"kenapa? Tidak kah kamu bisa mengubah ekspresi mu? Kamu sekarang tidur di kasur " ucap seulgi menatap orang di bawahnya.
"Jangan seperti anak kecil.ini gak akan merubah apapun" seulgi merunduk ketika mendengar jawaban orang di bawahnya.
"Lo yakin mau lakuin ini? Bukannya Lo takut? " Ucap seulgi lagi,Irene mengangguk menatap wajah seulgi.
"Oke might enjoy it." Seulgi mulai melepaskan bajunya.
"Kalau lo disini hanya untuk mengetes ,lakukan saja,gue disini mengijinkan Lo melakukan nya,jadi buka mulutmu dan tetap seperti ini " ucap Irene meraih tengkuk seulgi.
"Ini bukan masalah tentang hal apa yang lebih gue sukai, gue lakuin ini untuk melihat kebahagiaan lo"
"Ini sedikit membosankan,a realitionship with no meaning" gumam seulgi. Seulgi mulai menghisap leher jenjang Irene,ia mendongak menatap Irene yang kini terpejam.
"Lupain Karina"
"Lo tau kan ?" Sahut Irene
"Lo harus lupain tentang Yoo jimin"
"Today ,forget about anything joohyun" ucap seulgi menghalus,Irene mengalihkan pandanganya ke samping,matanya berkaca ,lalu tangannya ia gunakan untuk menutupi wajahnya. Ia terisak ,ia begitu menyukai Karina, tapi di lain sisi ia juga merasa kasihan dengan seulgi .
"Apa Lo bener ngebenci gue ? " Ucap Irene lirih.
"Disini bahkan ga ada orang yang memihak pada gue, semua orang di dunia ini kayanya benci gue,dia juga salah satunya,orang yang pernah bilang kalau dia menyukaiku, gak peduli apa yang orang lain katakan ,bahkan mereka mengatakan di depan gue langsung berharap bahwa gue ga pernah di lahirkan di dunia ini."
Irene terisak, seulgi memundurkan tubuhnya ,ia duduk di pinggiran kasur sekarang
"Ketika mereka melihat gue,mereka selalu mengejek, mereka dengan bebas melakukan apapun yang mereka mau"
"Obsession,foolishness,mistakes,greed,
offensive, mereka ga merasa keberatan saat mengatakan itu padaku." Irene masih terisak ,ia sadar hidupnya benar benar penuh dengan orang orang yang seenaknya memainkannya."GUE GAK PENGEN APAPUN,JADI KALIAN BOLEH PERGI REBUT SEMUANYA!" Seulgi menatap sayu ke arah Irene yang kini berteriak kalap, ia kemudian memeluknya, memberikan sebuah kenyamanan .
"Kenapa gue gak bisa suka sama orang yang juga suka sama gue... " Irene lirih mengeratkan pelukannya .
.
.
.
.
.
.
.
."Bilang ya kalau sakit?" Ucap orang yang lebih tua itu,jarinya mulai menjamah ke area sensitif milik si mudanya yang kini duduk di meja kantor.
"Ahh! In-ini sak-kit" ucap yang lebih muda , Karina menatap wajah winter, lalu mencium bibir yang beraroma mint. Choco itu.
"Tahan sedikit , nanti kamu bakal merasa baik" Karina memasukan jarinya dengan perlahan.
"Jimin... Kamu terdengar seperti dokter gigi eumm..."
"Argghh" teriak winter teredam karena tanganya sendiri menutup mulutnya.
Tangan Karina tetap bergerilya sedangkan yang satunya mencoba meremas dada kiri winter,winter dibuat kalang kabut, ia tidak bisa menahannya,tangan kanan sebagai penyangga badanya menyenggol berkas yang tertumpuk rapi di sebelahnya.
"Lupakan , jangan pedulikan berkas itu" ucap Karina ketika winter menoleh ke arah berkas itu.
.
.
.
.
.
.
."Gue gak kaget dengan kedatangan Lo kesini,ada alasan lain selain itu?" Ucap Karina sambil menyesap kopi di cangkir kesayangan nya.
"Sejak pagi, di depan apartemen gue udah rame banget" seulgi menggosok hidungnya.
"Skandal yang mengejutkan" ucap Karina ,ia tidak kaget sebenarnya dengan kedatangan seulgi ke apartemen nya,dia pasti tidak akan jauh jauh menceritakan kehidupan Irene. Mantan kekasihnya sekaligus CEO di perusahaan nya.
"Dan jadi berita yang meledak"
"Dan ini Terjadi di tempat yang paling gak gue harapkan terjadi" Karina mengangkat alisnya menatap seulgi.
"Gue pikir ini akan jadi masalah lain bagi pihak lain daripada Lo, Lo adalah orang yang paling ga bisa berhati-hati ,itu sebabnya gue ga suka Lo Dateng ke kehidupan Irene." Karina menyesap kopinya lagi,lalu meletakan cangkir itu.
"Gue khawatir sama keadaan dia ,dia pasti kesulitan karena ga bisa lupain Lo , gue ngambil tindakan gue ga tega. " Seulgi nampak mencari pembelaan.
"Lalu kenapa Lo malah lari ke tempat gue? Lo terlihat peduli sama dia tapi Lo ga bisa pergi ke tempatnya? "
"Berita adalah berita ,jadi gue harus memulai dengan membicarakan ini sama Lo."
"Ada orang lain yang tidur dengannya. " Ucap seulgi menghela nafas. Karina tampak terkejut
"Bukan gue"
"Bukan Lo? ,Iya gue tidur di hotel ,tapi gue pergi setelah ada panggilan darurat dari papah gue"
"Thats funny "
"Beneran .... " Seulgi menatap Karina yang tampak menyenderkan badannya di kursi.
"Gue kira cuman itu aja kan informasi yang ingin Lo sampai kan sama gue? Winter bakalan datang sore ini,jadi gue sarankan Lo segera pergi . " Seulgi menggeleng kan kepalanya.
"Kenapa Lo selalu ga bisa mempercayai gue? "
"Karena Lo udah pernah ngerusak kepercayaan gue " seulgi menghela nafasnya,ya Karina dan seulgi sebenarnya cukup mengenal satu sama lain karena Irene adalah rekan sebangku seulgi saat di sekolah.
.
.
.
.
..
.
.🌺🌺🌺🌺🌺
TBC
🌺🌺🌺🌺
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT DOES THE FOX SAY 3 | jiminjeong/winrina
FanfictionSEASON KE TIGA SERI WDTFS, Jika benang merah sudah mengikat maka semuanya akan baik baik saja #season 3 40- ongoing