4.

187 12 4
                                    

Jeehan terbangun pukul 07.30 bersama Haikal di pelukan nya.

Jeehan pelan-pelan melepaskan pelukan Haikal di pinggang nya dan langsung berdiri menuju meja makan.

"Selamat pagi, bumil," sapa Angga yang ternyata sudah duduk di kursi sambil memakan roti nya.

"Pagi juga. Aduh, aku gak enak gara-gara kesiangan," ucap Jeehan yang terlihat sedikit panik.

"Gapapa kali."

Jeehan menggigit bibir nya karena malu.

"Yaudah, tolong jaga Haikal. Saya ada jadwal."

Angga pergi dari rumah itu meninggalkan piring yang masih di atas meja makan.

Jeehan langsung membereskan piring dan membersihkan meja makan, tak lupa membersihkan rumah 2 lantai ini.

Setelah 1 jam membereskan rumah. Ia, lupa membangunkan Haikal yang harus sekolah.

"Haikal, bangun yuk."

"Sebentar, aku masih ngantuk nih."

Jeehan tersenyum dan menggendong Haikal keluar dari kamar agar terbangun.

"Kakak udah siapin semua seragamnya, sana mandi." Haikal menggeleng dengan mata yang masih terpejam.

"Ayo dong, nanti aku beliin eskrim deh."

Haikal langsung berdiri dan berlari menuju kamar mandi.

Jeehan tertawa melihat kelakukan Haikal. "Awas kepleset!"

>>>

"Anda siapa? Mengapa mengantar haikal?" tanya Wali Kelas Haikal.

"Saya teman nya pak Angga, bu."

"Oh yasudah, kamu pergi saja, biar saya jaga anak ini."

Jeehan mengangguk, tak lupa melambaikan tangan pada haikal lalu pergi meninggalkan tempat itu.

"Rada songong ya gurunya," batin jeehan.

Jeehan masuk kedalam mobil, memasang seatbelt. Untung nya saat kelas 10 dia sudah bisa mengendarai mobil.

"Mama dan papa lagi apa ya."

Saat sedang memikirkan orang tua nya, laki-laki yang Jeehan kenal lewat di depan mobil nya bersama seorang perempuan.

"Emil?"

Emilio masuk kedalam mobil bersama perempuan menggunakan pakaian crop top dan rok pendek.

Jeehan langsung berinisiatif mengikuti langkah mobil itu. Hingga akhirnya, sampai di sebuah hotel bintang 5 yang sangat terkenal di kota itu.

"Hah? Ngapain aku ikutin dia? Aku kan udah putus."

Jeehan tetap tersenyum walaupun hati nya sedikit sakit melihat mantan pacar yang menghamili nya, berjalan bersama wanita lain.

"Aku hanya pemuas nafsu nya, dan aku terpengaruh oleh nafsu nya."

"Okay, aku bakal rawat anak ini sendiri tanpa bantuan emil."

Jeehan pergi meninggalkan hotel itu dan pulang menuju rumah Angga.

Sesampainya di rumah, ia mendapat telfon dari Angga yang tak diangkat selama 5 kali.

"Halo, ada apa?"

"Kamu jangan nyetir mobil sendiri. Bahaya buat ibu hamil, takut kenapa-kenapa."

Jeehan tertawa. "Tadi anterin Haikal masa naik angkot?"

My AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang