina  ,menatap manik  winter.

“Bagaimanapun baik atau buruk itu adalah pilihan, also i dont think youre going to give  me kind  of wound”

“It must be nice for you winter” gumam karina

“to easily trust someone like me”

WHAT DOES THE FOX SAY 3 | jiminjeong/winrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang