My Angel

5.

Jeehan membuka matanya saat matahari sudah mulai mengganggu matanya.

"Hah? Gak salah lihat?"

Jeehan mengucek-ucek matanya untuk memastikan manusia yang dilihatnya bukanlah Angga.

"Gak salah lihat, ayo sarapan. Haikal saya titipkan sama mama."

Angga keluar dari kamar itu, lalu Jeehan mandi dan bersiap-siap untuk sarapan.

>>>

"Enak, kamu masak sendiri?" tanya Jeehan yang sangat lahap memakan ayam panggang itu.

"Iya, aku bangun jam 5 demi masakin ini," jawab Angga.

Jeehan tersenyum miring. "Makasih."

"Aku mau ke kamar sebentar, jangan lupa diminum susu sama vitamin nya, ya." Angga pergi meninggalkan Jeehan sendiri di ruang makan.

Setelah makan, Jeehan mencuci piring dan membereskan meja makan.

"Jeehan!" teriak Angga dari lantai 2.

"Iya, kenapa?" Jeehan sedikit menaikkan nada.

"Ganti baju, ikut aku." Jeehan mengangguk dan pergi ke kamarnya.

Jeehan hanya memakai celana jeans panjang dengan kaos berwarna hitam dipadukan dengan outer berwarna putih.

"Kita mau kemana?" tanya Jeehan antusias.

"Mau ke rumah sakit sebentar, ketemu temen. Kasian, kamu sendiri di rumah nanti."

Angga membukakan pintu mobil nya dan Jeehan masuk.

>>>

"Halo, bro!" sapa Ajun, sahabat Angga.

"Hai, kenapa manggil gue kesini?" tanya Angga.

"Tadi ada ibu-ibu mau konsultasi ke lo, tapi gak jadi katanya besok aja."

Angga menaikkan alisnya sebagai tanda paham.

"Ini siapa?" Ajun menunjuk Jeehan.

"Kenalin, aku Jeehan."

"Pacar nya, ya?"

"Ah, bukan! Aku temannya."

Angga mendekat pada Ajun dan membisiki sesuatu.

Ajun tersenyum mendengar ucapan Angga.

"Makan yuk, di kantin!"

Mereka pun pergi ke kantin bersama untuk makan. Padahal Jeehan cukup merasa kenyang.

"Hello, guys!" sapa salah satu perempuan yang tiba-tiba duduk di sebelah Ajun.

"Wih, siapa nih!" Perempuan itu menunjuk Jeehan menggunakan matanya.

Jeehan memberikan tangan kanannya. "Aku Jeehan, temannya Angga."

Perempuan itu membalas jabatan tangan Jeehan. "You can call me, Giselle." Jeehan mengangguk.