Pagi ini Karina telah terduduk di sebuah ruangan dengan nuansa putih, kondisi ruangan itu sangat bersih,meski bau obat obatan yang selalu ia benci menyeruak di hidungnya Karina tetap termangu menunggu suara pria yang terbaring di ranjang dengan bantuan alat medis.
"Sudah lama kita gak bertemu Karina"
"Emm,ya itu karena saya sibuk mengurus perusahaan"
Pria itu terkesan dan tersenyum kemudian pria itu terduduk.
"Setelah memikirkan ini dengan lama, hanya ini yang bisa ku lakukan sebagai ayahnya,sebelum aku mati aku akan mengatakan ini"
"Tuan tidak boleh berkata begitu,anda masih punya waktu yang panjang" Karina menunduk
Pria itu menyodorkan cek uang kepada Karina.
"Tinggalah bersama putriku" Karina melebarkan matanya.
"Aku tidak bisa menerimanya" ucap Karina dengan menyipitkan matanya.
"Aku telah melihat kalian tumbuh bersama dekat satu sama lain,mengurus perusahaan bersama, dan aku tahu hanya kamu yang dia punya,tolong terimalah"
"Aku tidak bisa berjanji,tapi aku akan menerima nya sebagai perantara untuk joohyun, biarkan dia memilih jalannya sendiri tuan" ucapnya dengan penuh pertimbangan setelah beberapa menit termangu menatap cek tersebut.
"Sesuai yang ku harapkan, Yu Jimin tetaplah yu Jimin" pria paruh baya itu tersenyum,kemudian merebahkan tubuh nya dengan pelan ke kasur yang di dia rasa tidak lebih empuk dari kasur di rumahnya.
"Maaf, sekarang saya harus pergi, saya harap tuan segera sembuh,banyak hal yang di nantikan oleh joohyun"
"Beritahu apa saja yang ingin kamu butuhkan"
"Katakan padaku jika kamu ingin sesuatu, ini lebih baik sebelum aku tiada" ucapnya lagi
"Aku tidak membutuhkan apapun" ucap Karina sebelum beranjak meninggalkan ruangan dengan nuansa putih beserta bau obat obatan yang menyeruak di hidungnya
.
.
.
.
.
..
"Yoo.." suara bariton itu membuat Karina berjengit, ia tidak akan melupakan suara itu, pemilik suara yang membuat nya harus menggoreskan tinta tatoo di kulitnya, Karina kali ini dengan ekspresi santai nya melirik melalui ekor matanya.
Bae Jaeyong, kakak laki laki Bae joohyun, pria dengan segala tingkah psikopat nya.
"Lama tidak bertemu ya Karina Yu" ucapnya masih berdiri di samping Karina yang duduk di bangku taman dekat rumah sakit.
"Apa yang kamu ingin kan?" Ucap Karina
"Aah, bagaimana pun dia dulu, sekarang ayahku adalah orang yang sedang menunggu kematiannya di atas ranjang menyebalkan"
Karina mendesis lirih, sesuai prediksi nya Jaeyong adalah orang yang serampangan dan kasar meski dia berbicara dengan santai.
"Begitu banyak hal untuk memenuhi kebutuhan nya,dan dia selalu melakukan itu padamu,kamu masih ingin menjadi korban nya? Hingga ajalnya?" Ucap Jaeyong
Darah Karina mendidih, kesabaran nya kini sudah berada di ambang batasnya
"Berhenti lah untuk merasionalkan apapun"
"Aku hanya berusaha untuk memberitahu mu betapa menyedihkan orang tua itu"
"Ibu Joohyun bunuh diri"
"Tepatnya keadaan menyarankan ini menjadi sebuah pembunuhan,tapi kurangnya bukti sehingga di anggap sebagai bunuh diri" Pria itu menyulutkan api di rokoknya
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT DOES THE FOX SAY 3 | jiminjeong/winrina
FanfictionSEASON KE TIGA SERI WDTFS, Jika benang merah sudah mengikat maka semuanya akan baik baik saja #season 3 40- ongoing