6.

159 11 0
                                    

Jeehan duduk di depan meja rias, menatap diri nya kosong seperti tak ada tujuan.

"Aku gak bisa, terus-terusan tinggal di rumah ini."

Jeehan menarik nafas panjang agar sedikit rileks.

Tok! Tok! Tok!

Jeehan beranjak dari kursi dan membukakan pintu.

"Kamu lagi apa?" tanya Angga.

"Lagi duduk aja tadi, ada apa?" balas Jeehan.

"Aku boleh masuk kamar kamu?"

Jeehan diam sejenak, ia cukup trauma dengan kata-kata itu.

"Aku gak ngapa-ngapain kok." Angga meyakinkan.

Akhirnya, Jeehan mengangguk dan memperbolehkan Angga masuk ke dalam kamarnya.

"Kamu mau ngapain ke kamar?" Jeehan penasaran.

"Kamu gak kerja?" lanjut Jeehan.

"Aku masuk malam, jadi mau santai di rumah." Jeehan mengangguk paham.

Angga dan Jeehan duduk bersebelahan di pinggir kasur, ntah mengapa, jantung Jeehan berdegup kencang.

"Kamu belum keramas, ya?" lontar Angga.

"I-iya, belum. Aku males keramas."

Angga mendekat pada Jeehan. "Kamu tuh lagi hamil, jadi harus rajin bersihin diri sendiri."

Jeehan tersenyum. "Iya, pak Dokter."

Jeehan memegang perut nya, rasanya campur aduk, mual dan pusing menjadi satu.

Jeehan berlari ke kamar mandi untuk muntah, tapi tak ada yang keluar satu pun dari mulutnya.

Angga berinisiatif memegangi rambut panjang Jeehan agar tak terkena air.

"Kamu udah gapapa? Mau aku kasih pereda mual?" Angga terlihat panik.

Jeehan bersender pada keramik wastafel memegangi perutnya.

"Jadi, ini ya rasanya morning sickness." Jeehan tersenyum senang.

"Kok kamu senyum?"

"Karena, aku bisa ngerasain apa yang dirasakan oleh ibu lain."

Jeehan terlihat sangat bahagia dan reflek memeluk Angga.

"Jee?"

Jeehan yang menyadari nya langsung melepas pelukan tersebut.

Namun, pelukan itu ditahan oleh Angga.

"Angga, maksudnya?" Jeehan bingung.

"Kaya gini dulu."

Akhirnya, Jeehan menuruti apa yang di katakan Angga.

>>>

"Eh, kak Jeehan lagi bunting ya?"

"Kasian banget gak sih? Masih SMA udah berbadan dua."

"Mau aja kak Jeehan di manfaatin."

"Aku malah benci sama cowok nya karena gak mau tanggung jawab."

Begitulah percakapan para murid di SMA itu.

Denandra, selaku teman baik Jeehan, marah akan hal tersebut.

Sehingga dia menghampiri salah satu adik kelas nya.

My AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang